Ritual Kubur Diri selama 5 Hari Berakhir, Begini Kondisi Mbah Pani

Jum'at, 20 September 2019 - 20:01 WIB
Ritual Kubur Diri selama 5 Hari Berakhir, Begini Kondisi Mbah Pani
Ritual Kubur Diri selama 5 Hari Berakhir, Begini Kondisi Mbah Pani
A A A
PATI - Ritual topo pendem atau mengubur diri dalam tanah selama lima hari yang dilakukan Mbah Pani di Pati, Jawa Tengah berakhir pada Jumat (20/9/2019) sekitar pukul 16.30.

Pembongkaran kuburan kakek bernama lengkap Supani (63), warga Desa Bendar, Kecamatan Juwana itu dilakukan oleh keluarga dan kerabatnya. Selanjutnya foto-foto Mbah Supani seusai menjalani topo pendem beredar di media sosial. Dalam foto yang beredar tersebut, terlihat kondisi Mbah Supani dalam keadaan sehat sesusai 5 hari dikubur di dalam tanah.

Akun @viralterkini99 menyebut bahwa Mbah Supani yang dikubur hidup-hidup di kawasan Pati, Jawa Tengah selama lima hari.

"Pembongkaran terbatas oleh pihak keluarga dan kerabat pukul 16.30 WIB. Keadanya baik dan selamat. Petugas medis memeriksa kondisinya disaksikan pihak kepolisian dari Polsek Juwana," tulis keterangan foto seperti dikutip SINDOnews.

Seusai pembongkaran, warga net banyak memberi komentar. "alhamdulillah. sampun mbah wis ckup gak usah dbaleni lg. bkin hati plas2 wis sepuh soale," tulis @hyndrawatirischa.

Ritual Mbah Pani ini merupakan yang ke sepuluh kalinya. Dia mulai menjalani ritual sejak Senin 16 September selepas salat Magrib. Ritual ini terakhir kali dilakukan Supani pada 2001, yang tercatat sebagai topo pendem ke sembilan.

Sebelumnya, pria yang akrab dengan panggilan Mbah Pani itu melakukan ritual topo pendem setahun sekali, pada bulan Suro. Namun, setelah ritual topo pendem ke-9, Mbah Pani sempat menderita stroke. Hingga ritual ke sepuluh atau yang terakhir baru dilakukan 18 tahun berselang. (Baca juga: Mbah Pani Jalani Ritual Kubur Diri selama 5 Hari untuk ke-10 Kalinya)

Ritual topo pendem awalnya dilaksanakan pada 1991, hingga yang ke sembilan pada 2001. Sembilan kali menjalani ritual, Mbah Pani dikubur selama tiga hari di dalam rumahnya. Pada ritual topo pendem ke supuluh ini merupakan yang terakhir akan dilakukan selama lima hari.

Prosesi topo pendem, mirip seperti penguburan jenazah. Mbah Pani juga dikafani, lengkap dengan pemulasaraan jenazah, termasuk beragam jenis bunga. Bedanya tidak ada azan dan iqomah, agar tak sepenuhnya seperti pemakaman jenazah.

Untuk kedalaman liang kubur sekira 3 meter, dengan panjangnya 2 meter, dan lebar 1,5 meter. Di dalam liang lahat juga terdapat peti untuk tempat bertapa. Ada pula gelu atau bantal dari tanah yang dibentuk bulat. Terdapat pula lubang untuk pernapasan.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4013 seconds (0.1#10.140)