Festival Budaya Gerokgak untuk Kawal Program Pemerintah

Festival Budaya Gerokgak untuk Kawal Program Pemerintah
A
A
A
SINGARAJA - Mengangkat tema 'Werdyaken Cittaning Praja' Festival Budaya Kecamatan Gerokgak, Buleleng, digelar guna mengajak masyarakat mengawal dan melestarikan program pemerintah.
Tema ini mengandung pemahaman bahwa sebagai warga negara yang baik, seyogyanya ikut mengawal dan melestarikan program pembangunan yang dicanangkan pemerintah baik pemerintah pusat ataupun pemerintaha daerah.
Hal ini disampaikan langsung Oleh Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng Gede Suyasa saat membacakan sambutan Bupati Buleleng pada pembukaan Fusbuker di Lapangan Umum Desa Sanggalangit Kec. Gerokgak, Kamis (7/11/2019).
Untuk mengawal pembangunan yang berkelanjutan memang tak dapat dilepaskan dari konteks sosial dan budaya suatu masyarakat. Kebudayaan harus melekat sebagai bagian proses pembangunan sumber daya alam. “Baik di laut ataupun di daratan selalu terhubung dengan siklus kehidupan masyarakat yang tertuang pada budaya masing-masing,” katanya.
![Festival Budaya Gerokgak untuk Kawal Program Pemerintah]()
Asisten Suyasa mendorong penyelenggaraan festival ini sebagai momentum bagi seniman dan budayawan untuk unjuk gigi. Disamping memberikan hiburan kepada masyarakat, hal ini juga untuk melestarikan budaya di Kecamatan Gerokgak khususnya dan Buleleng pada umumnya.
“Sebagai media untuk mempertahankan serta melestarikan seni budaya warisan leluhur, saya sangat mengapresiasi festival budaya yang diselenggarakan oleh Kecamatan Gerokgak ini,” tutur Suyasa.
Camat Gerokgak Made Juartawan mengatakan bahwa tema Fusbuker tahun ini memiliki makna menggelorakan semangat masyarakat untuk mendukung dan melestarikan program pemerintah.
“Masing-masing desa dipacu untuk berkontribusi dalam festival ini, kesempatan ini juga guna menunjukkan kepiawaian para seniman dan budayawan yang berkolaborasi menampilkan atraksi seni di atas panggung,” ungkapnya.
Masyarakat adalah tonggak keberhasilan pemerintah, tentu dukungan dan pelestarian program pemerintah sebagai salah satu usaha yang kongkret dapat diwujudkan dengan mengembangkan kesenian asli di Gerokgak. “Saya melihat perkembangan seka teruna-teruni yang melaksanakan kegiatan tari, dan tabuh disini kian menggeliat,” tutur Juartawan.
Tema 'Werdyaken Cittaning Praja dinilai juga sebagai upaya pelestarian dan regenerasi warisan budaya leluhur. “Disamping berkesenian, kesempatan pergelaran ini juga dijadikan moment untuk membangun perekonomian dengan melibatkan masyarakat atau kelompok pengrajin secara langsung menjajalkan karyanya,” jelas Juartawan.
Melihat perkembangan dan keberhasilan masyarakat membangun ekonomi mandiri juga terwujud dengan rencana pencanangan kampung bandeng dan desa agrowisata oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di Gerokgak dalam waktu dekat.
Tema ini mengandung pemahaman bahwa sebagai warga negara yang baik, seyogyanya ikut mengawal dan melestarikan program pembangunan yang dicanangkan pemerintah baik pemerintah pusat ataupun pemerintaha daerah.
Hal ini disampaikan langsung Oleh Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng Gede Suyasa saat membacakan sambutan Bupati Buleleng pada pembukaan Fusbuker di Lapangan Umum Desa Sanggalangit Kec. Gerokgak, Kamis (7/11/2019).
Untuk mengawal pembangunan yang berkelanjutan memang tak dapat dilepaskan dari konteks sosial dan budaya suatu masyarakat. Kebudayaan harus melekat sebagai bagian proses pembangunan sumber daya alam. “Baik di laut ataupun di daratan selalu terhubung dengan siklus kehidupan masyarakat yang tertuang pada budaya masing-masing,” katanya.

Asisten Suyasa mendorong penyelenggaraan festival ini sebagai momentum bagi seniman dan budayawan untuk unjuk gigi. Disamping memberikan hiburan kepada masyarakat, hal ini juga untuk melestarikan budaya di Kecamatan Gerokgak khususnya dan Buleleng pada umumnya.
“Sebagai media untuk mempertahankan serta melestarikan seni budaya warisan leluhur, saya sangat mengapresiasi festival budaya yang diselenggarakan oleh Kecamatan Gerokgak ini,” tutur Suyasa.
Camat Gerokgak Made Juartawan mengatakan bahwa tema Fusbuker tahun ini memiliki makna menggelorakan semangat masyarakat untuk mendukung dan melestarikan program pemerintah.
“Masing-masing desa dipacu untuk berkontribusi dalam festival ini, kesempatan ini juga guna menunjukkan kepiawaian para seniman dan budayawan yang berkolaborasi menampilkan atraksi seni di atas panggung,” ungkapnya.
Masyarakat adalah tonggak keberhasilan pemerintah, tentu dukungan dan pelestarian program pemerintah sebagai salah satu usaha yang kongkret dapat diwujudkan dengan mengembangkan kesenian asli di Gerokgak. “Saya melihat perkembangan seka teruna-teruni yang melaksanakan kegiatan tari, dan tabuh disini kian menggeliat,” tutur Juartawan.
Tema 'Werdyaken Cittaning Praja dinilai juga sebagai upaya pelestarian dan regenerasi warisan budaya leluhur. “Disamping berkesenian, kesempatan pergelaran ini juga dijadikan moment untuk membangun perekonomian dengan melibatkan masyarakat atau kelompok pengrajin secara langsung menjajalkan karyanya,” jelas Juartawan.
Melihat perkembangan dan keberhasilan masyarakat membangun ekonomi mandiri juga terwujud dengan rencana pencanangan kampung bandeng dan desa agrowisata oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di Gerokgak dalam waktu dekat.
(akn)