Insiden Longsor Batu, Bupati Purwakarta Kirim Surat Protes ke Pemprov Jabar
A
A
A
PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, segera mengirim surat protes terhadap Pemrov Jabar terkait aktivitas tambang yang menyebabkan kerusakan rumah dan bangunan sekolah di Kampung Cihandeuleum RT 09/05, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru.
"Kami akan segera surat ke Pemerintah Provinsi Jabar. Kalau terbukti dari insiden itu terdapat kelalaian, kami minta izin pertambangan perusahaan tersebut dicabut. Karena sangat merugikan masyarakat kami," ujar Anne, Rabu (9/10/2019).
Tak hanya itu, Anne segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian berkenaan dengan aktivitas tambang yang menggunakan bahan peledak. "Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi. Kasihan masyarakat yang dirugikan. PT MSS harus bertanggung Jawab,” tegasnya.
Selain itu, dirinya juga meminta agar warga yang bermukim sekitar tambang untuk senantiasa berhati - hati dan waspada. "Selalu waspada, yang jelas kami harapkan kejadian ini tidak terulang,” katanya. (Baca juga; Batu Raksasa Ini Menggelinding dari Atas Bukit, 2 Rumah dan TK Hancur )
Polres Purwakarta terjunkan tim untuk menyelidiki insiden longsor batu yang menimpa permukiman di Kampung Cihandeuleum RT 09/05 Desa Sukamulya Kecamatan Tegalwaru. Melalui Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter), polisi mulai mengumpulkan alat bukti dan keterangan terkait insiden itu.
Kapolres Purwakarta AKBP Matrius mengungkapkan, hasil keterangan sementara menyebutkan, peledakan batu oleh PT MMS itu diduga memicu getaran sehingga menyebabkan bebatuan yang ada di punggung bukit menggelinding ke bawah. Kemudian batu-batu besar tersebut akhirnya menghantam permukiman.
“Kami masih mengumpulkan bukti-bukti apakah dalam insiden itu terdapat pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) atau ada kelalaian lainnya. Tim kami akan terus menyelidikinya,” ungkapnya.
"Kami akan segera surat ke Pemerintah Provinsi Jabar. Kalau terbukti dari insiden itu terdapat kelalaian, kami minta izin pertambangan perusahaan tersebut dicabut. Karena sangat merugikan masyarakat kami," ujar Anne, Rabu (9/10/2019).
Tak hanya itu, Anne segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian berkenaan dengan aktivitas tambang yang menggunakan bahan peledak. "Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi. Kasihan masyarakat yang dirugikan. PT MSS harus bertanggung Jawab,” tegasnya.
Selain itu, dirinya juga meminta agar warga yang bermukim sekitar tambang untuk senantiasa berhati - hati dan waspada. "Selalu waspada, yang jelas kami harapkan kejadian ini tidak terulang,” katanya. (Baca juga; Batu Raksasa Ini Menggelinding dari Atas Bukit, 2 Rumah dan TK Hancur )
Polres Purwakarta terjunkan tim untuk menyelidiki insiden longsor batu yang menimpa permukiman di Kampung Cihandeuleum RT 09/05 Desa Sukamulya Kecamatan Tegalwaru. Melalui Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter), polisi mulai mengumpulkan alat bukti dan keterangan terkait insiden itu.
Kapolres Purwakarta AKBP Matrius mengungkapkan, hasil keterangan sementara menyebutkan, peledakan batu oleh PT MMS itu diduga memicu getaran sehingga menyebabkan bebatuan yang ada di punggung bukit menggelinding ke bawah. Kemudian batu-batu besar tersebut akhirnya menghantam permukiman.
“Kami masih mengumpulkan bukti-bukti apakah dalam insiden itu terdapat pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) atau ada kelalaian lainnya. Tim kami akan terus menyelidikinya,” ungkapnya.
(wib)