Pencemaran Laut di Madang PNG Tak Pengaruhi Ikan Tangkapan di Jayapura
A
A
A
JAYAPURA - Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Jayapura Martheis Sibi meminta, warga Kota Jayapura tidak khawatir soal kasus tumpahan limbah tambang Nikel di Papua Nugini (PNG) yang mencemari laut di Provinsi Madang, PNG 29 Agustus 2019 lalu.
Merthen meyakinkan bahwa pihaknya terus memantau tangkapan ikan para nelayan Jayapura pasca kasustersebut terjadi. "Kami juga terus melakukan pantauan di lapangan, khusunya nelayan yang melakukan penangakapan ikan di perairan perbatasan RI-PNG. Pantauan selama ini aman-aman saja, tidak ada perubahan apa-apa baik kematian ikan masal, maupun perubahan warna air laut," kata Martheis.
Menyikapi ramainya di Media Sosial yang menyoroti larangan memakan ikan tangkapan nelayan, Matheis memastikan ikan para nelayan di Jayapura dalam kondisi aman dikonsumsi.
"Saya mau imbau masyarakat kota jangan khawatir, kami menjamin bahwa ikan yang dipasarkan di Kota Jayapura masih aman dikonsumsi. Masyarakat diharakan tetap konsumsi ikan yang ada di Kota Jayapura karena dijamin aman dari limbah nikel. Secara jarak itu sangat jauh dari Jayapura maupun Kabupaten lain," kata Martheis. (Baca: Merkuri Cemari Perairan PNG, Wali Kota Jayapura Imbau Warga Tak Konsumsi Ikan Laut).
Dijelaskan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kementerian kelautan dan perikanan, untuk melakukan pengecekan air laut, termasuk pihak karantina.
"Jadi tim dari pihak Balai Karantina, mereka ada berikan kantong plastik ke beberapa nelayan untuk ambil sampel air di laut, kemudian air itu akan diuji. Ini untuk memastikan apakah perairan kita tercemar atau tidak, kemudian juga dari hasil tangkapan nelayan kita akan diuji juga di laboratorium," pungkasnya.
Merthen meyakinkan bahwa pihaknya terus memantau tangkapan ikan para nelayan Jayapura pasca kasustersebut terjadi. "Kami juga terus melakukan pantauan di lapangan, khusunya nelayan yang melakukan penangakapan ikan di perairan perbatasan RI-PNG. Pantauan selama ini aman-aman saja, tidak ada perubahan apa-apa baik kematian ikan masal, maupun perubahan warna air laut," kata Martheis.
Menyikapi ramainya di Media Sosial yang menyoroti larangan memakan ikan tangkapan nelayan, Matheis memastikan ikan para nelayan di Jayapura dalam kondisi aman dikonsumsi.
"Saya mau imbau masyarakat kota jangan khawatir, kami menjamin bahwa ikan yang dipasarkan di Kota Jayapura masih aman dikonsumsi. Masyarakat diharakan tetap konsumsi ikan yang ada di Kota Jayapura karena dijamin aman dari limbah nikel. Secara jarak itu sangat jauh dari Jayapura maupun Kabupaten lain," kata Martheis. (Baca: Merkuri Cemari Perairan PNG, Wali Kota Jayapura Imbau Warga Tak Konsumsi Ikan Laut).
Dijelaskan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kementerian kelautan dan perikanan, untuk melakukan pengecekan air laut, termasuk pihak karantina.
"Jadi tim dari pihak Balai Karantina, mereka ada berikan kantong plastik ke beberapa nelayan untuk ambil sampel air di laut, kemudian air itu akan diuji. Ini untuk memastikan apakah perairan kita tercemar atau tidak, kemudian juga dari hasil tangkapan nelayan kita akan diuji juga di laboratorium," pungkasnya.
(nag)