Cuaca Buruk, Ratusan Penumpang Kapal Feri ke Pulau Simelue Telantar
A
A
A
ACEH SELATAN - Cuaca ekstrem disertai gelombang tinggi yang melanda perairan laut Aceh Selatan, Provinsi Aceh dalam sepekan terakhir memaksa kapal feri penyeberangan tak melaut.
Gelombang setinggi lima hingga enam meter tersebut cukup membahayakan kapal.
Sehingga kapal motor penumpang (KMP) Labuhan Haji yang melayani jalur penyeberangan Kabupaten Aceh Selatan menuju Kepulauan Sinabang, Kabupaten Simeulu, Aceh tertunda keberangkatannya.
Dampaknya ratusan penumpang yang hendak menyeberang ke Pulau Simelue terpaksa tidur di atas kapal dengan kondisi yang memprihatinkan.
Salah satu penumpang, Nanda mengaku terpaksa bertahan selama tiga hari di atas KMP Labuhan Haji.
“Sebagian penumpang yang didominasi oleh anak-anak, bahkan para penumpang harus rela tidur di lantai kapal dengan kondisi seadanya,” katanya.
Bahkan seorang penumpang mengaku hanya bisa makan sekali kerena keterbatasan dana.
Sementara itu petugas ASDP Pelabuhan Penyeberangan Labuhan Haji, Nurman mengatakan, sebenarnya kapal sempat berlayar selama satu jam.
“Namun karena kondisi ombak yang tinggi, maka nahoda kapal mengambil keputusan untuk kembali ke pelabuhan asal,” ujarnya.
Pihak ASDP belum bisa memastikan kapan kapal akan segera berangkat menuju Kepulauan Simeulue karena ombak masih tinggi.
Selain penumpang, puluhan truk yang mengangkut sembako maupun bahan kelontang lainnya juga terlantar di parkiran pelabuhan.
Gelombang setinggi lima hingga enam meter tersebut cukup membahayakan kapal.
Sehingga kapal motor penumpang (KMP) Labuhan Haji yang melayani jalur penyeberangan Kabupaten Aceh Selatan menuju Kepulauan Sinabang, Kabupaten Simeulu, Aceh tertunda keberangkatannya.
Dampaknya ratusan penumpang yang hendak menyeberang ke Pulau Simelue terpaksa tidur di atas kapal dengan kondisi yang memprihatinkan.
Salah satu penumpang, Nanda mengaku terpaksa bertahan selama tiga hari di atas KMP Labuhan Haji.
“Sebagian penumpang yang didominasi oleh anak-anak, bahkan para penumpang harus rela tidur di lantai kapal dengan kondisi seadanya,” katanya.
Bahkan seorang penumpang mengaku hanya bisa makan sekali kerena keterbatasan dana.
Sementara itu petugas ASDP Pelabuhan Penyeberangan Labuhan Haji, Nurman mengatakan, sebenarnya kapal sempat berlayar selama satu jam.
“Namun karena kondisi ombak yang tinggi, maka nahoda kapal mengambil keputusan untuk kembali ke pelabuhan asal,” ujarnya.
Pihak ASDP belum bisa memastikan kapan kapal akan segera berangkat menuju Kepulauan Simeulue karena ombak masih tinggi.
Selain penumpang, puluhan truk yang mengangkut sembako maupun bahan kelontang lainnya juga terlantar di parkiran pelabuhan.
(shf)