Ini Sosok Fauzi, Lelaki yang Tewas dalam Pelukan Anaknya yang Masih Balita
A
A
A
BANYUWANGI - Aan Junaidi, atau yang akrab dipanggil Fauzi (40) warga Perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Dusun Bedadung Kulon, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang ditemukan meninggal dunia dalam pelukan anaknya (14 bulan) diketahui sebagai sosok yang tertutup. Hal ini disampaikan Purnomo kakak iparnya yag tinggal di Banyuwangi, Jawa Timur. (Baca: Balita asal Jember yang Ditemukan Memeluk Jasad Ayahnya kini Dirawat di Banyuawangi)
Menurut Purnomo, sosok almarhum Aan Junaidi alias Fauzi ayah dari Anisa ini adalah orang yang tertutup diantara saudara dan keluarganya. Fauzi diketahu bekerja serabutan sementara istrinya bekerja sebagai TKW di Taiwan.
"Sejak menikah hingga melahirkan Nisa, Fauzi bersama istrinya Sulastri tidak pernah ke Banyuwangi meski begitu pihak keluarga telah mengiklaskan kepergian Fauzi untuk selamanya," kata Purnomo kepada MNC Media, Jumat (16/8/2019).
Menurut dia, berita kematian Fauzi pun dia dapatkan ketika ditelepon oleh Sulastri adik iparnya dari Taiwan. Namun dia tidak mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab meninggalnya Fauzi. "Saya ditelepon sama Dia (Sulastri) untuk mengurus semuanya mulai dari jenazah hingga anaknya," timpalnya.
Di tempat tinggalnya pun di Jember, Fauzi dikenal kurang bergaul dengan tetangga dan baru tinggal selama delapan bulan. Fauzi diketahui memelihara beberapa ekor anjing di rumahnya, sehingga tetangga juga enggan berkunjung ke rumahnya. Sejauh ini belum bisa dipastikan penyebab Fauzi meninggal, karena jenazah masih diautopsi.
Sementara itu menurut Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta, dalam kasus Fauzi ini bukan terletak pada ketidakpedulian tetangga. Karena dia menilai, Fauzi adalah sosok tertutup sehingga tetangga menjadi sulit mengidentifikasi perilakunya.
"Sulit juga untuk meminta warga lebih peduli dengan lingkungan sosialnya, jika dia sendiri tidak berusaha membuka diri," kata Shinta, kepada SINDOnews.
Dia menuturkan, pada dasarnya bukan lingkungan tidak mau peduli. Tapi mungkin kebiasaan Fauzi juga tertutup sehingga sulit dipantau warga. "Sehingga tidak ada kebiasaan yang bisa dikenali oleh tetangga sehingga sulit juga bagi tetangga untuk mengenali ada apa dengan korban," ucapnya.
Menurut Purnomo, sosok almarhum Aan Junaidi alias Fauzi ayah dari Anisa ini adalah orang yang tertutup diantara saudara dan keluarganya. Fauzi diketahu bekerja serabutan sementara istrinya bekerja sebagai TKW di Taiwan.
"Sejak menikah hingga melahirkan Nisa, Fauzi bersama istrinya Sulastri tidak pernah ke Banyuwangi meski begitu pihak keluarga telah mengiklaskan kepergian Fauzi untuk selamanya," kata Purnomo kepada MNC Media, Jumat (16/8/2019).
Menurut dia, berita kematian Fauzi pun dia dapatkan ketika ditelepon oleh Sulastri adik iparnya dari Taiwan. Namun dia tidak mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab meninggalnya Fauzi. "Saya ditelepon sama Dia (Sulastri) untuk mengurus semuanya mulai dari jenazah hingga anaknya," timpalnya.
Di tempat tinggalnya pun di Jember, Fauzi dikenal kurang bergaul dengan tetangga dan baru tinggal selama delapan bulan. Fauzi diketahui memelihara beberapa ekor anjing di rumahnya, sehingga tetangga juga enggan berkunjung ke rumahnya. Sejauh ini belum bisa dipastikan penyebab Fauzi meninggal, karena jenazah masih diautopsi.
Sementara itu menurut Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta, dalam kasus Fauzi ini bukan terletak pada ketidakpedulian tetangga. Karena dia menilai, Fauzi adalah sosok tertutup sehingga tetangga menjadi sulit mengidentifikasi perilakunya.
"Sulit juga untuk meminta warga lebih peduli dengan lingkungan sosialnya, jika dia sendiri tidak berusaha membuka diri," kata Shinta, kepada SINDOnews.
Dia menuturkan, pada dasarnya bukan lingkungan tidak mau peduli. Tapi mungkin kebiasaan Fauzi juga tertutup sehingga sulit dipantau warga. "Sehingga tidak ada kebiasaan yang bisa dikenali oleh tetangga sehingga sulit juga bagi tetangga untuk mengenali ada apa dengan korban," ucapnya.
(sms)