Tingkatkan Produk Kelapa Bupati Gorontalo Gandeng Unilever

Jum'at, 02 Agustus 2019 - 17:21 WIB
Tingkatkan Produk Kelapa Bupati Gorontalo Gandeng Unilever
Tingkatkan Produk Kelapa Bupati Gorontalo Gandeng Unilever
A A A
JAKARTA - Sebagai negara agraris, Indonesia kaya akan berbagai komoditas pertanian yang memiliki potensi besar. Salah satunya adalah kelapa yang dapat menghasilkan berbagai produk turunan seperti gula kelapa dan aren maupun minyak kelapa.

Produktivitas komoditas tersebut masih terus dapat ditingkatkan melalui kemitraan berbagai organisasi dan perusahaan yang memiliki komitmen terhadap pertumbuhan berkelanjutan.

Sancoyo Antarikso, Director of Governance and Corporate Affairs PT Unilever Indonesia menyampaikan bahwa Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang memanfaatkan produk turunan kelapa dalam proses produksinya memandang penting kesempatan bagi pemerintah serta sektor swasta untuk berkolaborasi.

"Oleh karena itu, kami pada hari ini Unilever Indonesia, Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Tropical Landscapes Finance Facility (TLFF) dan Daemeter menandatangani nota kesepemahaman Proyek Investasi Hijau Gula Kelapa dan Aren," ungkapnya dalam diskusi yang diselenggarakan Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK), Jumat (2/8/2019) di Jakarta.

Menurut catatan Asian and Pacific Coconut Community (APCC) India berhasil menyusul Indonesia sebagai penghasil kelapa terbanyak di dunia pada tahun 2012 dengan 21,9 miliar butir kelapa. Sementara Indonesia pada tahun yang sama memproduksi 16,3 milar butir.

Terlebih lagi, terkait nilai perdagangan produk turunan kelapa Indonesia cukup tertinggal apabila dibandingkan dengan negara dalam satu kawasan. Akan tetapi, hal ini dapat diperbaiki dengan mendorong pengembangan potensi kelapa mulai dari hulu hingga hilir.

Proyek Investasi Hijau Gula Kelapa dan Aren bertujuan untuk meningkatkan produksi gula berskala industri dengan mengaitkan proteksi dan restorasi lahan serta peningkatan kesejahteraan petani. Terdapat tiga hal yang melandasi konsep proyek ini, yaitu Lingkungan, Sosial dan Ekonomi.

Dalam bidag sosial, beberapa hal yang akan dilakukan di antaranya adalah melakukan transfer ilmu praktik pertanian yang baik. Mendukung institusionalisasi petani serta memperluas kerja sama dengan petani aren dan kelapa untuk mendukung rantai pasok berkelanjutan.

Dalam bidang ekonomi hal yang dituju adalah untuk meningkatkan produksi gula kelapa dan aren ke skala industri menggunakan teknologi yang efisien, memperamping rantai pasok dan menerapkan standar harga yang adil, pembangunan perkebunan kelapa dan aren dengan pengelolaan berkelanjutan yang professional (konsep inti) serta menggunakan bibit unggul kelapa genjah berproduktivitas tinggi (tinggi pohon hanya 3 – 5 m).

Sementara dalam bidang lingkungan, proyek ini akan bisa mengaitkan pembangunan perkebunan dengan restorasi lahan yang terdegradasi. Melakukan prinsip kehati-hatian dalam pembangunan lahan dan menerapkan standar tata kelola lingkungan yang baik serta menerapkan standar praktik pertanian yang baik.

“Upaya kolabirasi ini sejalan dengan target Unilever dalam menggunakan pasokan bahan baku yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Selain itu, melalui program ini kami juga memliki kesempatan untuk bisa membantu meningkatkan penghidupan para petani yang ada di dalam mata rantai nilai kami, kedua hal tersebut sejalan dengan prinsip Unilever Sustainable Living Plan (USLP)” ungkap Sancoyo.

Sementara itu, Bupati Gorontalo Prof Nelson Pomalingo, mengungkapkan apresiasinya kepada para pihak yang terlibat dalam proyek ini, “Setiap daerah tentu memiliki potensi masing-masing yang perlu dikembangkan. Dalam hal ini, kelapa genjah merupakan komoditas yang kami nilai patut dikembangkan serta diberdayakan. Melalui kerja sama ini, diharapkan tidak hanya pengembangan potensi daerah yang semakin meningkat tetapi juga kesejahteraan dari masyarakat,” ujarnya.

Produk Bango dari Unilever dikenal menggunakan gula kelapa sebagai salah satu bahan bakunya. Sehingga salah satu dari hasil akhir yang diharapkan adalah para kelompok tani penghasil gula kelapa dan gula aren mampu menjadi pemasok bahan baku yang berkelanjutan.
Bupati juga mengatakan, hasil diskusi ini akan disampaikan langsung kepada presiden RI untuk lebih memperhatikan petani kelapa sehingga dapat menyejahterakan masyarakat Indonesia. (syarif wibowo)
(alf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5217 seconds (0.1#10.140)