Warga Batam Antusias Kunjungi KRI Bima Suci-945
A
A
A
BATAM - Masyarakat Batam antusias menyambut kehadiran KRI Bima Suci-945. Mereka ramai-ramai mengunjungi kapal layar itu setelah tiba dan berlabuh di Pelabuhan Batu Ampar, Batam sejak Senin (14/10/2019).
Warga dari berbagai kalangan itu penasaran dan ingin mengenal lebih dekat kapal layar latih bagi Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) kebanggaan bangsa Indonesia. Sebagian besar pengunjung yang datang ke KRI Bima Suci adalah pelajar, mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga Mahasiswa, bahkan keluarga.
Salah satu pengunjung, Iwan yang datang bersama keluarganya mengaku sengaja datang untuk melihat lebih dekat KRI Bima Suci.
“Lagi bawa anak jalan-jalan. Pak Iwan sangat terkesan dengan KRI Bima Suci dan takjub melihat kapal layar latih Taruna AAL semegah ini", katanya pada bagian penerangan AAL, Rabu (16/10/2019).
Kabagpen AAL Letkol Laut (KH) Imam Setiadi menerangkan, salah seorang petugas yang berasal dari Taruna AAL mengabarkan, bahkan sejak pagi KRI Bima Suci selalu dipadati pengunjung untuk melihat kemegahan KRI Bima Suci di jajaran TNI Angkatan Laut.
"KRI Bima Suci ini akan dibuka untuk umum sampai hari ini. Besok, hari Kamis kita sudah berlayar ke Bali,” kata Imam Setiadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/10/2019)
Kapal ini sebelum tiba di Batam, terlebih dahulu sudah melewati beberapa negara seperti, Philipina - Jepang - Korea - China – Brunei Darussalam - Malaysia - Thailand - Myanmar.
KRI Bima Suci dengan 18 staf pelatih, 89 krew atau anak buah kapal (ABK) dan 83 Taruna Taruni Akademi Angkatan Laut Tingkat III Angkatan ke-66 ini terdiri dari ke-4 Korps, yakni Korps Pelaut, Teknik, Elektro dan Korps Supply.
Sebagai Satuan Latihan Kartika Jala Krida Taruna Tingkat III Angkatan ke-66 di Batam adalah dalam rangka mendukung misi Satgas Diplomasi Duta Bangsa 2019 dan pelabuhan Batu Ampar adalah pelabuhan di Indonesia yang pertama kali disinggahinya, setelah menyinggahi 8 negara tetangga.
Menurut rencana, selain Batam KRI Bima Suci juga akan singgah lagi di Bali dan Australia serta kembali ke Surabaya.
Selama berlabuh di Batam, Satlat KJK yang tergabung dalam Satgas Pelayaran Diplomasi Duta Bangsa juga mengadakan beberapa kegiatan, seperti sosialisasi dan promosi ke sekolah-sekolah SMK dan SMA yang ada di Kota Batam.
Selain itu, display dan kirab Genderang Suling Gita Jala Taruna AAL, cocktail party dan kunjungan ke kantor wali kota Batam dan Polda Kepulauan Riau.
Satgas Luar Negeri Diplomasi Duta Bangsa membawa misi Diplomasi dengan bertemakan “Maritime Fulctrum Brotherhood”, yakni menunjukkan bahwa Indonesia adalah poros maritim dunia sekaligus memperkenalkan karakter kebudayaan Indonesia juga TNI Angkatan Laut kepada negara sahabat, khususnya negara tujuan Satlat Kartika Jala Krida 2019. Hal tersebut selaras dengan visi poros maritim dunia yang merupakan tujuan utama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut.
Kedatangan KRI Bimasuci-945 di negara-negara yang disinggahi, sekaligus melaksanakan fungsi “Trinitas Angkatan Laut”, yakni kekuatan militer, diplomasi dan polisionil, dimana ketiganya saling bersinergi dan mendukung dalam menjaga stabilitas dan kemananan maritim.
Bagi Taruna Taruni Angkatan Laut, mereka menjadikan KRI Bimasuci sebagai Grand Ambassador misi diplomasi melalui muhibah ke-9 negara. Terkait diplomasi, terdapat tiga karakteristik tujuan yang dapat mengidentifikasi makna diplomasi Angkatan Laut yakni, Confidence Building Measures (CBMs), Civil Military Relation dan Wider Foreign Policy Objectives in Order Countries Area of Defence.
