Pasca-Gempa Ternate 7,1 SR, BMKG Tambah Alat Pendeteksi Tsunami
A
A
A
TERNATE - Pasca-gempa 7,1 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, pada Jumat 15 Nevember 2019 lalu. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ternate, akan menambah dua alat pendeteksi dini tsunami dan gempa bumi. Kedua alat itu WRS-DVB (sistem penerima informasi dini) dan Sensor Seismograf (pendeteksi gempa) atau InaTEWS (Insonesia Tsunami Early Warning System).
"Rencananya kedua alat itu akan dipasang di Kecamatan Pulau Batang Dua Kota Ternate, sebab daerah tersebut berdekat dengan sumber gempa bumi yang sering terjadi serta rentang diguncang gempa yang bersumber dari laut Maluku," kata Kepala BMKG Ternate, Kustoro Hariyatmoko, Kamis (21/11/2019). (Baca: Gempa 5,7 SR Malut Bikin Panik Warga Ternate, Halmahera Barat dan Utara)
Menurut Kustoro, pemasangan kedua alat ini sangat penting untuk dilakukan, mengingat wilayah Kecamatan Pulau Batang Dua merupakan daerah yang paling terdekat dengan pusat gempa.
Kustoro menambahkan, kedua alat tersebut nantinya berbasis sms dan alarm yang masing-masing berfungsi sebagai pendeteksi dini gempa dan tsunami, juga berfungsi untuk menangkal hoax yang sering terjadi pada kondisi emergensi, sehingga warga bisa mendapatkan informasi masih dini dan bisa mengambil langkah.
“Jadi berbasis SMS karena kita tahu disana, signal internet kurang bagus, kalau internet masuk masih bisa jadi kita prioritaskan adalah bebasis sistem SMS. Fungsinya adalah pertama memberikan informasih dan kedua untuk kontrol, menangkal informasi-informasi hoax yang sering mereka dapat begitu,” jelas Kustoro.
Pasca-gempa bumi berkekuatan 7,1 SR, BMKG masih mencatat 312 gempa susulan yang terus menerus terjadi hingga hari ini dengan magintudo terbesar 6,1 SR hingga 3,2 SR.
"Rencananya kedua alat itu akan dipasang di Kecamatan Pulau Batang Dua Kota Ternate, sebab daerah tersebut berdekat dengan sumber gempa bumi yang sering terjadi serta rentang diguncang gempa yang bersumber dari laut Maluku," kata Kepala BMKG Ternate, Kustoro Hariyatmoko, Kamis (21/11/2019). (Baca: Gempa 5,7 SR Malut Bikin Panik Warga Ternate, Halmahera Barat dan Utara)
Menurut Kustoro, pemasangan kedua alat ini sangat penting untuk dilakukan, mengingat wilayah Kecamatan Pulau Batang Dua merupakan daerah yang paling terdekat dengan pusat gempa.
Kustoro menambahkan, kedua alat tersebut nantinya berbasis sms dan alarm yang masing-masing berfungsi sebagai pendeteksi dini gempa dan tsunami, juga berfungsi untuk menangkal hoax yang sering terjadi pada kondisi emergensi, sehingga warga bisa mendapatkan informasi masih dini dan bisa mengambil langkah.
“Jadi berbasis SMS karena kita tahu disana, signal internet kurang bagus, kalau internet masuk masih bisa jadi kita prioritaskan adalah bebasis sistem SMS. Fungsinya adalah pertama memberikan informasih dan kedua untuk kontrol, menangkal informasi-informasi hoax yang sering mereka dapat begitu,” jelas Kustoro.
Pasca-gempa bumi berkekuatan 7,1 SR, BMKG masih mencatat 312 gempa susulan yang terus menerus terjadi hingga hari ini dengan magintudo terbesar 6,1 SR hingga 3,2 SR.
(sms)