PVMBG Sebut Erupsi Tangkuban Parahu Berupa Semburan Lumpur Dingin Kawah Ratu

Jum'at, 26 Juli 2019 - 20:47 WIB
PVMBG Sebut Erupsi Tangkuban...
PVMBG Sebut Erupsi Tangkuban Parahu Berupa Semburan Lumpur Dingin Kawah Ratu
A A A
BANDUNG BARAT - Kabid Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan, tipikal erupsi Gunung Tangkuban Parahu adalah freatik berupa semburan lumpur dingin warna hitam dari Kawah Ratu. Sebelumnya pada Oktober 2013 terjadi freatik dengan erupsi hanya di dalam lubang kawah.

Sejak 2017, 2018, 2019 pada bulan Juni-Juli terpantau gempa uap air atau asap yang diduga disebabkan berkurangnya air tanah akibat perubahan musim. Kondisi tersebut menyebabkan air tanah yang ada mudah panas, dan sifatnya erupsi pendek.

"Oleh karenanya sejak 10 hari yang lalu PVG melalui pos menyampaikan peringatan, kepada pengelola kawasan untuk meningkatkan kesiapsiagaan kemungkinan erupsi seperti Oktober 2013. Diikuti surat peringatan kemungkinan bisa erupsi tiba-tiba," kata Hendra, Jumat (26/7/2019).

Hendra menambahkan, radius aman erupsi saat ini, seperti halnya freatik pada Oktober 2013 adalah tidak mendekat kawah kurang lebih sejauh 500 meter dan radius bibir kawah 400 meter. Erupsi susulan, ujar dia, dapat saja terjadi dengan potensi landaan masih di sekitar dasar kawah, namun tetap dasar utama yang menentukan adalah data yang terekam saat ini.

"Karena dasar dari peningkatan status adalah tingkat ancaman, dan saat ini tingkat ancaman masih di dalam kawah, sehingga belum perlu naik status. Kecuali ke depannya ada potensi radius landaan yang membesar," tutur Hendra.

Gunung Tangkuban Parahu erupsi pada Jumat (26/7/2019) sekitar pukul 15.30 WIB. Meski menyemburkan abu vulkanik cukup tebal dengan ketinggian kolom mencapai 200 meter dari puncaknya, status gunung api tersebut masih di level 1 atau normal.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3511 seconds (0.1#10.140)