37 Rumah di Gunung Bromo Rusak Diterjang Angin Kencang
A
A
A
PASURUAN - Sebanyak 37 rumah warga Lereng Gunung Bromo, di Desa Pusung Malang, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, porak poranda diterjang angin kencang, Senin (21/10/2019).
Angin kencang dari arah timur memutar di atas permukiman penduduk. Meski tak ada korban jiwa, warga trauma atas bencana alam ini.
Kepala Desa Pusung Malang Ahmad Baidowi mengatakan, sedikitnya 37 rumah dari 5 dusun rusak akibat angin kencang. Rata- rata atap rumah, jendela, dan dinding yang terbuat dari bamboo, beterbangan diterjang angin kencang selama 2 hari.
“Baru kali ini ada peristiwa angin yang begitu kencang dan menakutkan. Namun, warga tidak mengungsi dan berharap adanya bantuan dari pemerintah,” sebutnya.
Warga Desa Pusung Malang tak bisa menyembunyikan kesedihannya akibat rumahnya tersapu angin kencang. Mereka berharap pemerintah memberikan bantuan, karena kondisi perekonomian yang pas-pasan.
Sebagian warga memunguti atap seng yang beterbangan untuk dipasang kembali di rumahnya. Bahkan, sebagian warga terpaksa memasangan atap dengan terpal untuk mengantisipasi sengatan matahari dan hujan. Warga juga menyangga tembok rumah semi permanen dengan kayu bambu.
Seorang warga, Karsutin mengatakan, angin kencang datang dari arah timur dan menyapu rumah warga di Lereng Gunung Bromo. “Angin yang bentuknya menyerupai pusaran menerjang rumah warga,” katanya.
Angin kencang dari arah timur memutar di atas permukiman penduduk. Meski tak ada korban jiwa, warga trauma atas bencana alam ini.
Kepala Desa Pusung Malang Ahmad Baidowi mengatakan, sedikitnya 37 rumah dari 5 dusun rusak akibat angin kencang. Rata- rata atap rumah, jendela, dan dinding yang terbuat dari bamboo, beterbangan diterjang angin kencang selama 2 hari.
“Baru kali ini ada peristiwa angin yang begitu kencang dan menakutkan. Namun, warga tidak mengungsi dan berharap adanya bantuan dari pemerintah,” sebutnya.
Warga Desa Pusung Malang tak bisa menyembunyikan kesedihannya akibat rumahnya tersapu angin kencang. Mereka berharap pemerintah memberikan bantuan, karena kondisi perekonomian yang pas-pasan.
Sebagian warga memunguti atap seng yang beterbangan untuk dipasang kembali di rumahnya. Bahkan, sebagian warga terpaksa memasangan atap dengan terpal untuk mengantisipasi sengatan matahari dan hujan. Warga juga menyangga tembok rumah semi permanen dengan kayu bambu.
Seorang warga, Karsutin mengatakan, angin kencang datang dari arah timur dan menyapu rumah warga di Lereng Gunung Bromo. “Angin yang bentuknya menyerupai pusaran menerjang rumah warga,” katanya.
(wib)