Pacu Ekonomi Digital, Pemprov Jabar Gandeng Tokopedia
A
A
A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat bersama Tokopedia sepakat mengembangkan pelayanan publik dan ekonomi digital untuk mengakselerasi pemerataan ekonomi dengan melibatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jabar.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, kerja sama tersebut sebagai upaya Pemprov Jabar mempermudah urusan birokrasi. Nantinya, masyarakat tidak perlu mendatangi instansi pemerintahan untuk menyelesaikan administrasi. Di era digital, kata dia, negara dapat memberikan pelayanan terbaik secara digital.
"Layanan saat ini harus mengikuti gaya hidup warga karena gaya hidup masyarakat kini digital. Urusan birokrasi juga sudah seharusnya bisa dalam bentuk digital," katanya seusai menandatangani nota kesepahaman dengan CEO and Co-Founder Tokopedia William Tanuwijaya di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Selasa, (20/8/2019).
“Kami sangat menyambut baik kerja sama dengan Tokopedia untuk memberikan kemudahan untuk warga sekaligus mendorong perekonomian warga Jawa Barat, ini bagian dari merevolusi desa," lanjutnya.
Emil juga mengatakan, ruang digital menjadi sarana terbaik untuk mempercepat perputaran roda ekonomi dan mendorong pemerataan serta menggerus ketimpangan antara pedesaan dan perkotaan. Lewat ruang digital, petani di desa dapat memasarkan hasil pertaniannya secara langsung. Selain itu, para pengusaha di desa pun dapat memperluas pasar.
"Sehingga warga tidak perlu lagi hijrah ke kota, cukup tinggal di desa. Bisnis di desa, tapi rejeki kota," ujar Gubernur yang akrab disapa Emil itu.
Dengan kerja sama tersebut, sejumlah program desa seperti One Village One Company (OVOC) dan BUMDes dapat terealisasi dengan cepat. Apalagi, Tokopedia akan membuat Tokopedia Center untuk pemberdayaan masyarakat desa.
Di sektor pelayanan publik, Tokopedia mempromosikan produk unggulan setiap daerah dan melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB).
Sementara itu, CEO and CO-Founder Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, Tokopedia Center dapat menjadi pusat ekonomi desa. Tokopedia Center yang diluncurkan pada September 2018 lalu sudah ada di beberapa lokasi, seperti Kabupaten Kuningan.
"Sudah ada delapan Tokopedia Center tersebar di Jawa Barat, bulan depan akan ada delapan lagi," katanya.
William berharap, Tokopedia Center dapat menjadi pusat edukasi digital sekaligus menghubungkan UMKM di seluruh Indonesia. Dengan begitu, target pasar sudah mencakup nasional. Terlebih, UMKM merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Lewat Tokopedia Center, kata William, masyarakat bisa mendapatkan informasi mengenai cara berbisnis secara online dan mencari inspirasi untuk memulai usaha. Selain itu, dia pun berharap Tokopedia dapat mengangkat eksistensi produk UMKM dan BUMDes di setiap daerah.
“Melalui kerja sama dengan Pemda Jabar, Tokopedia berharap dapat turut mengangkat eksistensi produk lokal dari para pelaku UMKM setempat dan BUMDes dengan memberikan solusi dari hulu ke hilir. Salah satunya dengan mendorong literasi digital untuk para pelaku UMKM dan BUMDes agar dapat membantu memperluas cakupan pemasaran produk binaan di Jawa Barat,” katanya.
“Meningkatkan kualitas dan nilai jual produk lokal setempat, mulai dengan memberikan pengetahuan pengemasan hingga pengambilan foto produk yang lebih baik serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan digital untuk memungkinkan para pelaku UMKM setempat dan BUMDes di Jawa Barat mendapatkan modal usaha dengan lebih mudah, cepat dan aman,” tutupnya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, kerja sama tersebut sebagai upaya Pemprov Jabar mempermudah urusan birokrasi. Nantinya, masyarakat tidak perlu mendatangi instansi pemerintahan untuk menyelesaikan administrasi. Di era digital, kata dia, negara dapat memberikan pelayanan terbaik secara digital.
"Layanan saat ini harus mengikuti gaya hidup warga karena gaya hidup masyarakat kini digital. Urusan birokrasi juga sudah seharusnya bisa dalam bentuk digital," katanya seusai menandatangani nota kesepahaman dengan CEO and Co-Founder Tokopedia William Tanuwijaya di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Selasa, (20/8/2019).
“Kami sangat menyambut baik kerja sama dengan Tokopedia untuk memberikan kemudahan untuk warga sekaligus mendorong perekonomian warga Jawa Barat, ini bagian dari merevolusi desa," lanjutnya.
Emil juga mengatakan, ruang digital menjadi sarana terbaik untuk mempercepat perputaran roda ekonomi dan mendorong pemerataan serta menggerus ketimpangan antara pedesaan dan perkotaan. Lewat ruang digital, petani di desa dapat memasarkan hasil pertaniannya secara langsung. Selain itu, para pengusaha di desa pun dapat memperluas pasar.
"Sehingga warga tidak perlu lagi hijrah ke kota, cukup tinggal di desa. Bisnis di desa, tapi rejeki kota," ujar Gubernur yang akrab disapa Emil itu.
Dengan kerja sama tersebut, sejumlah program desa seperti One Village One Company (OVOC) dan BUMDes dapat terealisasi dengan cepat. Apalagi, Tokopedia akan membuat Tokopedia Center untuk pemberdayaan masyarakat desa.
Di sektor pelayanan publik, Tokopedia mempromosikan produk unggulan setiap daerah dan melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB).
Sementara itu, CEO and CO-Founder Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, Tokopedia Center dapat menjadi pusat ekonomi desa. Tokopedia Center yang diluncurkan pada September 2018 lalu sudah ada di beberapa lokasi, seperti Kabupaten Kuningan.
"Sudah ada delapan Tokopedia Center tersebar di Jawa Barat, bulan depan akan ada delapan lagi," katanya.
William berharap, Tokopedia Center dapat menjadi pusat edukasi digital sekaligus menghubungkan UMKM di seluruh Indonesia. Dengan begitu, target pasar sudah mencakup nasional. Terlebih, UMKM merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Lewat Tokopedia Center, kata William, masyarakat bisa mendapatkan informasi mengenai cara berbisnis secara online dan mencari inspirasi untuk memulai usaha. Selain itu, dia pun berharap Tokopedia dapat mengangkat eksistensi produk UMKM dan BUMDes di setiap daerah.
“Melalui kerja sama dengan Pemda Jabar, Tokopedia berharap dapat turut mengangkat eksistensi produk lokal dari para pelaku UMKM setempat dan BUMDes dengan memberikan solusi dari hulu ke hilir. Salah satunya dengan mendorong literasi digital untuk para pelaku UMKM dan BUMDes agar dapat membantu memperluas cakupan pemasaran produk binaan di Jawa Barat,” katanya.
“Meningkatkan kualitas dan nilai jual produk lokal setempat, mulai dengan memberikan pengetahuan pengemasan hingga pengambilan foto produk yang lebih baik serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan digital untuk memungkinkan para pelaku UMKM setempat dan BUMDes di Jawa Barat mendapatkan modal usaha dengan lebih mudah, cepat dan aman,” tutupnya.
(dam)