Pemprov Babel Belajar Program Integrasi Sawit-Sapi di Kobar
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Program integrasi sawit-sapi di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) yang cukup terkenal terus menjadi sentra pembelajaran bagi Provinsi lainnya di Indonesia. Kali ini rombongan dari Pemprov Bangka Belitung (Babel) berkunjung ke kabupaten berjuluk “Marunting Batu Aji” pada Senin 4 November 2019.
Kadis Pertanian Provinsi Babel Juadi disambut oleh Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah di ruang kerjanya. Rombongan pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Bangka Belitung (Babel) mendatangi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar guna mempelajari program integrasi sawit-sapi yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
Menurut Juadi, program integrasi sawit-sapi di Provinsi Babel sebenarnya juga sudah dilaksanakan oleh masyarakat Babel. Kedatangannya bersama rombongan pejabat Babel ke Kobar ini untuk menggali lebih dalam mengenai program integrasi sawit-sapi serta manfaat lainnya dari program tersebut.
"Sekarang ini kita ingin mendorong 45 perusahaan di Babel untuk mengembangkan program ini, agar cita-cita Babel bisa mencapai swasembada daging," ujar Juadi.
Selain itu, lanjut Juadi, seperti diketahui bersama, bahwa kondisi lahan di Provinsi Babel sebagian besar merupakan lahan tambang, sehingga sangat sedikit kandungan bahan organiknya. Dengan program integrasi sawit-sapi, maka dapat mempelajari pengolahan lahan untuk menjadi subur.
"Karena manfaat jangka pendek yang bisa kita ambil yaitu kotoran sapi. Berdasarkan data, seekor sapi menghasilkan sekitar 25 kilogram kotoran per hari," ungkapnya.
Dia menambahkan, dari kotoran sapi tersebut dapat mengolah tanah menjadi subur, karena terdapat kandungan organik. "Kita sengaja datang untuk belajar dan hasilnya nanti bakal kita kembangkan di Provinsi Babel. Tentunya dengan modifikasi dibeberapa hal disesuaikan kondisi lahan di Babel berbeda dengan Kobar," pungkasnya.
Sementara itu Wabup Kobar Ahmadi Riansyah mengaku bangga dengan program integrasi sawit-sapi yang dimiliki Kobar terus dicontoh daerah lain di Indonesia. “Sudah banyak kabupaten dan provinsi lain di Indonesia berkunjung di Kobar untuk belajar program integrasi sawit-sapi. Kali ini Provinsi Babel yang belajar ke sini. Kita harus bangga dengan keberhasilan kita ini dan menjadi patokan untuk daerah lain,” ujar Wabup.
Kadis Pertanian Provinsi Babel Juadi disambut oleh Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah di ruang kerjanya. Rombongan pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Bangka Belitung (Babel) mendatangi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar guna mempelajari program integrasi sawit-sapi yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
Menurut Juadi, program integrasi sawit-sapi di Provinsi Babel sebenarnya juga sudah dilaksanakan oleh masyarakat Babel. Kedatangannya bersama rombongan pejabat Babel ke Kobar ini untuk menggali lebih dalam mengenai program integrasi sawit-sapi serta manfaat lainnya dari program tersebut.
"Sekarang ini kita ingin mendorong 45 perusahaan di Babel untuk mengembangkan program ini, agar cita-cita Babel bisa mencapai swasembada daging," ujar Juadi.
Selain itu, lanjut Juadi, seperti diketahui bersama, bahwa kondisi lahan di Provinsi Babel sebagian besar merupakan lahan tambang, sehingga sangat sedikit kandungan bahan organiknya. Dengan program integrasi sawit-sapi, maka dapat mempelajari pengolahan lahan untuk menjadi subur.
"Karena manfaat jangka pendek yang bisa kita ambil yaitu kotoran sapi. Berdasarkan data, seekor sapi menghasilkan sekitar 25 kilogram kotoran per hari," ungkapnya.
Dia menambahkan, dari kotoran sapi tersebut dapat mengolah tanah menjadi subur, karena terdapat kandungan organik. "Kita sengaja datang untuk belajar dan hasilnya nanti bakal kita kembangkan di Provinsi Babel. Tentunya dengan modifikasi dibeberapa hal disesuaikan kondisi lahan di Babel berbeda dengan Kobar," pungkasnya.
Sementara itu Wabup Kobar Ahmadi Riansyah mengaku bangga dengan program integrasi sawit-sapi yang dimiliki Kobar terus dicontoh daerah lain di Indonesia. “Sudah banyak kabupaten dan provinsi lain di Indonesia berkunjung di Kobar untuk belajar program integrasi sawit-sapi. Kali ini Provinsi Babel yang belajar ke sini. Kita harus bangga dengan keberhasilan kita ini dan menjadi patokan untuk daerah lain,” ujar Wabup.
(wib)