Tambah Gemuk, Macan Tutul Jawa Ini Terekam Kamera Trap di Gunung Ciremai

Selasa, 19 November 2019 - 20:58 WIB
Tambah Gemuk, Macan Tutul Jawa Ini Terekam Kamera Trap di Gunung Ciremai
Tambah Gemuk, Macan Tutul Jawa Ini Terekam Kamera Trap di Gunung Ciremai
A A A
MAJALENGKA - Seekor macan tutul Jawa (panthera pardus melas) berwarna hitam yang dilepasliarkan di kawasan Gunung Ciremai , Jabar pada Juli 2019 lalu tertangkap kamera trap. Kondisinya sehat dan lebih gemuk dibanding saat dilepas.

Nasib raja hutan yang diberi nama Slamet Ramadhan ini sempat membuat risau Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) lantaran usai dilepasliarkan jejaknya sulit dilacak. (Baca juga: Upaya Pelestarian Macan Tutul Jawa Terus Dilakukan)

Kabar menggembirakan datang saat kamera trap yang dipasang tim BTNGC berhasil memotret macan tutul jantan yang sempat menghebohkan warga Subang, Jawa Barat itu. "Kabar menggembirakan datang dari Tim Monitoring Macan Tutul Jawa (Tim Matulja) perihal Slamet Ramadhan," kata petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BTNGC Robi Gumilang, dikutip dari akun resmi BTNGC, Selasa (19/11/2019).

"Hasil kegiatan monitoring macan tutul jawa pada awal November 2019 di suatu blok, salah satu kegiatannya pengecekan data dokumentasi kamera trap berhasil mengabadikan keberadaan Slamet Ramadhan dalam kondisi terlihat sehat," lanjut Robi.

Lokasi pemasangan kamera trap berada di area perbatasan ekosistem hutan alam dan semak belukar yang berjarak 3,5 kilometer selatan dari wisata alam Bukit Seribu Bintang, Kuningan, Jawa Barat. (Baca juga: Perjalanan Slamet Ramadhan si Macan Tutul Jawa Berakhir di Ciremai)

"Dengan wilayah jelajah baru yang berjarak sekitar 8,5 km dari batas kawasan BTNGC dan permukiman masyarakat, insting liar Slamet Ramadhan menuntun menuju lokasi baru yang jauh dari aktivitas manusia guna beradaptasi dengan bagian ekosistem Gunung Ciremai," jelas Robi.

Dari dokumentasi yang ada, Slamet terlihat cukup sehat. Postur tubuhnya terlihat lebih kekar dibandingkan saat pelepasliaran lalu. Slamet dilepasliarkan pada 9 Juli 2019 di salah satu sudut Gunung Ciremai, Desa Padangbeungahar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.

Sebelumnya, Slamet diselamatkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Barat dan tim ke Kebun Binatang Bandung, pascakeluar dari hutan di Desa Cimalingping, Desa Sindangsari, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang.

Slamet sempat dipindahkan ke Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (Sukabumi) untuk rehabilitasi, hingga akhirnya dilepasliarkan di Ciremai.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.2937 seconds (0.1#10.140)