Kartu Sejahtera Jadi Solusi Nyata untuk Rakyat Gorontalo

Rabu, 21 Agustus 2019 - 11:46 WIB
Kartu Sejahtera Jadi Solusi Nyata untuk Rakyat Gorontalo
Kartu Sejahtera Jadi Solusi Nyata untuk Rakyat Gorontalo
A A A
Tak ada guna bila pembangunan yang didengung-dengungkan hanya membuat jurang perbedaan antara si kaya dan si miskin semakin lebar. Langkah pembangunan yang tepat sejatinya harus kembali ke khitahnya, yakni untuk kesejahteraan rakyat. Poin ini dipetik dan dijawab Pemerintah Kota Gorontalo dengan menghadirkan "Kartu Sejahtera" untuk masyarakat.

Seperti penamaannya, kartu sakti ini khasiatnya nyata membuat kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik, membuat ekonomi tumbuh, kemiskinan menurun dan ketimpangan mengecil. Kartu Sejahtera berisi delapan layanan gratis lahir sampai mati. Gagasan ini menjadi bagian penjabaran program grand visi Pemkot Gorontalo tentang Kota SMART (Sejahtera, Man diri, Aktif, Religius dan Terdidik).

Sejak digulirkan melalui kebijakan Wali Kota Gorontalo Marten Taha, pemerintah memberikan porsi anggaran besar untuk menunjang program tersebut. Selama 2014-2018, lebih dari Rp92,1 miliar APBD telah digelontorkan. Dalam implementasinya di sektor pendidikan, Pemkot Gorontalo menyiapkan sekolah gratis dan bantuan bagi siswa miskin.

Setiap tahunnya, ratarata ada sekitar 20.293 siswa SD dan siswa SMP sebanyak 9.206 yang bisa menikmati layanan itu. Hasilnya, akses pendidikan semakin terjangkau. APM/ APK SD dan SMP di Kota Gorontalo berada di atas rata-rata provinsi dan nasional.

Hal yang sama juga akan diperoleh pemegang kartu sejahtera dalam layanan kesehatan. Kartu Sejahtera telah terintegrasi dengan JKN-KIS sehingga dapat digunakan berobat gratis dimana pun dan kapan pun. Kartu Sejehtara memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi warga kurang mampu yang belum sempat ter-cover Jamkesta dan KIS.

Persentase cakupan jaminan kesehatan di Kota Gorontalo sudah mencapai 96,6%. Untuk penguatan ekonomi, pemegang Kartu Sejahtera berhak atas bantuan sekaligus pengurusan izin usaha gratis. Mereka bisa memperoleh modal dan dilatih dengan keterampilan demi mengembangkan kemandirian hidup.

Namun sekadar catatan, untuk gratis perizinan, berlaku untuk semua, kecuali IMB. Menurut Marten, optimalisasi bantuan yang di lakukan pihaknya tidak bermaksud membuat rakyat manja. Tetapi masyarakat akan sulit bergerak membangun ekonomi keluarganya jika kebutuhan mendasar saja sulit terpenuhi.

"Kalau layanan dasar pendidikan dan kesehatan sudah terpenuhi gratis, warga bisa fokus mengembangkan usahanya. Jadi, kita harapkan dua hal, mereka bisa memperbaiki ekonomi rumah tangganya saat ini dan menyiapkan generasi berkualitas di masa depan.

Ini upaya yang bagus mengatasi kemiskinan dan menciptakan daya saing ekonomi," ujarnya. Terbukti, setelah bergulirnya program ini, usaha kecil mikro (UKM) dan koperasi di Kota Gorontalo tumbuh pesat. Di tahun 2018, jumlah UKM telah menyentuh 10.817 unit atau naik berlipat dibanding empat tahun silam yang baru 5.962 unit.

Sedangkan koperasi terus dilakukan mengembangkan dengan membentuk koperasi-koperasi baru. Di samping menyangkut ekonomi, kesehatan dan pendidikan, alokasi anggaran Kartu Sejahtera juga digelontorkan untuk memaksimalkan layanan kependudukan mobile gratis dan penyediaan akta nikah gratis hingga santunan duka.

Adapun khusus bantuan duka, antara tahun 2014-2018, sebanyak 3.042 keluarga yang sudah merasakan manfaat bantuan ini. Secara umum jumlah pemegang Kartu Sejahtera di Kota Gorontalo sekitar 28.300 jiwa. Unggulnya kartu ini juga tidak lagi melalui banyak proses dan langsung dilayani ketika pemegangnya meminta layanan dalam kartu tersebut.

Mereka dimudahkan dalam setiap membutuhkan pelayanan, seperti ingin berobat di puskesmas atau rumah sakit pesertanya cukup hanya memperihatkan KTP. Prosesnya langsung dilayani tanpa ada proses-proses lainnya. Itu sebabnya masyarakat lebih menyenangi kartu sejahtera ini.

Lima tahun ke depan di periode kedua kepemimipin Walikota Marten Taha program ini tetap menjadi program prioritas unggulan bahkan akan ditingkatkan fungsi layanannya menjadi kartu sejahtera plus dengan menambahkan program Bantuan Pangan Non Tunai Daerah bagi Keluarga Penerima Manfaat, pada akhirnya program ini diharapkan memberi peluang masyarakat ekonomi lemah bangkit mengokohkan kemandirian hidup menyambut persaingan yang kian kompleks di masa depan.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4995 seconds (0.1#10.140)