Pukul Mundur OPM saat Baku Tembak, Satgas TNI Rampas Senjata dan Amunisi
A
A
A
JAYAPURA - Kontak tembak antara Satgas TNI dan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga Papua. Dalam kontak tembak tersebut pihak TNI berhasil memukul mundur dan merampas pistol organik serta amunisi milik OPM.
Kepala Dinas Penerangan Kodam XVII/ Cenderawasih Kol Inf M Aidi Nubic mengatakan, kronologi kejadian terjadi pada Selasa pagi sekitar pukul 05.40 WIT. Dimana cuaca masih gelap dan berkabut akibat hujan gerimis. Kemudian dari arah yang tidak terduga muncul serangan mendadak yang dilakukan oleh KKSB OPM diperkirakan kekuatan antara 15 -20 orang. Penyerang teridentifikasi dari kelompok Egianus Kogoya.
Atas berondongan senjata itu, meski masih sangat pagi, namun pasukan TNI di Pos Mugi dalam kondisi siap siaga."Karena pasukan dalam keadaan siaga, maka dilaksanakan perlawanan balas tembakan sehingga KKSB melarikan diri secara berpencar. Pasukan TNI dibagi dua kekuatan sebagian mengamankan Pos, sedangkan satu Tim kekuatan 10 orang melaksanakan pengejaran," ungkap Aidi dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (24/7/2019).
Dari hasil pengejaran ditemukan banyak jejak yang mengarah ke berbagai arah, namun ada satu jejak yang cukup besar yang mengarah ke suatu tempat sehingga dilaksanakan penjejakan atau menelusuri jejak tersebut.
"Ternyata jejak tersebut mengarah ke sebuah honai dengan jarak sekitar 2,5-3 KM dari kedudukan Pos TNI. Saat pasukan TNI berusaha mendekati honai tersebut, tiba-tiba sekitar 5 orang KKSB berhamburan keluar dan melarikan diri ke arah semak belukar di belakang honai yang ternyata merupakan jurang dan tertutup semak belukar yang rimbun," ungkapnya.
Dengan kondisi itu, pasukan TNI langsung melancarkan tembakan secara terbidik dan melanjutkan pengejaran, namun KKSB berhasil meloloskan diri dengan cara berhamburan masuk jurang yang tertutup oleh semak belukar.
Saat dilaksanakan pemeriksaan ditemukan barang bukti di dalam honai berupa 1 pucuk pistol standar militer Caliber 9 mm, 3 buah HT, 1 buah GPS, 3 buah Magazen, dan ratusan amunisi caliber 5,56 mm dan 7,62 mm. Selain itu ditemukan beberapa unit Hp berbagai merk, dan sebuah KTP bernama Ebaroak Gwijangge, warga Kampung Man, Distrik Mam, Kabupaten Nduga.
"Selain berhasil mengamankan barang bukti, juga ditemukan bercak darah yang tercecer di luar Honai, dugaanya ada anggota KKSB yang terluka. Namun belum dapat dipastikan apakah ada korban jiwa dari KSB karena tidak ditemukan mayatnya. Pengejaran tidak dilanjutlan karena faktor keamanan,"jelasnya.
Sampai laporan ini diterima pasukan TNI masih bertahan melaksanakan pengamanan di sekitar honai tempat ditemukannya barang bukti. Hujan turun cukup deras. Namun di laporkan bahwa seluruh personel dalam keadaan selamat, baik yang melaksanakan pengamanan di Pos maupun yang melaksanakan pengejaran.
Kepala Dinas Penerangan Kodam XVII/ Cenderawasih Kol Inf M Aidi Nubic mengatakan, kronologi kejadian terjadi pada Selasa pagi sekitar pukul 05.40 WIT. Dimana cuaca masih gelap dan berkabut akibat hujan gerimis. Kemudian dari arah yang tidak terduga muncul serangan mendadak yang dilakukan oleh KKSB OPM diperkirakan kekuatan antara 15 -20 orang. Penyerang teridentifikasi dari kelompok Egianus Kogoya.
Atas berondongan senjata itu, meski masih sangat pagi, namun pasukan TNI di Pos Mugi dalam kondisi siap siaga."Karena pasukan dalam keadaan siaga, maka dilaksanakan perlawanan balas tembakan sehingga KKSB melarikan diri secara berpencar. Pasukan TNI dibagi dua kekuatan sebagian mengamankan Pos, sedangkan satu Tim kekuatan 10 orang melaksanakan pengejaran," ungkap Aidi dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (24/7/2019).
Dari hasil pengejaran ditemukan banyak jejak yang mengarah ke berbagai arah, namun ada satu jejak yang cukup besar yang mengarah ke suatu tempat sehingga dilaksanakan penjejakan atau menelusuri jejak tersebut.
"Ternyata jejak tersebut mengarah ke sebuah honai dengan jarak sekitar 2,5-3 KM dari kedudukan Pos TNI. Saat pasukan TNI berusaha mendekati honai tersebut, tiba-tiba sekitar 5 orang KKSB berhamburan keluar dan melarikan diri ke arah semak belukar di belakang honai yang ternyata merupakan jurang dan tertutup semak belukar yang rimbun," ungkapnya.
Dengan kondisi itu, pasukan TNI langsung melancarkan tembakan secara terbidik dan melanjutkan pengejaran, namun KKSB berhasil meloloskan diri dengan cara berhamburan masuk jurang yang tertutup oleh semak belukar.
Saat dilaksanakan pemeriksaan ditemukan barang bukti di dalam honai berupa 1 pucuk pistol standar militer Caliber 9 mm, 3 buah HT, 1 buah GPS, 3 buah Magazen, dan ratusan amunisi caliber 5,56 mm dan 7,62 mm. Selain itu ditemukan beberapa unit Hp berbagai merk, dan sebuah KTP bernama Ebaroak Gwijangge, warga Kampung Man, Distrik Mam, Kabupaten Nduga.
"Selain berhasil mengamankan barang bukti, juga ditemukan bercak darah yang tercecer di luar Honai, dugaanya ada anggota KKSB yang terluka. Namun belum dapat dipastikan apakah ada korban jiwa dari KSB karena tidak ditemukan mayatnya. Pengejaran tidak dilanjutlan karena faktor keamanan,"jelasnya.
Sampai laporan ini diterima pasukan TNI masih bertahan melaksanakan pengamanan di sekitar honai tempat ditemukannya barang bukti. Hujan turun cukup deras. Namun di laporkan bahwa seluruh personel dalam keadaan selamat, baik yang melaksanakan pengamanan di Pos maupun yang melaksanakan pengejaran.
(sms)