Rektor UNS Kukuhkan Tiga Guru Besar Ilmu Pendidikan dan Budaya
A
A
A
SOLO - Tiga guru besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dikukuh Rektor Profesor Jamal Wiwoho di Auditorium GPH Haryo Mataram, Selasa (5/11/2019).
Ketiga Guru Besar yang dikukuhkan adalah Profesor Dr Suciati dan Profesor Dr Leo Agung Sutimin dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai Guru Besar ke-204 dan 205 UNS, serta Profesor Dr Isthadiyanta dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) sebagai Guru Besar ke-206 UNS.
Dalam pengukuhan, Rektor UNS meminta ketiga Guru Besar yang dilantik memberikan kontribusi terbaik untuk masyarakat dan UNS. “Saya meyakini bahwa universitas dengan kawalan para Guru Besar harus lebih hebat dan maju dalam meningkatkan kualitas perguruan tingginya,” kata Jamal Wiwoho dalam sambutannya.
Kecendekiawanan seorang profesor atau Guru Besar tidak hanya berceramah dari menara gading. Namun karena kemampuannya untuk menghubungkan aktivitas akademik (riset dan pembelajaran) dengan manusia dan lingkungannya untuk menebar manfaat yang sebesar-besarnya.
Guru Besar dapat memerankan potensi besar keilmuannya guna membantu memecahkan masalah publik yang rumit sekalipun. Termasuk kemampuan menjalin kolaborasi dan membangun sinergi baik dengan pemerintah, industri, sesama perguruan tinggi maupun masyarakat secara luas.
Rektor juga mengajak para dosen untuk memaksimalkan upaya dalam menumbuhkan potensi mahasiswa agar memiliki kemampuan berpikir dan kemampuan menciptakan. Guna menyambut era disrupsi, pendidikan harus bisa membawa generasi muda pada masa depan bekerja bersama mesin, bukan mengajaknya melawan mesin.
“Dan peran pendidik atau dosen tidak pernah tergantikan oleh kecerdasan buatan, konsekuensinya seorang dosen harus terus meningkatkan kompetensi," imbuhnya. Dia berharap kepada ketiga Guru Besar yang dikukuhkan untuk senantiasa menjaga dan mengembangkan keilmuan dan nilai-nilai akademiknya.
Ketiga Guru Besar yang dikukuhkan adalah Profesor Dr Suciati dan Profesor Dr Leo Agung Sutimin dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai Guru Besar ke-204 dan 205 UNS, serta Profesor Dr Isthadiyanta dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) sebagai Guru Besar ke-206 UNS.
Dalam pengukuhan, Rektor UNS meminta ketiga Guru Besar yang dilantik memberikan kontribusi terbaik untuk masyarakat dan UNS. “Saya meyakini bahwa universitas dengan kawalan para Guru Besar harus lebih hebat dan maju dalam meningkatkan kualitas perguruan tingginya,” kata Jamal Wiwoho dalam sambutannya.
Kecendekiawanan seorang profesor atau Guru Besar tidak hanya berceramah dari menara gading. Namun karena kemampuannya untuk menghubungkan aktivitas akademik (riset dan pembelajaran) dengan manusia dan lingkungannya untuk menebar manfaat yang sebesar-besarnya.
Guru Besar dapat memerankan potensi besar keilmuannya guna membantu memecahkan masalah publik yang rumit sekalipun. Termasuk kemampuan menjalin kolaborasi dan membangun sinergi baik dengan pemerintah, industri, sesama perguruan tinggi maupun masyarakat secara luas.
Rektor juga mengajak para dosen untuk memaksimalkan upaya dalam menumbuhkan potensi mahasiswa agar memiliki kemampuan berpikir dan kemampuan menciptakan. Guna menyambut era disrupsi, pendidikan harus bisa membawa generasi muda pada masa depan bekerja bersama mesin, bukan mengajaknya melawan mesin.
“Dan peran pendidik atau dosen tidak pernah tergantikan oleh kecerdasan buatan, konsekuensinya seorang dosen harus terus meningkatkan kompetensi," imbuhnya. Dia berharap kepada ketiga Guru Besar yang dikukuhkan untuk senantiasa menjaga dan mengembangkan keilmuan dan nilai-nilai akademiknya.
(wib)