Jelang Idhul Adha, Balai Karantina Cek Kesehatan Hewan
A
A
A
TANJUNGPINANG - Kantor Balai Karantina Pertanian (Barantan) Kelas II Tanjungpinang mengecek kesehatan hewan kurban sapi dan kambing di enam titik kandang di Tanjungpinang, Selasa (30/7/2019). Pengecekan ini guna menjamin agar terhindar dari berbagai penyakit saat dikonsumsi masayarakat pada Lebaran Haji 11 Agustus mendatang.
Medik Veteriner Barantan Tanjungpinang drh. Da'inurritus Imrianingrum mengatakan, pemeriksaan merupakan kegiatan rutin terhadap hewan yang baru masuk ke Tanjungpinang, terutama saat menyambut hari raya kurban.
Ada pun pemeriksaan yang dilaksanakan dengan mengambil sampel darah, kotoran sapi dan kambing. Kemudian, akan diperiksa petugas untuk mengetahui kondisi fisik bersangkutan.
"Darah hewan dicek untuk melihat apakah ada bruselosis (infeksi bakteri) dan kotoranya untuk mengecek parasit," kata Imria di Kandang Parholong, Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang.
Imria menyampaikan, untuk pemeriksaan sapi dan kambing baru tiba ada di enam kandang, yakni Kandang Parholong milik Parada Hakim Harahap, kandan milik Tamrin di Batu 13, kandang milik Iwan di Sungai Pulai, kandang milik Parman di Dompak, kandang milik Sembiring di Jalan Ganet dan kandang milik Daswit di Batu 5.
Hewan sapi dan kambing ini didatangkan dari Provinsi Lampung, Sumatera Barat dan Jambi. "Hewan ini kan berasal dari luar daerah makanya perlu pengecekan kesehatannya. Hewan kurban masuk ke Tanjungpinang sudah lebih seribuan ekor," kata Imria.
Sementara itu, Parada mengatakan, untuk hewan kurban tahun ini di kandangnya berjumlah 297 ekor, terdiri dari 75 ekor sapi dan 222 ekor kambing. Rata-rata berat hewanya mulai 200 kg sampai 350 kg satu ekor sapi dan kambing 22-60 kg per ekor. Sapi dan kambingnya berasal dari Lampung "Ini yang diperiksa baru empat hari tiba dari Lampung," kata Parada.
Parada mengakatan, sejauh ini antusias masyarakat untuk berkurban masih sepi. Dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini minat pembeli menurun drastis. Menurut dia, penyebabnya adalah faktor ekonomi masyarakat.
Untuk harga jualnya mulai satu ekor sapi dari Rp18 juta sampai Rp28 juta, sedangkan kambing Rp2,5 sampai Rp5 juta per ekor. "Sekarang masih sepi, ramai yang pesan biasanya mendekati hari H. Kalau dilihat sebelumnya, satu bulan sudah banyak beli, tapi ini belum juga," pungkasnya.
Medik Veteriner Barantan Tanjungpinang drh. Da'inurritus Imrianingrum mengatakan, pemeriksaan merupakan kegiatan rutin terhadap hewan yang baru masuk ke Tanjungpinang, terutama saat menyambut hari raya kurban.
Ada pun pemeriksaan yang dilaksanakan dengan mengambil sampel darah, kotoran sapi dan kambing. Kemudian, akan diperiksa petugas untuk mengetahui kondisi fisik bersangkutan.
"Darah hewan dicek untuk melihat apakah ada bruselosis (infeksi bakteri) dan kotoranya untuk mengecek parasit," kata Imria di Kandang Parholong, Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang.
Imria menyampaikan, untuk pemeriksaan sapi dan kambing baru tiba ada di enam kandang, yakni Kandang Parholong milik Parada Hakim Harahap, kandan milik Tamrin di Batu 13, kandang milik Iwan di Sungai Pulai, kandang milik Parman di Dompak, kandang milik Sembiring di Jalan Ganet dan kandang milik Daswit di Batu 5.
Hewan sapi dan kambing ini didatangkan dari Provinsi Lampung, Sumatera Barat dan Jambi. "Hewan ini kan berasal dari luar daerah makanya perlu pengecekan kesehatannya. Hewan kurban masuk ke Tanjungpinang sudah lebih seribuan ekor," kata Imria.
Sementara itu, Parada mengatakan, untuk hewan kurban tahun ini di kandangnya berjumlah 297 ekor, terdiri dari 75 ekor sapi dan 222 ekor kambing. Rata-rata berat hewanya mulai 200 kg sampai 350 kg satu ekor sapi dan kambing 22-60 kg per ekor. Sapi dan kambingnya berasal dari Lampung "Ini yang diperiksa baru empat hari tiba dari Lampung," kata Parada.
Parada mengakatan, sejauh ini antusias masyarakat untuk berkurban masih sepi. Dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini minat pembeli menurun drastis. Menurut dia, penyebabnya adalah faktor ekonomi masyarakat.
Untuk harga jualnya mulai satu ekor sapi dari Rp18 juta sampai Rp28 juta, sedangkan kambing Rp2,5 sampai Rp5 juta per ekor. "Sekarang masih sepi, ramai yang pesan biasanya mendekati hari H. Kalau dilihat sebelumnya, satu bulan sudah banyak beli, tapi ini belum juga," pungkasnya.
(nag)