Pascagempa Magnitudo 7,1 Ternate, 67 Gempa Susulan Kembali Terjadi

Pascagempa Magnitudo 7,1 Ternate, 67 Gempa Susulan Kembali Terjadi
A
A
A
MANADO - Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Winangun, Kota Manado, Edward H Mengko menyebut hingga pagi ini pukul 08.04 Wita sebanyak 87 gempa susulan terjadi pascagempa utama magnitudo 7,1 pukul 22.08 WIB, Minggu 7 Juli 2019. "Gempa susulan ini masih terjadi di sekitar lokasi gempa utama," ujar Edward, Selasa (9/7/2019).
Dijelaskannya, dari puluhan gempa susulan yang terekam tersebut, tiga di antaranya dapat dirasakan. Gempa signifikan seperti yang terjadi di antara perairan Sulawesi Utara dan Maluku Utara hampir selalu diikuti gempa susulan untuk mencapai kestabilan. "Untuk mencapai kestabilan itu harus terus lepaskan energi dalam bentuk gempa," kata dia.
Menurutnya, ada metode untuk menghitung kapan kira-kira gempa susulan itu selesai, namun metode tersebut tidak berlaku sama di setiap tempat karena setiap lokasi parameternya berbeda.
"Bisa dipengaruhi densitas batuan, tekanan lempeng tektonik yang terus bergerak atau gaya-gaya yang bekerja, kita mengistilahkan terjadi peluruhan," ucapnya sembari menjelaskan bahwa aktivitas lempeng tektonik tidak pernah berhenti dan akan terus bergerak.
Dijelaskannya, dari puluhan gempa susulan yang terekam tersebut, tiga di antaranya dapat dirasakan. Gempa signifikan seperti yang terjadi di antara perairan Sulawesi Utara dan Maluku Utara hampir selalu diikuti gempa susulan untuk mencapai kestabilan. "Untuk mencapai kestabilan itu harus terus lepaskan energi dalam bentuk gempa," kata dia.
Menurutnya, ada metode untuk menghitung kapan kira-kira gempa susulan itu selesai, namun metode tersebut tidak berlaku sama di setiap tempat karena setiap lokasi parameternya berbeda.
"Bisa dipengaruhi densitas batuan, tekanan lempeng tektonik yang terus bergerak atau gaya-gaya yang bekerja, kita mengistilahkan terjadi peluruhan," ucapnya sembari menjelaskan bahwa aktivitas lempeng tektonik tidak pernah berhenti dan akan terus bergerak.
(nag)