Gunung Merapi Kembali Semburkan Awan Panas Sejauh 1 Km
A
A
A
SLEMAN - Gunung Merapi kembali menyemburkan awan panas guguran atau wedus gembel sejauh 1 Km, Minggu (14/7/2019) petang. Sebelumnya pada siang hari, Gunung Merapi juga memuntahkan awan panas sejauh 1,1 Km.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dalam sehari pihaknya mencatat Gunung Merapi mengeluarkan dua kali awan panas guguran. Pada pukul 10.27 WIB, awan panas guguran terjadi selama 112 detik dengan jarak luncur 1,1 Km.
Kemudian pukul 18.01 WIB, Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas sejauh 1 Km. "Awan panas guguran terekam di seismogram dengan amplitudo 47 mm dan durasi 100 detik. Jarak luncur 1 Km ke arah hulu Kali Gendol," terangnya, Minggu (14/7/2019).
Dia menambahkan, selain awan panas, Gunung Merapi juga mengeluarkan lava pijar. Sejak dini hari atau mulai pukul 00.00 WIB hingga petang hari pukul 18.00 WIB, tercatat 8 kali lava pijar dengan jarak luncur antara 500 hingga 950 meter. "Kita belum naikkan status Merapi masih tetap waspada atau level II," katanya.
Dia berharap masyarakat tetap tenang. Sebab, awan panas guguran yang terjadi lanjutnya masih dalam batas aman untuk aktivitas warga. Dari laporan BPPTKG, volume kubah lava berdasarkan analisis foto udara dengan drone tanggal 4 Juli 2019 sebesar 475.000 m3.
Sejak Januari 2019 volume kubah lava terhitung relatif tetap. Hal ini disebabkan sebagian besar ekstrusi magma langsung meluncur ke hulu Kali Gendol sebagai guguran lava maupun awan panas.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dalam sehari pihaknya mencatat Gunung Merapi mengeluarkan dua kali awan panas guguran. Pada pukul 10.27 WIB, awan panas guguran terjadi selama 112 detik dengan jarak luncur 1,1 Km.
Kemudian pukul 18.01 WIB, Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas sejauh 1 Km. "Awan panas guguran terekam di seismogram dengan amplitudo 47 mm dan durasi 100 detik. Jarak luncur 1 Km ke arah hulu Kali Gendol," terangnya, Minggu (14/7/2019).
Dia menambahkan, selain awan panas, Gunung Merapi juga mengeluarkan lava pijar. Sejak dini hari atau mulai pukul 00.00 WIB hingga petang hari pukul 18.00 WIB, tercatat 8 kali lava pijar dengan jarak luncur antara 500 hingga 950 meter. "Kita belum naikkan status Merapi masih tetap waspada atau level II," katanya.
Dia berharap masyarakat tetap tenang. Sebab, awan panas guguran yang terjadi lanjutnya masih dalam batas aman untuk aktivitas warga. Dari laporan BPPTKG, volume kubah lava berdasarkan analisis foto udara dengan drone tanggal 4 Juli 2019 sebesar 475.000 m3.
Sejak Januari 2019 volume kubah lava terhitung relatif tetap. Hal ini disebabkan sebagian besar ekstrusi magma langsung meluncur ke hulu Kali Gendol sebagai guguran lava maupun awan panas.
(wib)