Dianiaya Keluarga, Perempuan Penderita Stroke Mengadu ke Polres Kediri
A
A
A
KEDIRI - Seorang perempuan paruh baya yang tengah menderita penyakit stroke di Kabupaten Kediri , Jawa Timur diduga dianiaya kerabatnya sendiri. Korban dipukul, ditendang dan disemprot air pada bagian telinganya.
Korban Siti Mariyam (52), warga Dusun Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri. Janda yang sedang menderita penyakit stroke ini diduga dianiaya oleh kerabatnya sendiri Nurhayati dan Sumarmi.
Penganiayaan itu terjadi ketika korban tinggal bersama kedua kerabatnya tersebut. Mariyam diasuh oleh Nurhayati dan Sumarmi secara bergantian. Setelah Sunarmi, ibunya meninggal dunia ditengarai karena kesulitan merawat korban, pelaku kemudian berlaku kasar.
Menurut pengakuan korban kepada Linda, keponakannya yang kini merawatnya. Korban pernah dipukul, ditendang dan disemprot air ke bagian telinga sewaktu memandikan.
"Akibatnya, korban mengalami luka lebam pada bagian punggung. Pelipis mata dan tengkuk lehernya serta luka bekas cakaran di lengan tangan kirinya," kata Linda, keponakan korban.
Pihak keluarga korban telah melaporkan kedua pelaku, Nurhayati dan Sumarmi ke Polres Kediri. Keluarga menduga pelaku menganiaya korban untuk menimbulkan efek trauma psikologis, sehingga dapat mudah untuk menguasai harta peninggalan orang tua korban.
Pasalnya, sebelum meninggal dunia, Sunarmi, ibu korban baru saja menjual sebidang tanah seharga Rp450 juta untuk biaya pengobatan serta meninggalkan bangunan rumah untuk korban.
Taufiq Dwi Kusuma, kuasa hukum keluarga korban mengatakan, selain tindak pidana penganiayaan, pihak keluarga juga melaporkan Nurhayati dan Sumarmi dengan tuduhan telah melakukan penggelapan sejumlah uang hasil penjualan tanah. Kasus tersebut kini dalam penyelidikan Polres Kediri.
Korban Siti Mariyam (52), warga Dusun Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri. Janda yang sedang menderita penyakit stroke ini diduga dianiaya oleh kerabatnya sendiri Nurhayati dan Sumarmi.
Penganiayaan itu terjadi ketika korban tinggal bersama kedua kerabatnya tersebut. Mariyam diasuh oleh Nurhayati dan Sumarmi secara bergantian. Setelah Sunarmi, ibunya meninggal dunia ditengarai karena kesulitan merawat korban, pelaku kemudian berlaku kasar.
Menurut pengakuan korban kepada Linda, keponakannya yang kini merawatnya. Korban pernah dipukul, ditendang dan disemprot air ke bagian telinga sewaktu memandikan.
"Akibatnya, korban mengalami luka lebam pada bagian punggung. Pelipis mata dan tengkuk lehernya serta luka bekas cakaran di lengan tangan kirinya," kata Linda, keponakan korban.
Pihak keluarga korban telah melaporkan kedua pelaku, Nurhayati dan Sumarmi ke Polres Kediri. Keluarga menduga pelaku menganiaya korban untuk menimbulkan efek trauma psikologis, sehingga dapat mudah untuk menguasai harta peninggalan orang tua korban.
Pasalnya, sebelum meninggal dunia, Sunarmi, ibu korban baru saja menjual sebidang tanah seharga Rp450 juta untuk biaya pengobatan serta meninggalkan bangunan rumah untuk korban.
Taufiq Dwi Kusuma, kuasa hukum keluarga korban mengatakan, selain tindak pidana penganiayaan, pihak keluarga juga melaporkan Nurhayati dan Sumarmi dengan tuduhan telah melakukan penggelapan sejumlah uang hasil penjualan tanah. Kasus tersebut kini dalam penyelidikan Polres Kediri.
(rhs)