Gempa 5,0 SR Guncang Wilayah Laut Sulawesi Utara
A
A
A
JAKARTA - Gempabumi berkekuatan magnitude 5,0 Skala Richter (SR) terjadi di 341 kilometer Timur Laut Melonguane, Sulawesi Utara (Sulut), sekira pukul 03.18 WIB.
Informasi ini dituliskan melalui akun Twitter Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), @infoBMKG, Rabu (10/7/2019) dini hari. Koordinat gempabumi di 5,17 Lintang Utara (LU), 129,52 Bujur Timur (BT).
Gempa tektonik itu terjadi di kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami. Sampai berita ini diturunkan, SINDOnews masih mengkonfirmasi soal kondisi di sana pascagempa terjadi.
Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan, gempa bumi susulan masih terus terjadi hingga hari ini, Senin 8 Juli 2019, pukul 13.45 Wita.
Aktivitas gempa susulan sudah mencapai 47 kali dengan magnitudo terbesar adalah 4.9 Skala Richter (SR) dan magnitudo terkecil 3.1 SR.
Meski demikian kata dia masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap gempa bumi susulan dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," ujarnya.
Informasi ini dituliskan melalui akun Twitter Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), @infoBMKG, Rabu (10/7/2019) dini hari. Koordinat gempabumi di 5,17 Lintang Utara (LU), 129,52 Bujur Timur (BT).
Gempa tektonik itu terjadi di kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami. Sampai berita ini diturunkan, SINDOnews masih mengkonfirmasi soal kondisi di sana pascagempa terjadi.
Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan, gempa bumi susulan masih terus terjadi hingga hari ini, Senin 8 Juli 2019, pukul 13.45 Wita.
Aktivitas gempa susulan sudah mencapai 47 kali dengan magnitudo terbesar adalah 4.9 Skala Richter (SR) dan magnitudo terkecil 3.1 SR.
Meski demikian kata dia masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap gempa bumi susulan dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," ujarnya.
(maf)