Asap Tebal dan Debu Pabrik Semen Selimuti 3 Kampung di Lebak
A
A
A
LEBAK - Asap tebal dan debu klinker terbakarnya batubara di pelabuhan khusus PT Cemindo Gemilang menyelimuti rumah warga Lebak, Banten yang ada di sekitar perusahaan semen tersebut.
Sedikitnya, tiga kampung dari dua desa di wilayah itu terkena dampak aktivitas di Pabrik Semen tersebut.
Kampung yang terkena dampak itu, Kampung Sawah dan Kampung Jogjogan, Desa Darmasari, serta, Kampung Ciwaru, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.
"Kondisi ini sudah berlangsung lama, dan kemarin (Kamis, 22 Agustus 2019) debu juga menghujani rumah warga," kata Beben, warga Bayah, Jumat (23/08/2019)
Menurutnya, warga sangat resah dengan kondisi asap dan debu dan tebalnya asap ini. Sebab wilayah Bayah yang baru terdapat pabrik semen ini mulai terdampak dari pencemaran udara.
"Kondisi ini sangat tidak nyaman bagi pernafasan warga yang rumahnya dekat dengan pabrik. Apalagi saat musim kemarau saat ini asap dan debunya sangat kerasa," ujar dia.
GM plant PT Cemindo Gemilang Tanmin Tan mengakui ditanggal (16-17/8/2019) ada kebocoran di sistem conveyor pemuatan. "Perbaikan sudah kontinu dilakukan," katanya.
Tidak hanya itu, pada tanggal (18/8) asap tebal terjadi akibat tongkang pengangkut batubara yang batubaranya sudah terbakar sebelum tongkang tiba di Bayah.
"Karena tongkang sudah terlalu lama di tengah laut. Sesuai SOP batubara tersebut tetap disiram sambil pembongkaran ke atas truk dilakukan. Di sini sempat 1 unit exca yang dipakai untuk membongkar ikut terbakar. Pembongkaran sampai pagi ini belum selesai karena gangguan ombak besar," katanya.
Menurut Tanmin, masyarakat mengeluh asap dan debu lantaran masih ada asap tipis dari tongkang batubara yang belum selesai dibongkar. Hal itu karena pekerjaan terpaksa dihentikan sehubuan dengan ombak besar.
Sisa batubara yang di atas tongkang diperkirakan hanya 1.000 ton dan kami yakin asapnya tidak mungkin sampai menutupi seluruh bayah.
Sedikitnya, tiga kampung dari dua desa di wilayah itu terkena dampak aktivitas di Pabrik Semen tersebut.
Kampung yang terkena dampak itu, Kampung Sawah dan Kampung Jogjogan, Desa Darmasari, serta, Kampung Ciwaru, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.
"Kondisi ini sudah berlangsung lama, dan kemarin (Kamis, 22 Agustus 2019) debu juga menghujani rumah warga," kata Beben, warga Bayah, Jumat (23/08/2019)
Menurutnya, warga sangat resah dengan kondisi asap dan debu dan tebalnya asap ini. Sebab wilayah Bayah yang baru terdapat pabrik semen ini mulai terdampak dari pencemaran udara.
"Kondisi ini sangat tidak nyaman bagi pernafasan warga yang rumahnya dekat dengan pabrik. Apalagi saat musim kemarau saat ini asap dan debunya sangat kerasa," ujar dia.
GM plant PT Cemindo Gemilang Tanmin Tan mengakui ditanggal (16-17/8/2019) ada kebocoran di sistem conveyor pemuatan. "Perbaikan sudah kontinu dilakukan," katanya.
Tidak hanya itu, pada tanggal (18/8) asap tebal terjadi akibat tongkang pengangkut batubara yang batubaranya sudah terbakar sebelum tongkang tiba di Bayah.
"Karena tongkang sudah terlalu lama di tengah laut. Sesuai SOP batubara tersebut tetap disiram sambil pembongkaran ke atas truk dilakukan. Di sini sempat 1 unit exca yang dipakai untuk membongkar ikut terbakar. Pembongkaran sampai pagi ini belum selesai karena gangguan ombak besar," katanya.
Menurut Tanmin, masyarakat mengeluh asap dan debu lantaran masih ada asap tipis dari tongkang batubara yang belum selesai dibongkar. Hal itu karena pekerjaan terpaksa dihentikan sehubuan dengan ombak besar.
Sisa batubara yang di atas tongkang diperkirakan hanya 1.000 ton dan kami yakin asapnya tidak mungkin sampai menutupi seluruh bayah.
(shf)