Lokasi Serpihan Pesawat Twin Otter PK-CDC di Ketinggian 4.100 Mdpl

Senin, 23 September 2019 - 06:20 WIB
Lokasi Serpihan Pesawat...
Lokasi Serpihan Pesawat Twin Otter PK-CDC di Ketinggian 4.100 Mdpl
A A A
TIMIKA - Proses evakuasi serpihan pesawat Twin Otter PK-CDC di dekat Kampung Mamontoga, Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika, Papua, akan menerjunkan 4 anggota Tim SAR.

Hal ini dilakukan mengingat lokasi evakuasi berada di ketinggian 13.453 feet atau sekitar 4.100 meter di atas permukaan laut (Mdpl) dengan posisi berjarak 44 nautical mile (Nm) radial 058 derajat atau di koordinat 4°7'27,11"S/137°29'18,36"E.

"Mengingat lokasi berada di ketinggian 13.453 feet, sehingga langkah evakuasi yang kita rencanakan kita menggunakan heli dari PT Intan, yaitu heli jenis SA 315B lama 1 unit, kemudian bergerak dari Ilaga (Kabupaten Puncak, Papua) menuju spot atau lokasi membawa tim SAR sebanyak 4 orang dari Kantor SAR Timika untuk diturunkan di lokasi," kata Danlanud Yohanis Kapiyau, Letkol Pnb Sugeng Sugiharto dalam konferensi pers Tim SAR gabungan di bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (22/9/2019) malam.

"Selanjutnya 4 orang tersebut akan mengumpulkan barang-barang atau serpihan, atau semua yang bisa diangkut oleh pesawat heli tersebut untuk dibawa ke titik terdekat, yaitu (kampung) Mamontoga," imbuhnya.

Tim SAR sejak pagi hingga petang tadi, melakukan operasi SAR hari kelima pencarian pesawat DHC-6 Twin Otter series 400 yang hilang kontak pada Rabu, 18 September 2019. Dari penerbangan pencarian yang dilakukan sebanyak enam sortie menggunakan pesawat CN-235 AI 2318 milik TNI AU, Heli Bell PK-ZGM perbantuan dari PT Freeport Indonesia, dan Twin Otter PK-CDJ milik PT Carpediem Aviasi Mandiri, berhasil menemukan serpihan yang diduga kuat milik Twin Otter PK-CDC yang hilang kontak.

"Kita menyatakan bahwa betul serpihan itu adalah milik PK-CDC," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Monce Brury.

Pesawat DHC-6 Twin Otter series 400 dengan register PK-CDC yang dioperasikan PT Carpediem Aviasi Mandiri, sebelumnya hilang kontak setelah bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika, Rabu, 18 September 2019 pukul 10.31 WIT. Pesawat itu diperkirakan mendarat di Bandara Aminggaru Ilaga pada pukul 11.09 WIT.

Namun, berdasarkan sky track terakhir atau pantauan jalur udara, pesawat hilang kontak di pukul 01.59 UTC atau 10.59 WIT. Selang 2,5 jam dari perkiraan tiba di Bandara Aminggaru Ilaga, pihak AirNav Bandara Mozes Kilangin Timika menyatakan pesawat itu mengalami lost contact dan hilang.

Pesawat ini diketahui memuat kargo logistik berupa beras seberat 1.700 kilogram dan seorang penumpang yang merupakan anggota Brimob dari Resimen II, Bharada Hadi Utomo. Sedangkan pesawat dipiloti Dasep Sobirin dan Co Pilot Yudra Tutuko berserta seorang teknisi bernama Ujang.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2759 seconds (0.1#10.140)