Pemkab Lebak Jaga Populasi Bibit Unggul Kerbau Asli Daerah.
A
A
A
LEBAK - Saat ini populasi kerbau di Kabupaten Lebak masuk dalam 10 Populasi terbesar di Indonesia yang mana sebelumnya sempat menduduki peringkat kedua nasional.
Untuk itu Pemkab Lebak akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dan kementerian untuk menyertifikasi kerbau unggul Lebak ini. Dengan demikian bibit-bibit unggul kerbau tidak keluar daerah tanpa sepengetahuan serta populasi bibit unggul kerbau di Kabupaten Lebak tetap terjaga.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dalam acara Festival Kerbau 2019 bertempat di Alun-Alun Kota Rangkasbitung, Minggu (15/9/2019). Karnaval Kerbau ini merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan Festival Seni Multatuli 2019.
Turut hadir Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi dan Seluruh Kepala OPD Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak.
Bupati Lebak juga mengatakan bahwa kerbau memiliki nilai ekonomi dam sejarah yang tinggi bagi masyarakat Kabupaten Lebak terbukti di dalam buku Max Havelaar terdapat cerita bahwa kerbau milik saija diambil paksa untuk membayar pajak. Ini salah satu cara untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa sejak zaman kolonial kerbau termasuk hewan yang istimewa dan bernilai tinggi.
"Dulu hampir tiap rumah meskipun rumahnya sederhana tetapi dibelakangnya memiliki kandang kerbau, bagi mereka kerbau sebagai tabungan, sebagai cadangan hidup salah satunya untuk biaya sekolah" Ungkap Bupati Lebak.
Sarya salah satu pengunjung Karnaval Kerbau asal kecamatan Cibadak mengapresiasi adanya kegiatan karnaval kerbau ini. Menurutnya acara ini sangat bagus karena bisa mengenalkan kepada anak-anak seperti apa hewan kerbau itu dan juga sangat menghibur karena kerbau yang dipamerkan memakai aksesoris-aksesoris.
"Saya berharap hewan kerbau terus dibudidayakan dan acara seperti ini menjadi agenda rutin tahunan" Ungkap Sarya
Untuk diketahui ada sekitar 11 kerbau yang dikonteskan berasal dari Cikulur, Cileles juga Aweh. Kerbau-kerbau yang ditampilkan dalam karnaval merupakan kerbau juara Kontes Ternak ke III yang diadakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak melalui Dinas Peternakan Kabupaten Lebak sebelumnya.
Untuk itu Pemkab Lebak akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dan kementerian untuk menyertifikasi kerbau unggul Lebak ini. Dengan demikian bibit-bibit unggul kerbau tidak keluar daerah tanpa sepengetahuan serta populasi bibit unggul kerbau di Kabupaten Lebak tetap terjaga.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dalam acara Festival Kerbau 2019 bertempat di Alun-Alun Kota Rangkasbitung, Minggu (15/9/2019). Karnaval Kerbau ini merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan Festival Seni Multatuli 2019.
Turut hadir Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi dan Seluruh Kepala OPD Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak.
Bupati Lebak juga mengatakan bahwa kerbau memiliki nilai ekonomi dam sejarah yang tinggi bagi masyarakat Kabupaten Lebak terbukti di dalam buku Max Havelaar terdapat cerita bahwa kerbau milik saija diambil paksa untuk membayar pajak. Ini salah satu cara untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa sejak zaman kolonial kerbau termasuk hewan yang istimewa dan bernilai tinggi.
"Dulu hampir tiap rumah meskipun rumahnya sederhana tetapi dibelakangnya memiliki kandang kerbau, bagi mereka kerbau sebagai tabungan, sebagai cadangan hidup salah satunya untuk biaya sekolah" Ungkap Bupati Lebak.
Sarya salah satu pengunjung Karnaval Kerbau asal kecamatan Cibadak mengapresiasi adanya kegiatan karnaval kerbau ini. Menurutnya acara ini sangat bagus karena bisa mengenalkan kepada anak-anak seperti apa hewan kerbau itu dan juga sangat menghibur karena kerbau yang dipamerkan memakai aksesoris-aksesoris.
"Saya berharap hewan kerbau terus dibudidayakan dan acara seperti ini menjadi agenda rutin tahunan" Ungkap Sarya
Untuk diketahui ada sekitar 11 kerbau yang dikonteskan berasal dari Cikulur, Cileles juga Aweh. Kerbau-kerbau yang ditampilkan dalam karnaval merupakan kerbau juara Kontes Ternak ke III yang diadakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak melalui Dinas Peternakan Kabupaten Lebak sebelumnya.
(atk)