Dishub DKI Godok Aturan Baru, Pengguna Skuter Listrik Bisa Ditilang
![Dishub DKI Godok Aturan...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2019/11/19/171/1460218/dishub-dki-godok-aturan-baru-pengguna-skuter-listrik-bisa-ditilang-ZA1-thumb.jpg)
Dishub DKI Godok Aturan Baru, Pengguna Skuter Listrik Bisa Ditilang
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan saat ini tengah menggodok aturan mengenai keberadaan skuter listrik. Ada beberapa sanksi yang akan diterapkan kepada pengguna skuter listrik jika melanggar aturan.
Kepala Bidang Departemen Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Priyanto MT menjelaskan, susunan aturan itu ditargetkan selesai pada akhir Bulan November ini. "Nanti kan di situ akan kita rapatkan lagi dengan beberapa stakeholder nanti baru disampaikan ke pak gubernur untuk pengesahan," ujar Priyanto di Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Selain keberadaan skuter listrik, pihaknya pun akan menerapkan sanksi apabila penggunanya melanggar aturan. "Iya sanksinya nanti. Saat ini aturan dari undang undang itu adalah pelanggaran Marka, atau terkait dengan rambu," ujarnya.
Salah satu pelanggaran yang diprediksi bakal sering dilakukan oleh pengguna skuter listrik yakni keluar dari jalur.
"(Keluar jalur misalnya) iya akan kena sanksi. Kalau saat ini sementara kita mengacu pada Undang-undang nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Di mana terkait pelanggaran Marka atau rambu nah itu denda dua bulan dan denda Rp500 ribu," tegasnya.
Pada tahun depan, pihaknya berharap Pergub yang mengatur keberadaan skuter listrik dan lain-lain bisa segera diterapkan. "Iya Insyaallah di 2020 bisa diterapkan," tutupnya.
Kepala Bidang Departemen Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Priyanto MT menjelaskan, susunan aturan itu ditargetkan selesai pada akhir Bulan November ini. "Nanti kan di situ akan kita rapatkan lagi dengan beberapa stakeholder nanti baru disampaikan ke pak gubernur untuk pengesahan," ujar Priyanto di Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Selain keberadaan skuter listrik, pihaknya pun akan menerapkan sanksi apabila penggunanya melanggar aturan. "Iya sanksinya nanti. Saat ini aturan dari undang undang itu adalah pelanggaran Marka, atau terkait dengan rambu," ujarnya.
Salah satu pelanggaran yang diprediksi bakal sering dilakukan oleh pengguna skuter listrik yakni keluar dari jalur.
"(Keluar jalur misalnya) iya akan kena sanksi. Kalau saat ini sementara kita mengacu pada Undang-undang nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Di mana terkait pelanggaran Marka atau rambu nah itu denda dua bulan dan denda Rp500 ribu," tegasnya.
Pada tahun depan, pihaknya berharap Pergub yang mengatur keberadaan skuter listrik dan lain-lain bisa segera diterapkan. "Iya Insyaallah di 2020 bisa diterapkan," tutupnya.
(ysw)