Kaum Milineal Paling Banyak Terjaring Razia Operasi Patuh Kalimaya
A
A
A
SERANG - Selama dua pekan operasi patuh kalimaya 2019, kalangan milineal paling banyak ditindak oleh petugas. Meraka tidak memiliki surat-surat seperti Surat Izin Mengemudi dan mengenakan helm SNI.
Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Wibowo mengatakan, selama 14 hari berlangsungnya operasi patuh Kalimaya 2019 sebanyak 19.471 pengendara terjaring razia. Kaum mileniallah yang paling banyak ditindak.
"Dari hasil oprasi patuh tahun 2019 ini terlihat perbedaan yang sangat signifikan dengan hasil yang kita dapat pada tahun lalu, sebanyak 7.152 angka peningkatan pelanggar lalu lintas," kata Wibowo. Kamis (12/9/2019).
Berdasarkan data, Polda Banten menindak 2164 pelanggar, Polres Serang sebanyak 2078 pelanggar, Polres Pandeglang sebanyak 1472 pelanggar.
Kemudian Polres Lebak sebanyak 3.708 pelanggar, Polres Cilegon sebanyak 2.630 pelanggar, Polres Tangerang sebanyak 4.978 pelanggar dan terakhir Polres Serang Kota sebanyak 2.441 pelanggar. "Pengandara di bawah umur, kelompok milenial dengan rentan umum 16 sampai 30 tahun jumlahnya luar biasa," ujarnya.
Dari data tersebut jumlah pelanggar kendaraan roda dua didominasi oleh pelanggar lalu lintas yang tidak menggunakan helm berstandar SNI sebanyak 6.486 pelanggar, melanggar arus berlawanan sebanyak 3.777 pelanggar, gunakan HP saat berkendara sebanyak 37 pelanggar.
Sedangkan untuk pelanggar roda empat didominasi penggunaan sefty belt sebanyak 1.695 pelanggar, melawan arus 301 pelanggar, pengendara anak di bawah umur sebanyak 189 pelanggar.
Selain itu, 25 kejadian kecelakaan lalu lintas terjadi selama oprasi dengan jumlah korban meninggal 6 orang , korban luka berat 7 dan 28 korban luka ringan dengan total kerugian materi sebanyak Rp56.900.000.
"Untuk data kecelakaan mengalami penurunan kejadian, pada tahun 2018 kami mencatat sebanyak 31 kejadian dengan korban meninggal 13 orang dengan kerugian materi sebanyak RP136 juta," katanya.
Wibowo menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu patuh dengan rambu-rambu lalulintas, guna keselamatan bersama. Serta berharap dengan dilaksanakan Operasi Patuh Kalimaya 2019 setidaknya dapat menekan angka laka lantas di wilayah hukum Polda Banten.
"Kita harapkan dengan berakhirnya Operasi Patuh Kalimaya ini, kecelakaan lalu lintas bisa terus menurung, karena masyarakat semakin patuh dalam berlalulintas," pungkasnya.
Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Wibowo mengatakan, selama 14 hari berlangsungnya operasi patuh Kalimaya 2019 sebanyak 19.471 pengendara terjaring razia. Kaum mileniallah yang paling banyak ditindak.
"Dari hasil oprasi patuh tahun 2019 ini terlihat perbedaan yang sangat signifikan dengan hasil yang kita dapat pada tahun lalu, sebanyak 7.152 angka peningkatan pelanggar lalu lintas," kata Wibowo. Kamis (12/9/2019).
Berdasarkan data, Polda Banten menindak 2164 pelanggar, Polres Serang sebanyak 2078 pelanggar, Polres Pandeglang sebanyak 1472 pelanggar.
Kemudian Polres Lebak sebanyak 3.708 pelanggar, Polres Cilegon sebanyak 2.630 pelanggar, Polres Tangerang sebanyak 4.978 pelanggar dan terakhir Polres Serang Kota sebanyak 2.441 pelanggar. "Pengandara di bawah umur, kelompok milenial dengan rentan umum 16 sampai 30 tahun jumlahnya luar biasa," ujarnya.
Dari data tersebut jumlah pelanggar kendaraan roda dua didominasi oleh pelanggar lalu lintas yang tidak menggunakan helm berstandar SNI sebanyak 6.486 pelanggar, melanggar arus berlawanan sebanyak 3.777 pelanggar, gunakan HP saat berkendara sebanyak 37 pelanggar.
Sedangkan untuk pelanggar roda empat didominasi penggunaan sefty belt sebanyak 1.695 pelanggar, melawan arus 301 pelanggar, pengendara anak di bawah umur sebanyak 189 pelanggar.
Selain itu, 25 kejadian kecelakaan lalu lintas terjadi selama oprasi dengan jumlah korban meninggal 6 orang , korban luka berat 7 dan 28 korban luka ringan dengan total kerugian materi sebanyak Rp56.900.000.
"Untuk data kecelakaan mengalami penurunan kejadian, pada tahun 2018 kami mencatat sebanyak 31 kejadian dengan korban meninggal 13 orang dengan kerugian materi sebanyak RP136 juta," katanya.
Wibowo menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu patuh dengan rambu-rambu lalulintas, guna keselamatan bersama. Serta berharap dengan dilaksanakan Operasi Patuh Kalimaya 2019 setidaknya dapat menekan angka laka lantas di wilayah hukum Polda Banten.
"Kita harapkan dengan berakhirnya Operasi Patuh Kalimaya ini, kecelakaan lalu lintas bisa terus menurung, karena masyarakat semakin patuh dalam berlalulintas," pungkasnya.
(nag)