Satu Keluarga Korban Tersambar KA Dimakamkan Berdampingan
A
A
A
INDRAMAYU - Iring-iringan mobil jenazah tiba di rumah duka di Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu Jawa Barat, Minggu siang (30/6/2019). Seluruh korban meninggal dalam satu keluarga ini akibat kecelakaan maut mobil tersambar kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Jayamulya, Kecamatan Kroya Indramayu Jawa Barat.
Isak tangis keluarga pun pecah saat jenajah korban datang ke rumah duka. Bahkan duka yang sangat mendalam menyelimuti di rumah Haji Tasdan dan Hajah Dian. Para korban dimakamkan secara berdampingan termasuk satu janin di pemakaman umum.
Ratusan warga dan kerabat korban turut mengiringi pemakaman korban kecelakaan maut ini, disambut isak tangis keluarga. Jenajah yang dibawa dengan tiga ambulance rumah sakit ke rumah duka di Desa Ranjeng ini disambut tangis saat jenajah diturunkan dari ambulance.
Ada empat jenazah disemayamkan di rumah duka. Satu di antaranya masih janin berusia 6 bulan dari kandungan salah seorang korban bernama Hajah Dian.
Usai tiba di rumah duka, seluruh korban dibawa ke masjid untuk disalatkan. Keempat jenajah ini pun pukul 11.30 WIB langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Ke empat jenazah yang merupakan ayah, ibu, anak dan janin ini pun dimakamkan secara berdampingan. Pemakaman ini dihadiri ratusan kerabat dan keluarga. Kesedihan mendalam ini lantaran seluruh korban merupakan satu keluarga.
Bahkan korban dikenal warga orang yang sangat baik dan selalu aktif dalam kegiatan kegiatan keagamaan baik di tingkat desa maupun kecamatan. Korban Haji Tasdan merupakan kepala kua di Kecamatan Patrol.
Teguh Budiharso, Camat Patrol (kerabat korban) mengatakan, keluarga Haji Tasdan ini meninggalkan seorang anak yang masih berusia lima tahun. Sementara keempat jenazah lainnya dimakamkan di Desa Gabus Wetan.
Isak tangis keluarga pun pecah saat jenajah korban datang ke rumah duka. Bahkan duka yang sangat mendalam menyelimuti di rumah Haji Tasdan dan Hajah Dian. Para korban dimakamkan secara berdampingan termasuk satu janin di pemakaman umum.
Ratusan warga dan kerabat korban turut mengiringi pemakaman korban kecelakaan maut ini, disambut isak tangis keluarga. Jenajah yang dibawa dengan tiga ambulance rumah sakit ke rumah duka di Desa Ranjeng ini disambut tangis saat jenajah diturunkan dari ambulance.
Ada empat jenazah disemayamkan di rumah duka. Satu di antaranya masih janin berusia 6 bulan dari kandungan salah seorang korban bernama Hajah Dian.
Usai tiba di rumah duka, seluruh korban dibawa ke masjid untuk disalatkan. Keempat jenajah ini pun pukul 11.30 WIB langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Ke empat jenazah yang merupakan ayah, ibu, anak dan janin ini pun dimakamkan secara berdampingan. Pemakaman ini dihadiri ratusan kerabat dan keluarga. Kesedihan mendalam ini lantaran seluruh korban merupakan satu keluarga.
Bahkan korban dikenal warga orang yang sangat baik dan selalu aktif dalam kegiatan kegiatan keagamaan baik di tingkat desa maupun kecamatan. Korban Haji Tasdan merupakan kepala kua di Kecamatan Patrol.
Teguh Budiharso, Camat Patrol (kerabat korban) mengatakan, keluarga Haji Tasdan ini meninggalkan seorang anak yang masih berusia lima tahun. Sementara keempat jenazah lainnya dimakamkan di Desa Gabus Wetan.
(rhs)