Sang Raja, Pemandian Pertama di Majalengka yang Kondisinya Memprihatinkan

Jum'at, 05 Juli 2019 - 05:00 WIB
Sang Raja, Pemandian...
Sang Raja, Pemandian Pertama di Majalengka yang Kondisinya Memprihatinkan
A A A
Kolam renang atau pemandian kini ada di hampir setiap kecamatan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Di antara kolam renang itu, ada satu kolam renang yang usianya tua yakni Kolam Renang Sang Raja, terletak di Desa Cigasong, Kecamatan Cigasong.

Kolam Renang Sang Raja ini disebut-sebut sebagai pemandian pertama yang ada di kabupaten berjuluk Kota Angin itu. Kesan tua pada kolam renang Sang Raja terlihat dari pemandangan sekitarnya. Di sana masih terlihat beberapa pohon berukuran besar, yang disebut-sebut ada sejak lama.

Menurut catatan sejarah yang ada, Sang Raja ada sejak sekitar 1800-an. Saat itu, penyebutannya masih menggunakan istilah Tamansari. Di tempat itulah, keluarga raja biasa bercengkerama.

"Awal mulanya dibangun oleh Demang Santana Sastra Permana sekitar tahun 1800, tempat bermainnya keluarga Tumenggung Natakarya. Demang Santana Sastra Permana itu anaknya Tumenggung Natakarya," kata penggiat sejarah dari Grup Majalengka Baheula (Grumala) Naro saat berbincang dengan SINDOnews.

Keberadaan Tamansari bertahan hingga ratusan tahun. Meskipun sistem pemerintahan tidak lagi memakai kerajaan, Tamansari Sang Raja tetap bertahan. Pada 1927 dilakukan pemugaran, kemudian diresmikan oleh Bupati Majalengka saat itu, Raden Mas Aria Adipati Suriatanudibrata.

Acara peresmian tersebut dimuat oleh media Bataviaasch Nieuwsblaad. "Ada berita di Bataviaasch Nieuwsblaad terbitan 5 Maret 1927 tentang peresmian kolam renang baru itu, atas permintaan masyarakat, mungkin kaum ningrat Majalengka. Peresmian ini dihadiri banyak tamu, termasuk dari Indramayu," ungkap dia.

Pemanfaatan Tamansari Sang Raja sebagai kolam renang bertahan hingga sekitar 2010. Pada era 1980-an, kolam renang itu sudah dikomersialkan. Tidak sedikit masyarakat yang berkunjung ke sana untuk menikmati Kolam Renang Sang Raja.

Namun sayang, kini kondisi kolam renang pertama di Majalengka itu terlihat jauh dari kata layak. Sempat ada pembenahan pada 2010, kini kondisinya cenderung terbengkalai.

"Padahal ini sarat dengan sejarah Majalengka. Bersaing dengan kolam renang modern mungkin sulit. Namun Sang Raja ini memiliki kelebihan tersendiri, ada nilai-nilai sejarah. Itu bisa jadi daya tarik jika kolam renang ini benar-benar ditata," papar dia.

Karna, keturunan dari Demang Santana Sastra Permana yang saat ini mengurus Sang Raja mengatakan, pada era 1980-an kolam renang ini masih ramai dikunjungi. Sang Raja vakum pada tahun 1990-an. "2010 sempat dipoles lagi, bahkan dibikin kolam renang tambahan. Jadi ada dua kolam renang. Namun kemudian ya sekarang begini lagi," jelas dia.

Menurut Karna, hingga saat ini masih ada warga sekitar yang memanfaatkan kolam itu untuk kebutuhan mandi atau mencuci. Sementara, kolam renang tambahan yang dibangun pada 2010 lalu digunakan budidaya ikan. "Ini ukurannya 15x 25 meter. Untuk kedalaman sekitar 2 meter," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1169 seconds (0.1#10.140)