Titik Api Bertambah, Personil Darat dan Water Bombing Dikerahkan
A
A
A
PALEMBANG - Kebakaran lahan kembali terjadi di beberapa wilayah Sumatera Selatan. Terpantau hari ini ada beberapa titik hotspot yang cukup luas yakni di Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Kota Pagaralam.
Personel darat terdiri dari Manggala Agni, TNI, Polri, dan BPBD kembali dikerahkan untuk proses pemadaman di darat. Selain itu empat water bombing yang disiagakan juga dikerahkan secara terpisah.
"Hotspot dengan luasan cukup besar. Terpantau 5 titik 3 di Pemulutan dan Pemulutan Barat. 2 titik di Pedamaran OKI dan Pangkalan Lampam, saat ini dilakukan pemadaman oleh tim darat dan 4 unit helikopter water bombing dikerahkan 2 di OKI 2 di OI," kata Ansori, Kepala Bidang penanganan kedaruratan bencana BNPB Sumsel.
Masih dikatakan Ansori, saat ini belum bisa diketahui seberapa luas lahan yang terbakar karena masih proses pemadaman. "Belum tahu, ini yang di daerah Pemulutan luas terbakar ada lima titik," ujar Ansori.
Diketahui, sepanjang tahun 2019 sekitar 257 hektare (Ha) lahan terbakar. Bahkan lahan yang terbakar mayoritas berada di lahan tidur milik masyarakat.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengintruksikan jajaran untuk memastikan pemilik lahan tidur yanh sering terbakar supaya mudah diinvestigasi.
Hal tersebut dilakukan karena kebakaran lahan sering terjadi akibat petani membuka lahan. Kepala BPBD Sumatera Selatan Iriansyah menyebut sejauh ini tercatat ISPU di bawah 50. Sedangkan untuk jarak pandang mencapai 10 kilometer.
"ISPU dan jarak pandang masih normal. Kalau untuk lahan terbakar kini tercatat di BPBD sekitar 257.9 hektare," ucap Iriansyah.
Untuk rincian kabupaten dengan luasan lahan terbakar antara lain di Kabupaten Ogan Ilir 121.1 Ha, Banyuasin 6 Ha, Pali 57.75 Ha, Lubuklinggau 0.5 Ha, OKI 68,5 Ha dan Musi Banyuasin 4 hektare.
Personel darat terdiri dari Manggala Agni, TNI, Polri, dan BPBD kembali dikerahkan untuk proses pemadaman di darat. Selain itu empat water bombing yang disiagakan juga dikerahkan secara terpisah.
"Hotspot dengan luasan cukup besar. Terpantau 5 titik 3 di Pemulutan dan Pemulutan Barat. 2 titik di Pedamaran OKI dan Pangkalan Lampam, saat ini dilakukan pemadaman oleh tim darat dan 4 unit helikopter water bombing dikerahkan 2 di OKI 2 di OI," kata Ansori, Kepala Bidang penanganan kedaruratan bencana BNPB Sumsel.
Masih dikatakan Ansori, saat ini belum bisa diketahui seberapa luas lahan yang terbakar karena masih proses pemadaman. "Belum tahu, ini yang di daerah Pemulutan luas terbakar ada lima titik," ujar Ansori.
Diketahui, sepanjang tahun 2019 sekitar 257 hektare (Ha) lahan terbakar. Bahkan lahan yang terbakar mayoritas berada di lahan tidur milik masyarakat.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengintruksikan jajaran untuk memastikan pemilik lahan tidur yanh sering terbakar supaya mudah diinvestigasi.
Hal tersebut dilakukan karena kebakaran lahan sering terjadi akibat petani membuka lahan. Kepala BPBD Sumatera Selatan Iriansyah menyebut sejauh ini tercatat ISPU di bawah 50. Sedangkan untuk jarak pandang mencapai 10 kilometer.
"ISPU dan jarak pandang masih normal. Kalau untuk lahan terbakar kini tercatat di BPBD sekitar 257.9 hektare," ucap Iriansyah.
Untuk rincian kabupaten dengan luasan lahan terbakar antara lain di Kabupaten Ogan Ilir 121.1 Ha, Banyuasin 6 Ha, Pali 57.75 Ha, Lubuklinggau 0.5 Ha, OKI 68,5 Ha dan Musi Banyuasin 4 hektare.
(sms)