Warga dari berbagai kalangan itu penasaran dan ingin mengenal lebih dekat kapal layar latih bagi Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) kebanggaan bangsa Indonesia. Sebagian besar pengunjung yang datang ke KRI Bima Suci adalah pelajar, mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga Mahasiswa, bahkan keluarga.
Salah satu pengunjung, Iwan yang datang bersama keluarganya mengaku sengaja datang untuk melihat lebih dekat KRI Bima Suci.
“Lagi bawa anak jalan-jalan. Pak Iwan sangat terkesan dengan KRI Bima Suci dan takjub melihat kapal layar latih Taruna AAL semegah ini", katanya pada bagian penerangan AAL, Rabu (16/10/2019).
Kabagpen AAL Letkol Laut (KH) Imam Setiadi menerangkan, salah seorang petugas yang berasal dari Taruna AAL mengabarkan, bahkan sejak pagi KRI Bima Suci selalu dipadati pengunjung untuk melihat kemegahan KRI Bima Suci di jajaran TNI Angkatan Laut.
"KRI Bima Suci ini akan dibuka untuk umum sampai hari ini. Besok, hari Kamis kita sudah berlayar ke Bali,” kata Imam Setiadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/10/2019)
Kapal ini sebelum tiba di Batam, terlebih dahulu sudah melewati beberapa negara seperti, Philipina - Jepang - Korea - China – Brunei Darussalam - Malaysia - Thailand - Myanmar.
KRI Bima Suci dengan 18 staf pelatih, 89 krew atau anak buah kapal (ABK) dan 83 Taruna Taruni Akademi Angkatan Laut Tingkat III Angkatan ke-66 ini terdiri dari ke-4 Korps, yakni Korps Pelaut, Teknik, Elektro dan Korps Supply.
Sebagai Satuan Latihan Kartika Jala Krida Taruna Tingkat III Angkatan ke-66 di Batam adalah dalam rangka mendukung misi Satgas Diplomasi Duta Bangsa 2019 dan pelabuhan Batu Ampar adalah pelabuhan di Indonesia yang pertama kali disinggahinya, setelah menyinggahi 8 negara tetangga.
Menurut rencana, selain Batam KRI Bima Suci juga akan singgah lagi di Bali dan Australia serta kembali ke Surabaya.
Selama berlabuh di Batam, Satlat KJK yang tergabung dalam Satgas Pelayaran Diplomasi Duta Bangsa juga mengadakan beberapa kegiatan, seperti sosialisasi dan promosi ke sekolah-sekolah SMK dan SMA yang ada di Kota Batam.
Selain itu, display dan kirab Genderang Suling Gita Jala Taruna AAL, cocktail party dan kunjungan ke kantor wali kota Batam dan Polda Kepulauan Riau.
Satgas Luar Negeri Diplomasi Duta Bangsa membawa misi Diplomasi dengan bertemakan “Maritime Fulctrum Brotherhood”, yakni menunjukkan bahwa Indonesia adalah poros maritim dunia sekaligus memperkenalkan karakter kebudayaan Indonesia juga TNI Angkatan Laut kepada negara sahabat, khususnya negara tujuan Satlat Kartika Jala Krida 2019. Hal tersebut selaras dengan visi poros maritim dunia yang merupakan tujuan utama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut.
Kedatangan KRI Bimasuci-945 di negara-negara yang disinggahi, sekaligus melaksanakan fungsi “Trinitas Angkatan Laut”, yakni kekuatan militer, diplomasi dan polisionil, dimana ketiganya saling bersinergi dan mendukung dalam menjaga stabilitas dan kemananan maritim.
Bagi Taruna Taruni Angkatan Laut, mereka menjadikan KRI Bimasuci sebagai Grand Ambassador misi diplomasi melalui muhibah ke-9 negara. Terkait diplomasi, terdapat tiga karakteristik tujuan yang dapat mengidentifikasi makna diplomasi Angkatan Laut yakni, Confidence Building Measures (CBMs), Civil Military Relation dan Wider Foreign Policy Objectives in Order Countries Area of Defence.
(shf)