Tumpahan Minyak Pertamina Mulai Masuk ke Tambak Nelayan di Karawang
A
A
A
KARAWANG - Warga di sepanjang Pantai Sedari hingga Cemarajaya, Karawang mulai mencium bau menyengat yang diduga dari ceceran minyak proyek eksplorasi Pertamina PHE ONWJ di BLON YY A Pantai Utara, Karawang yang mengalami kebocoran. Bahkan ceceran minyak tersebut sudah masuk ke wilayah tambak milik penduduk di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya. Peristiwa kebocoran pipa Pertamina ini diketahui warga setempat sejak Minggu (21/7/2019) kemarin.
Dari pemantauan diketahui warga Desa Cemarajaya dibantu pihak kepolisian dan aparat pemerintah setempat secara serentak membersihkan ceceran minyak tersebut di pinggiran pantai.
Ceceran minyak semakin bertambah banyak sejak Minggu Sore hingga hari ini disertai bau minyak tanah yang cukup menyengat. Warga memasukan cairan kental minyak tersebut kedalam karung- karung yang sudah dicampur pasir.
Warga khawatir ceceran minyak tersebut akan merambah hingga ke tambak-tambak milik warga yang ada di dekat pantai.
"Awalnya itu hanya berupa gelembung gas yang muncul sejak 12 Juli lalu. Kemudian situasi bertambah parah karena kemudian terjadi tumpahan minyak dan baru sampai ke pantai mulai kemarin," kata Aktivis Nelayan Pesisir Laut Karawang, Wanasuki, Senin (22/7/2019).
Menurut Wanasuki, berdasarkan yang diketahuinya kebocoran minyak Pertamina bukan sekali ini saja terjadi di Pantai Karawang. Tahun lalu pernah terjadi juga kebocoran minyak Pertamina tapi segera bisa diatasi dan tidak mengganggu aktifitas warga.
"Kebocoran kali ini lebih parah karena minyaknya sudah masuk hingga ke tambak ikan milik penduduk. Memang tidak banyak tambaknya yang tercemar tapi kalau terus dibiarkan semua tambak warga bakal tercemar," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan dan Kebersihan (DLHK) Karawang mengatakan pihaknya tidak berwenang menangani tumpahan minyak di pesisir Karawang. Upaya yang dilakukan hanya melokalisir ceceran minyak tersebut hingga tidak menyebar lebih luas lagi.
"Kita libatkan kader lingkungan dan masyarakat sekitar untuk membantu melokalisir ceceran minyak di sekitar pantai yang sudah tercemar. Selanjutnya untuk penanganannya kebocoran tersebut urusan pemerintah provinsi," tandasnya.
Dari pemantauan diketahui warga Desa Cemarajaya dibantu pihak kepolisian dan aparat pemerintah setempat secara serentak membersihkan ceceran minyak tersebut di pinggiran pantai.
Ceceran minyak semakin bertambah banyak sejak Minggu Sore hingga hari ini disertai bau minyak tanah yang cukup menyengat. Warga memasukan cairan kental minyak tersebut kedalam karung- karung yang sudah dicampur pasir.
Warga khawatir ceceran minyak tersebut akan merambah hingga ke tambak-tambak milik warga yang ada di dekat pantai.
"Awalnya itu hanya berupa gelembung gas yang muncul sejak 12 Juli lalu. Kemudian situasi bertambah parah karena kemudian terjadi tumpahan minyak dan baru sampai ke pantai mulai kemarin," kata Aktivis Nelayan Pesisir Laut Karawang, Wanasuki, Senin (22/7/2019).
Menurut Wanasuki, berdasarkan yang diketahuinya kebocoran minyak Pertamina bukan sekali ini saja terjadi di Pantai Karawang. Tahun lalu pernah terjadi juga kebocoran minyak Pertamina tapi segera bisa diatasi dan tidak mengganggu aktifitas warga.
"Kebocoran kali ini lebih parah karena minyaknya sudah masuk hingga ke tambak ikan milik penduduk. Memang tidak banyak tambaknya yang tercemar tapi kalau terus dibiarkan semua tambak warga bakal tercemar," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan dan Kebersihan (DLHK) Karawang mengatakan pihaknya tidak berwenang menangani tumpahan minyak di pesisir Karawang. Upaya yang dilakukan hanya melokalisir ceceran minyak tersebut hingga tidak menyebar lebih luas lagi.
"Kita libatkan kader lingkungan dan masyarakat sekitar untuk membantu melokalisir ceceran minyak di sekitar pantai yang sudah tercemar. Selanjutnya untuk penanganannya kebocoran tersebut urusan pemerintah provinsi," tandasnya.
(sms)