Tim SAR Lakukan Penyisiran Lokasi Terbakarnya KM Santika Nusantara
A
A
A
SURABAYA - Tim SAR terpadu yang terdiri dari Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut, Basarnas, Polair dibantu kapal-kapal tradisional dan nelayan, 24 Agustus 2019 lalu kembali melanjutkan proses penyisiran di lokasi kejadian terbakarnya kapal KM. Santika Nusantara di Perairan Masalembo, Jawa Timur.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini telah menurunkan tim investigatornya untuk menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran Kapal KM. Santika Nusantara tersebut.
Diketuai oleh Nico Maris, sambil menunggu steril lokasi kejadian, Tim KNKT saat ini sedang melakukan pengumpulan data awal, wawancara dengan penumpang kapal KM. Santika Nusantara dan juga ABK.
Kapal patroli Pangkalan PLP Surabaya, KNP. Chundamani diberangkatkan dari Pelabuhan Masalembo menuju Pelabuhan Tanjung Perak dengan mengangkut para korban kapal KM. Santika Nusantara sebanyak 52 orang yang telah dievakuasi selamat dan tiga orang jenazah.
Posko Penanganan Terbakarnya kapal KM. Santika Nusantara yang berlokasi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menyebutkan jumlah total pelayar yang berhasil dievakuasi sebanyak 296 orang dengan data rincian evakuasi dari Basarnas adalah kapal KMP Dharma Ferry VII tiba (23/8/2019) pukul 19.00 WIB di Pelabuhan Tanjung Perak membawa 64 orang.
Kapal KM. SPIL Citra tiba di Pelabuhan Tanjung Perak (24/8/2019) pukul 01.00 WIB sejumlah 23 orang. Penumpang yang dievakuasi kapal nelayan ke Pulau Masalembo pada 23 Agustus 2019 sejumlah 55 orang dimana tiga orang di antaranya meninggal dunia. Kapal KMP. Putra Tunggal 8 mengevakuasi 152 orang ke Pelabuhan Kalianget dan kapal nelayan mengevakuasi dua orang ke desa Pasosongan.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad menguraikan kronologi kejadian terbakarnya kapal KM. Santika Nusantara milik PT Jembatan Nusantara Kamis (22/8/2019). Sekitar pukul 20.45 WIB Petugas Jaga Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak menerima laporan kapal kebakaran dari perusahaan pelayaran bahwa KM. Santika Nusantara mengalami kebakaran di buritan kapal (car deck) pada posisi koordinat 05,736 LS, 114,368 BT.
Kemudian Perwira Jaga berkoordinasi dengan Stasiun Vessel Traffic Service (VTS) Surabaya untuk menyebarkan informasi agar kapal-kapal yang berada di sekitar Pulau Masalembo memberikan pertolongan. Selanjutnya dilakukan koordinasi dengan Basarnas, Unit Penyelenggara Teknis (UPP) Kelas III Masalembo dan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Perak untuk memberikan pertolongan.
Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak juga berkoordinasi dengan PT. Dharma Lautan Utama agar memerintahkan KM. Dharma Ferry VII merapat ke lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan dan bantuan serta koordinasi dengan nakhoda kapal yang berada di sekitar kejadian, seperti KMP. Bintang Samudera, kapal KM. Spill Citra, KM. Sumatra Leader dan KM. Selatan Damai, MV. Asia Vision dan TB. Bintang Mutiara.
Beberapa kapal yang melintas di lokasi tersebut, seperti KM. Dobonsolo, KM. Sinabung, KM. Swarna Bahtera, KM. Gading Nusantara dan KM. Mila Utama juga diminta untuk dapat membantu evakuasi para penumpang kapal KM. Santika Nusantara. “Kami juga mengerahkan kapal patroli KPLP KNP. Chundamani Pangkalan PLP Surabaya serta KN. SAR Laksmana Kantor SAR Banjarmasin juga turut dikerahkan ke lokasi kejadian,” imbuh Ahmad.
