Bupati Kobar Nurhidayah Hadiri Peringatan HANI 2019
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Nurhidayah meghadiri peringatan Dialog Nasional P4GN “Milenial Sehat Tanpa Narkoba, Menuju Indonesia Emas” pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019. Kegiatan yang digelar BNN Kabupaten Kobar dilaksanakan di Aula Kantor Bapedda Kobar, Jumat (19/7/2019).
Kepala BNN Kobar AKBP I Wayan Korna menyebutkan, BNN telah mengantongi angka prevalensi penyalahgunaan narkoba pada 2017 sebesar 1,77% atau setara 3.376.115 orang pada rentang usia 10 hingga 50 tahun.
"Sedangkan prevalensi angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar pada 2018 dari 13 ibu kota provinsi di Indonesia mencapai 3,2% atau setara 2,29 juta orang," ujarnya saat membacakan sambutan.
Korna mengungkapkan, salah satu kelompok masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah generasi milenial, pada rentang usia 15 hingga 35 tahun.
"Generasi milenial atau yang juga dikenal generasi Y atau gen Y kerap digolongkan sebagai kaum muda dengan karakteristik energi yang cenderung tidak suka dengan aturan, kaum milenial dengan berada berbagai karakteristik baik dan buruk," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kobar Nurhidayah mengaku, merasa prihatin membuka HANI 2019 karena Indonesia masih dalam kondisi darurat narkoba. Terlebih lagi, kini jumlah generasi milenial yang mengonsumsi narkoba meningkat drastis.
Dia mengungkapkan keprihatinannya pada jaringan narkoba yang luas dan rapih. Terlebih sangking luasnya, orang di dalam penjara pun bisa tetap mengedarkan narkoba.
“Begitu luasnya sampai orang di penjara bisa komandoi narkoba. Kalau di penjara saja bisa atur, apalagi orang yang bebas. Masalah narkoba ini dampaknya luas sekali, mulai dari kesehatan sampai nasib bangsa ke depan," tuturnya.
Namun pihaknya mengapresiasi kinerja BNN dan jajaran yang sudah berupaya memberantas narkoba. Dia juga meminta semua elemen bekerja sama untuk memerangi narkoba. "Perlu upaya bersama, BNN tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan keluarga, masyarakat dan kita semua," pungkasnya.
Kepala BNN Kobar AKBP I Wayan Korna menyebutkan, BNN telah mengantongi angka prevalensi penyalahgunaan narkoba pada 2017 sebesar 1,77% atau setara 3.376.115 orang pada rentang usia 10 hingga 50 tahun.
"Sedangkan prevalensi angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar pada 2018 dari 13 ibu kota provinsi di Indonesia mencapai 3,2% atau setara 2,29 juta orang," ujarnya saat membacakan sambutan.
Korna mengungkapkan, salah satu kelompok masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah generasi milenial, pada rentang usia 15 hingga 35 tahun.
"Generasi milenial atau yang juga dikenal generasi Y atau gen Y kerap digolongkan sebagai kaum muda dengan karakteristik energi yang cenderung tidak suka dengan aturan, kaum milenial dengan berada berbagai karakteristik baik dan buruk," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kobar Nurhidayah mengaku, merasa prihatin membuka HANI 2019 karena Indonesia masih dalam kondisi darurat narkoba. Terlebih lagi, kini jumlah generasi milenial yang mengonsumsi narkoba meningkat drastis.
Dia mengungkapkan keprihatinannya pada jaringan narkoba yang luas dan rapih. Terlebih sangking luasnya, orang di dalam penjara pun bisa tetap mengedarkan narkoba.
“Begitu luasnya sampai orang di penjara bisa komandoi narkoba. Kalau di penjara saja bisa atur, apalagi orang yang bebas. Masalah narkoba ini dampaknya luas sekali, mulai dari kesehatan sampai nasib bangsa ke depan," tuturnya.
Namun pihaknya mengapresiasi kinerja BNN dan jajaran yang sudah berupaya memberantas narkoba. Dia juga meminta semua elemen bekerja sama untuk memerangi narkoba. "Perlu upaya bersama, BNN tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan keluarga, masyarakat dan kita semua," pungkasnya.
(wib)