Basarnas Gencar Sosialisasi Sistem Deteksi Dini Kecelakaan
A
A
A
BITUNG - Sosialisasi sistem deteksi dini pada kecelakaan pelayaran dengan memperkenalkan fasilitas dan peralatan yang digunakan Basarnas makin gencar dilakukan.
Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Brigjen TNI (mar) Bambang Suryo Aji menjelaskan, kecelakaan atau bencana merupakan kejadian yang tidak dapat diketahui datangnya.
Menurutnya, dengan kegiatan kontingensi SAR dan sosialisasi deteksi ini dimaksudkan untuk mensinergikan dan menyamakan persepsi dalam pelaksanaan Operasi SAR dan memberikan gambaran tentang Sistem Deteksi Dini yang dimiliki Basarnas.
"Kami mengajak semua komponen yang mengoperasikan radio Beacon agar meregistrasikannya ke Basarnas. Dengan tidak langsung anda telah berkontribusi dalam peningkatan respon time dan tentunya dapat meminimalisir jumlah korban kecelakaan. Radio Beacon di Basarnas dengan jenis Emergency Position Indicator Radio Beacon (EPIRB) sampai Juni 2019 hanya sebanyak 450 yang terdata," jelasnya dalam rapat koordinasi (Rakor) yang melibatkan TNI, Polri, instansi pemerintah terkait serta organisasi masyarakat seperti asosiasi nelayan, di Peoplesight Learning Center Bitung, Selasa (23/7/2019).
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Manado Gede Darmada berharap kegiatan sosiasliasi ini dapat menimbulkan kesadaran akan pentingnya komunikasi antara stakeholder dan masyarakat.
"Serta pentingnya diregistrasikan alat sosialisasi deteksi dini pada kecelakaan pelayaran. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta dan tamu undangan yang hadir," ungkapnya.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri. Mantiri berharap ke depan sistem layanan pencarian dan pertolongan (SAR) ke masyarakat Sulawesi Utara oleh Kantor Basarnas Manado dapat terus ditingkatkan.
Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Brigjen TNI (mar) Bambang Suryo Aji menjelaskan, kecelakaan atau bencana merupakan kejadian yang tidak dapat diketahui datangnya.
Menurutnya, dengan kegiatan kontingensi SAR dan sosialisasi deteksi ini dimaksudkan untuk mensinergikan dan menyamakan persepsi dalam pelaksanaan Operasi SAR dan memberikan gambaran tentang Sistem Deteksi Dini yang dimiliki Basarnas.
"Kami mengajak semua komponen yang mengoperasikan radio Beacon agar meregistrasikannya ke Basarnas. Dengan tidak langsung anda telah berkontribusi dalam peningkatan respon time dan tentunya dapat meminimalisir jumlah korban kecelakaan. Radio Beacon di Basarnas dengan jenis Emergency Position Indicator Radio Beacon (EPIRB) sampai Juni 2019 hanya sebanyak 450 yang terdata," jelasnya dalam rapat koordinasi (Rakor) yang melibatkan TNI, Polri, instansi pemerintah terkait serta organisasi masyarakat seperti asosiasi nelayan, di Peoplesight Learning Center Bitung, Selasa (23/7/2019).
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Manado Gede Darmada berharap kegiatan sosiasliasi ini dapat menimbulkan kesadaran akan pentingnya komunikasi antara stakeholder dan masyarakat.
"Serta pentingnya diregistrasikan alat sosialisasi deteksi dini pada kecelakaan pelayaran. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta dan tamu undangan yang hadir," ungkapnya.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri. Mantiri berharap ke depan sistem layanan pencarian dan pertolongan (SAR) ke masyarakat Sulawesi Utara oleh Kantor Basarnas Manado dapat terus ditingkatkan.
(nag)