Prihatin, Bocah 11 Tahun di Kobar Ini Menderita Kaki Gajah
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Malang dialami gadis belia, sebut saja Bunga (11) warga Jalan Panglima Utar, Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng). Ia diduga menderita kaki gajah sekitar lima tahun terakhir.
Kaki kirinya terus membengkak dari hari ke hari. Sejak umur enam tahun ia sudah menahan rasa sakitnya hingga kini. Kondisi ini pun membuat warga Pangkalan Bun, khususnya Komunitas Sosial Lentera Kobar merasa terketuk untuk membantu menyembuhkan penyakit gadis ini.
Sebab Bunga merupakan warga yang kurang mampu. Pada Senin, 2 September 2019 tim Lentera menyambangi rumah Bunga untuk membawanya berobat ke IGD RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Ayah Bunga yang usianya sudah tua, harus mengurus buah hatinya seorang diri setelah istrinya meninggal dunia beberapa tahun silam. Kini ia membutuhkan uluran tangan dari sanak saudara dan dermawan.
"Anak saya kondisinya cacat sudah dari lahir, ditambah sakit kakinya membengkak seperti itu," ujar sang Ayah sembari menunjuk bagian kaki gadis mungilnya yang membengkak.
Di usianya yang tua, pendengaran sang ayah pun berkurang, saat ditanya berapa lama anaknya mulai sakit kaki, Ia tak mendengar, lalu dengan spontan sang anak menjawab, jika sejak usia enam tahun pertama kali ia megalami sakit tersebut.
"Pas masih umur lima sampai enam tahun saya mulai sakit kaki gajah ini. dan sekarang umur saya sudah 11 tahun," ucapnya sambil bersedih.
Kata dia, saat kambuh dan membengkak, ia merintih kesakitan. Awalnya hanya dibawa ke puskesmas dan diberi obat penghilang nyeri.
"Habis minum obat sudah hilang sakitnya," ucapnya.
Saat ini meski Bunga sudah berumur 11 tahun, ia masih duduk di kelas 2 SD. Kenapa demikian, bukan karena dia tidak pintar, melainkan ia malu untuk ke sekolah dan tidak kuat menahan rasa sakit karena kakinya yang membengkak.
"Jadi sekolah saya sering tidak naik kelas karena saya jarang masuk," katanya.
Sementara Divisi medis Komunitas Lentera Kobar, Mayang Purnama Sari mengatakan, Senin kemarin gadis penderita kaki gajah tersebut dibawa ke IGD RSUD untuk dilakuan pemeriksaan terlebih dahulu. Apakah Bunga benar menderita Vilariasis atau Kaki Gajah.
"Penanganan cek Laboraviasis yang akan dilakukan malam hari ini, karena larvanya itu aktifnya malam hari," ujarnya.
Setelah mengetahui apa penyakitnya barulah dilakukan tindakan selanjutnya, dan Lentera baru akan menggalang dana pada Kamis mendatang.
Kaki kirinya terus membengkak dari hari ke hari. Sejak umur enam tahun ia sudah menahan rasa sakitnya hingga kini. Kondisi ini pun membuat warga Pangkalan Bun, khususnya Komunitas Sosial Lentera Kobar merasa terketuk untuk membantu menyembuhkan penyakit gadis ini.
Sebab Bunga merupakan warga yang kurang mampu. Pada Senin, 2 September 2019 tim Lentera menyambangi rumah Bunga untuk membawanya berobat ke IGD RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Ayah Bunga yang usianya sudah tua, harus mengurus buah hatinya seorang diri setelah istrinya meninggal dunia beberapa tahun silam. Kini ia membutuhkan uluran tangan dari sanak saudara dan dermawan.
"Anak saya kondisinya cacat sudah dari lahir, ditambah sakit kakinya membengkak seperti itu," ujar sang Ayah sembari menunjuk bagian kaki gadis mungilnya yang membengkak.
Di usianya yang tua, pendengaran sang ayah pun berkurang, saat ditanya berapa lama anaknya mulai sakit kaki, Ia tak mendengar, lalu dengan spontan sang anak menjawab, jika sejak usia enam tahun pertama kali ia megalami sakit tersebut.
"Pas masih umur lima sampai enam tahun saya mulai sakit kaki gajah ini. dan sekarang umur saya sudah 11 tahun," ucapnya sambil bersedih.
Kata dia, saat kambuh dan membengkak, ia merintih kesakitan. Awalnya hanya dibawa ke puskesmas dan diberi obat penghilang nyeri.
"Habis minum obat sudah hilang sakitnya," ucapnya.
Saat ini meski Bunga sudah berumur 11 tahun, ia masih duduk di kelas 2 SD. Kenapa demikian, bukan karena dia tidak pintar, melainkan ia malu untuk ke sekolah dan tidak kuat menahan rasa sakit karena kakinya yang membengkak.
"Jadi sekolah saya sering tidak naik kelas karena saya jarang masuk," katanya.
Sementara Divisi medis Komunitas Lentera Kobar, Mayang Purnama Sari mengatakan, Senin kemarin gadis penderita kaki gajah tersebut dibawa ke IGD RSUD untuk dilakuan pemeriksaan terlebih dahulu. Apakah Bunga benar menderita Vilariasis atau Kaki Gajah.
"Penanganan cek Laboraviasis yang akan dilakukan malam hari ini, karena larvanya itu aktifnya malam hari," ujarnya.
Setelah mengetahui apa penyakitnya barulah dilakukan tindakan selanjutnya, dan Lentera baru akan menggalang dana pada Kamis mendatang.
(rhs)