Selain itu, evakuasi para penumpang kapal juga dibantu oleh kapal-kapal tradisional dan juga kapal rakyat setempat.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini telah menurunkan tim investigatornya untuk menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran Kapal KM. Santika Nusantara tersebut.
Diketuai oleh Nico Maris, sambil menunggu steril lokasi kejadian, Tim KNKT saat ini sedang melakukan pengumpulan data awal, wawancara dengan penumpang kapal KM. Santika Nusantara dan juga ABK.
Kapal patroli Pangkalan PLP Surabaya, KNP. Chundamani diberangkatkan dari Pelabuhan Masalembo menuju Pelabuhan Tanjung Perak dengan mengangkut para korban kapal KM. Santika Nusantara sebanyak 52 orang yang telah dievakuasi selamat dan tiga orang jenazah.
Posko Penanganan Terbakarnya kapal KM. Santika Nusantara yang berlokasi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menyebutkan jumlah total pelayar yang berhasil dievakuasi sebanyak 296 orang dengan data rincian evakuasi dari Basarnas adalah kapal KMP Dharma Ferry VII tiba (23/8/2019) pukul 19.00 WIB di Pelabuhan Tanjung Perak membawa 64 orang.
Kapal KM. SPIL Citra tiba di Pelabuhan Tanjung Perak (24/8/2019) pukul 01.00 WIB sejumlah 23 orang. Penumpang yang dievakuasi kapal nelayan ke Pulau Masalembo pada 23 Agustus 2019 sejumlah 55 orang dimana tiga orang di antaranya meninggal dunia. Kapal KMP. Putra Tunggal 8 mengevakuasi 152 orang ke Pelabuhan Kalianget dan kapal nelayan mengevakuasi dua orang ke desa Pasosongan.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad menguraikan kronologi kejadian terbakarnya kapal KM. Santika Nusantara milik PT Jembatan Nusantara Kamis (22/8/2019). Sekitar pukul 20.45 WIB Petugas Jaga Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak menerima laporan kapal kebakaran dari perusahaan pelayaran bahwa KM. Santika Nusantara mengalami kebakaran di buritan kapal (car deck) pada posisi koordinat 05,736 LS, 114,368 BT.
Kemudian Perwira Jaga berkoordinasi dengan Stasiun Vessel Traffic Service (VTS) Surabaya untuk menyebarkan informasi agar kapal-kapal yang berada di sekitar Pulau Masalembo memberikan pertolongan. Selanjutnya dilakukan koordinasi dengan Basarnas, Unit Penyelenggara Teknis (UPP) Kelas III Masalembo dan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Perak untuk memberikan pertolongan.
Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak juga berkoordinasi dengan PT. Dharma Lautan Utama agar memerintahkan KM. Dharma Ferry VII merapat ke lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan dan bantuan serta koordinasi dengan nakhoda kapal yang berada di sekitar kejadian, seperti KMP. Bintang Samudera, kapal KM. Spill Citra, KM. Sumatra Leader dan KM. Selatan Damai, MV. Asia Vision dan TB. Bintang Mutiara.
Beberapa kapal yang melintas di lokasi tersebut, seperti KM. Dobonsolo, KM. Sinabung, KM. Swarna Bahtera, KM. Gading Nusantara dan KM. Mila Utama juga diminta untuk dapat membantu evakuasi para penumpang kapal KM. Santika Nusantara. “Kami juga mengerahkan kapal patroli KPLP KNP. Chundamani Pangkalan PLP Surabaya serta KN. SAR Laksmana Kantor SAR Banjarmasin juga turut dikerahkan ke lokasi kejadian,” imbuh Ahmad.
Selain itu, evakuasi para penumpang kapal juga dibantu oleh kapal-kapal tradisional dan juga kapal rakyat setempat.
(alf)