Ratusan Panah dan Busur dari Ilaga dan Nduga Disita di Timika Papua
Ratusan Panah dan Busur dari Ilaga dan Nduga Disita di Timika Papua
A
A
A
TIMIKA - Aparat Kepolisian Resort Mimika yang dibackup Brimob BKO Gorontalo dan Brimob BKO Kalimantan Barat kembali melakukan razia senjata tajam di Kilometer 11 Timika Papua. Dari razia tersebut disita 39 busur dan 200 anak panah. Razia senjata tajam (sajam) yang dilakukan aparat Kepolisian Mesort Mimika dan Brimob BKO untuk mengantisipasi terjadinya konflik serta untuk menjaga kamtibmas di Kabupaten Mimika agar tetap kondusif dan aman. Razia sajam tersebut dilakukan di kilometer 11 pada Kamis siang tadi (24/10/2019).
Sementara itu Kasat Sabhara Polres Mimika Iptu Matheus TAte mengatakan, dari razia itu kepolisian berhasil mengamankan 39 busur, 200 anak panah, satu parang dan satu senapan angin. Razia sajam dilakukan di setiap perumahan warga dan razia dilakukan selama satu jam.
Ia menjelaskan untuk sajam tradisional ini didatangkan dari Ilaga Puncak dan dari Nduga. Sajam dari Nduga dibawa melalui jalur laut sedangkan dari Ilaga dan Jayapura dibawa melalui pesawat.
Kepolisian sudah mengimbau kepada setiap warga bahwa dilarang memproduksi senjata tajam berupa anak panah, busur dan lain sebaginya. Jika kedapatan maka akan ditangkap dan diproses hukum.
Ia menambahkan saat razia tadi cukup banyak warga yang melarikan diri meskipun demikian aparat sudah mengamankan sajam-sajam tersebut. Situasi di Kabupaten Mimika kondusif karena ada kerjasama yang baik dari masyarakat sehingga situasi di Timika tetap aman.
Kasat menambahkan selain melakukan razia sajam aparat keamanan juga melakukan tatap muka dengan para tokoh baik tokoh agama, tokoh adat, kepala suku dan lain sebagainya.Kegiatan tatap muka dilakukan untuk mengajak seluruh masyarakat Mimika untuk menjaga kamtibmas bersama-sama.
Kasat Sabhara Polres Mimika Iptu Matheus TAte mengatakan, razia senjata tajam dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya konflik dari hasil razia tadi ratusan anak panah, puluhan busur, satu parang dan satu senapan angin berhasil diamankan. Saat razia digelar cukup banyak yang melarikan diri meskipun demikian pihaknya akan terus melakukan razia sajam.
Sementara itu Kasat Sabhara Polres Mimika Iptu Matheus TAte mengatakan, dari razia itu kepolisian berhasil mengamankan 39 busur, 200 anak panah, satu parang dan satu senapan angin. Razia sajam dilakukan di setiap perumahan warga dan razia dilakukan selama satu jam.
Ia menjelaskan untuk sajam tradisional ini didatangkan dari Ilaga Puncak dan dari Nduga. Sajam dari Nduga dibawa melalui jalur laut sedangkan dari Ilaga dan Jayapura dibawa melalui pesawat.
Kepolisian sudah mengimbau kepada setiap warga bahwa dilarang memproduksi senjata tajam berupa anak panah, busur dan lain sebaginya. Jika kedapatan maka akan ditangkap dan diproses hukum.
Ia menambahkan saat razia tadi cukup banyak warga yang melarikan diri meskipun demikian aparat sudah mengamankan sajam-sajam tersebut. Situasi di Kabupaten Mimika kondusif karena ada kerjasama yang baik dari masyarakat sehingga situasi di Timika tetap aman.
Kasat menambahkan selain melakukan razia sajam aparat keamanan juga melakukan tatap muka dengan para tokoh baik tokoh agama, tokoh adat, kepala suku dan lain sebagainya.Kegiatan tatap muka dilakukan untuk mengajak seluruh masyarakat Mimika untuk menjaga kamtibmas bersama-sama.
Kasat Sabhara Polres Mimika Iptu Matheus TAte mengatakan, razia senjata tajam dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya konflik dari hasil razia tadi ratusan anak panah, puluhan busur, satu parang dan satu senapan angin berhasil diamankan. Saat razia digelar cukup banyak yang melarikan diri meskipun demikian pihaknya akan terus melakukan razia sajam.
(sms)
Explore More