Pemkab-DPRD Gorontalo Sepakat Peminjaman Bangun Shopping Center
A
A
A
LIMBOTO - Jika ada yang berpikiran tidak setuju dengan pinjaman daerah kepada pihak bank akan pembangunan kembali Shopping Centre Limboto maka tentu harus dipertanyakan keinginannya membangun daerah. Sebab niatan melakukan kerjasama dengan perbankan, adalah dalam rangka membangun kembali Shopping Centre Limboto, sebagai pusat ekonomi masyarakat.
Hal itu menjadi kalimat Bupati Nelson Pomalingo yang menyayangkan ternyata masih ada yang 'nyinyir' akan upaya pemerintah dan DPR membangun kembali kemegahan Shopping Center.
Usai ditemui pembahasan paripurna DPR akan peminjaman tersebut, Bupati Nelson Pomalingo mengatakan, walaupun Ada 2 fraksi yang menolak, namun itu bagian dari sebuah demokratis. Namun kata sang profesor, yang paling inti apa niat kita, "Ya, niat itu yang utama, Ingin memperbaiki shopping. Dan niat ini sudah lama," tukasnya.
Bupati melihat, Shoping ini dibangun sejak 30 tahun lalu, kemudian terbakar, maka bangunan itu tentu tidak bisa Kita biarkan karena itu sebagai aset daerah, pusat perputaran perekonomian masyarakat. Maka tidak boleh tidak, langkah perbaikan adalah upaya penyelamatan aset yang sudah lama menjadi ikon kabupaten Gorontalo,
"Ya, Apalagi ada interaksi ekonomi berada disana, berikut ada perputaran PAD Ada Juga disana, apalagi kita sudah melalui proses ini sejak 2017. Berikut pula pemerintah sudah mengkaji hal itu lebih dalam, baik lewat pembahasan, juga lewat konsultasi hingga meminta saran lewat dua kementrian negara, baik kementrian keuangan RI, hingga kementrian mentri dalam negeri, dan semuanya tidak ada masalah. Negara saja meminjam uang, apalagi Kita daerah, yang Penting Kita sudah menganalisisnya, dan kita mampu membayar. Kita punya PAD, dan Shoping itu punya PAD sendiri, " tukasnya.
Bupati juga menilai, Kemegahan Shopping nantinya bisa menjadi sarana media mempromosikan daerah. Allhamdulillah Limboto kini sudah menjadi tempat destinasi, tapi sayang tempat belanjanya tidak Ada. Bagaiamana jika orang yang akan berkunjung kedestinasi pusat kota limboto, singga sebentar untuk mencari apa yang mereka belanja, maka tentunya kalau shoping sudah tertata bagus, pastinya mereka akan belanja disana. " Bagaiamana Kita bisa mendapatkan ekonomi yang lebih baik lagi, jika Shoping Kita tidak bangun kembali," tukasnya.
Pertimbangan lainnya pula, bicara pinjam-meminjam dibeberapa daerah lain Juga sudah pernah melakukannya, dikota Gorontalo Dan Provinsi pun sudah melakukannya. " Dan itu bukan Hal yang luar biasa namun Hal yang biasa," paparnya.
Bupati juga mengatakan, ini semua akan Kita lakukan bertahap, 5 tahun, dan ini bukan gedung baru, ada orang yang berdagang disana pusat perdagangan, maka ini harus kita lakukan, sekali lagi demi membangun pusat ekonomi masyarakat.
"Kita setelah ini Alan menghadapi Mentri Keuangan Dan Mentri dalam negeri untuk melakukan konsultasi. Dan ini sudah pernah Kota lakukan. Dan saya juga tidak mau Masuk penjara karena ini. Maka ini semua sudah kita kaji mendalam, karena saya kasihan, itu dibangun oleh tokoh kabupaten Gorontalo dimasanya, Dan itu harus kita jaga dan bangun kembali," tutupnya.
Hal itu menjadi kalimat Bupati Nelson Pomalingo yang menyayangkan ternyata masih ada yang 'nyinyir' akan upaya pemerintah dan DPR membangun kembali kemegahan Shopping Center.
Usai ditemui pembahasan paripurna DPR akan peminjaman tersebut, Bupati Nelson Pomalingo mengatakan, walaupun Ada 2 fraksi yang menolak, namun itu bagian dari sebuah demokratis. Namun kata sang profesor, yang paling inti apa niat kita, "Ya, niat itu yang utama, Ingin memperbaiki shopping. Dan niat ini sudah lama," tukasnya.
Bupati melihat, Shoping ini dibangun sejak 30 tahun lalu, kemudian terbakar, maka bangunan itu tentu tidak bisa Kita biarkan karena itu sebagai aset daerah, pusat perputaran perekonomian masyarakat. Maka tidak boleh tidak, langkah perbaikan adalah upaya penyelamatan aset yang sudah lama menjadi ikon kabupaten Gorontalo,
"Ya, Apalagi ada interaksi ekonomi berada disana, berikut ada perputaran PAD Ada Juga disana, apalagi kita sudah melalui proses ini sejak 2017. Berikut pula pemerintah sudah mengkaji hal itu lebih dalam, baik lewat pembahasan, juga lewat konsultasi hingga meminta saran lewat dua kementrian negara, baik kementrian keuangan RI, hingga kementrian mentri dalam negeri, dan semuanya tidak ada masalah. Negara saja meminjam uang, apalagi Kita daerah, yang Penting Kita sudah menganalisisnya, dan kita mampu membayar. Kita punya PAD, dan Shoping itu punya PAD sendiri, " tukasnya.
Bupati juga menilai, Kemegahan Shopping nantinya bisa menjadi sarana media mempromosikan daerah. Allhamdulillah Limboto kini sudah menjadi tempat destinasi, tapi sayang tempat belanjanya tidak Ada. Bagaiamana jika orang yang akan berkunjung kedestinasi pusat kota limboto, singga sebentar untuk mencari apa yang mereka belanja, maka tentunya kalau shoping sudah tertata bagus, pastinya mereka akan belanja disana. " Bagaiamana Kita bisa mendapatkan ekonomi yang lebih baik lagi, jika Shoping Kita tidak bangun kembali," tukasnya.
Pertimbangan lainnya pula, bicara pinjam-meminjam dibeberapa daerah lain Juga sudah pernah melakukannya, dikota Gorontalo Dan Provinsi pun sudah melakukannya. " Dan itu bukan Hal yang luar biasa namun Hal yang biasa," paparnya.
Bupati juga mengatakan, ini semua akan Kita lakukan bertahap, 5 tahun, dan ini bukan gedung baru, ada orang yang berdagang disana pusat perdagangan, maka ini harus kita lakukan, sekali lagi demi membangun pusat ekonomi masyarakat.
"Kita setelah ini Alan menghadapi Mentri Keuangan Dan Mentri dalam negeri untuk melakukan konsultasi. Dan ini sudah pernah Kota lakukan. Dan saya juga tidak mau Masuk penjara karena ini. Maka ini semua sudah kita kaji mendalam, karena saya kasihan, itu dibangun oleh tokoh kabupaten Gorontalo dimasanya, Dan itu harus kita jaga dan bangun kembali," tutupnya.
(akn)