Wisatawan China Jadi Target Pasar Pariwisata Sulut

Kamis, 04 Juli 2019 - 16:50 WIB
Wisatawan China Jadi Target Pasar Pariwisata Sulut
Wisatawan China Jadi Target Pasar Pariwisata Sulut
A A A
MANADO - Wisatawan mancanegara (wisman) yang berasal dari China menjadi target pasar sektor pariwisara Sulawesi Utara (Sulut). Hal ini mengingat minat wisman China yang tinggi untuk berkunjunga ke Sulut.

Pada tahun 2018, wisman China mendominasi kunjungan wisata ke Sulut yakni 86%. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan banyak biro travel yang meminta perluasan Bandara Sam Ratulangi untuk dapat menampung wisman dari China.

"Jadi ini (perluasan bandara) dimulai dari permintaan dari travel agent, travel biro yang banyak sekali turis ingin datang ke Manado. Khususnya dari China. Dan juga dari negara-negara lain, banyak," kata Jokowi di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulut, Kamis 4/7/2019.

Saat ini penerbangan dari Bandara Sam Ratulangi ke beberapa provinsi di China sudah cukup intens. Di antaranya ke Provinsi Guangzhou, Changsa, Tianjin, Shanghai, Nanning, dan Xi'an.

Jokowi mengatakan bahwa setiap daerah memang memiliki segmen pasar pariwisata yang berbeda-beda.

"Segmentasi di setiap provinsi itu beda-beda. Di sini kita melihat ini (wisman China) karena kedekatan. Ini kan paling Utara, hanya empat jam kesana. Ada terget-target pasar yang memang setiap daerah berbeda-beda, setiap provinsi berbeda-beda," paparnya.

Selain memperluas bandara, pemerintah secara pararel akan membangun kawasan-kawasan wisata yang ada di Sulut. Menurutnya masih banyak hal yang dilakukan untuk menggenjot pariwisata Sulut.

"Di sini hotelnya masih kurang. Kenapa hotel kurang? Karena masih ada masalah tata ruang. Itu yang mau kita lihat. Misalnya seperti itu. Investor sudah ada tapi tata ruang belum memungkinkan. Ini kita akan selesaikan," paparnya.

Presiden mengungkapkan kunjungan kerjanya kali ini ke Sulut untuk memastikan pembangunan sektor wisata di Sulut terintegrasi satu sama lain. Baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun BUMN.

"Oleh karena itu saya ke sini untuk ngecek satu-satu. Biar terintegrasi. Semua kementerian ikut. Angkasa Pura ikut. Gubernur ikut. Nanti bupati/wali kota juga ikut bersama-sama. Ini kalau tidak diintegrasikan tidak selesai-selesai. Padahal turisnya sudah ingin berbondong-bondong ke sini," tandasnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7517 seconds (0.1#10.140)