Orasi, Pengunjuk Rasa di Nabire Tolak Perlakuan Rasisme
A
A
A
NABIRE - Ribuan pengunjuk rasa di Nabire, Papua menyampaikan tuntutannya yakni menolak perlakukan rasisme yang dialami sejumlah mahasiswa Papua yang ada di Malang dan Surabaya.
Hal itu disampaikan sejumlah perwakilan demonstran saat orasi di depan kantor DPRD Nabire, sekitar jam 12.30 WIT. (Baca juga: Aksi Massa Ribuan Warga di Depan Kantor DPRD Nabire Papua Ricuh)
Mereka menyampaikan aspirasi di depan tokoh adat, tokoh agama, pejabat pemerintah Kabupaten Nabire, serta lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Pantauan di lapangan, sejumlah tuntutan lain sempat di sampaikan. Di antaranya opsi pemulangan mahasiswa Papua dan soal kemerdekaan.
Sebelum orasi, sempat terjadi kericuhan dalam aksi massa ini, yakni saling lempar batu antara pengunjuk rasa dengan petugas yang mengamankan jalannya demonstrasi.
Baku lempar batu ini mengakibatkan kaca bagian depan Gedung DPRD Kabupaten Nabire pecah dan mengalami kerusakan. Petugas berusaha meredam dengan gas air mata.
Kericuhan ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIT. Beberapa saat kemudian, aparat gabungan berhasil mengendalikan situasi sehingga kericuhan dan aksi lempar batu tidak semakin meluas.
Adanya aksi massa ini menyebabkan perkantoran tutup, bank tutup, toko-toko tutup, dan sekolah terpaksa diliburkan.
Aksi unjuk rasa ini mendapat penjagaan 650 personel petugas gabungan dari Polri/TNI serta tambahan bantuan dari Polda Papua.
Hal itu disampaikan sejumlah perwakilan demonstran saat orasi di depan kantor DPRD Nabire, sekitar jam 12.30 WIT. (Baca juga: Aksi Massa Ribuan Warga di Depan Kantor DPRD Nabire Papua Ricuh)
Mereka menyampaikan aspirasi di depan tokoh adat, tokoh agama, pejabat pemerintah Kabupaten Nabire, serta lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Pantauan di lapangan, sejumlah tuntutan lain sempat di sampaikan. Di antaranya opsi pemulangan mahasiswa Papua dan soal kemerdekaan.
Sebelum orasi, sempat terjadi kericuhan dalam aksi massa ini, yakni saling lempar batu antara pengunjuk rasa dengan petugas yang mengamankan jalannya demonstrasi.
Baku lempar batu ini mengakibatkan kaca bagian depan Gedung DPRD Kabupaten Nabire pecah dan mengalami kerusakan. Petugas berusaha meredam dengan gas air mata.
Kericuhan ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIT. Beberapa saat kemudian, aparat gabungan berhasil mengendalikan situasi sehingga kericuhan dan aksi lempar batu tidak semakin meluas.
Adanya aksi massa ini menyebabkan perkantoran tutup, bank tutup, toko-toko tutup, dan sekolah terpaksa diliburkan.
Aksi unjuk rasa ini mendapat penjagaan 650 personel petugas gabungan dari Polri/TNI serta tambahan bantuan dari Polda Papua.
(shf)