Kawasan Wisata Anyer Belum Tumbuh Pascatsunami
A
A
A
SERANG - Pascatsunami pada Desember 2018 lalu masih berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke kawasan pantai Anyer di Provinsi Banten . Hal itu terlihat dari jumlah penurunan trafik kendaraan menuju kawasan wisata pada H -2 dan H-3 lebaran Idul Fitri 2019.
Data dari ASTRA Tol Tangerang-Merak, terjadi penurunan trafik keluar di dua gerbang tol yaitu Cilegon Barat dan Cilegon Timur saat libur Idul Fitri 2019 jika dibandingkan dengan libur Idul Fitri 2018 lalu.
Untuk Cilegon Timur menurun 1,26 % yaitu dari 31.577 pada 2018, dan pada 2019 menjadi 31.025. Untuk Cilegon Barat terjadi penurunan hingga 33,74% dari 23.939 kendaraan pada 2018 lalu menjadi 12.761 kendaraan."Kami yakinkan jumlah penurunan pada kunjungan wisatawan karena terjadi penurunan jumlah bis yang keluar di gerbang tersebut," kata Haryanto Akbar, Kepala Divisi Operasional PT Marga Mandalasakti.
Menurutnya, kemungkinan terdapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan kunjungan ke kawasan wisata selain tsunami, yaitu liburan sekolah dan lainya. "Banyak faktor juga yang harus dilihat akibat penurunan jumlah pengunjung. Memang kondisi tempat wisata sangat ramai tetapi itu wisatawan lokal," kata Haryanto Akbar, Jumat (21/6/2019).
Selain itu, ASTRA Tol Tangerang-Merak memperoleh pencapaian rekor trafik tertinggi selama arus mudik dan Iebaran 2019. Pencapalan rekor trafik lni terjadi pada H-7 atau 29 Mei 2019, dengan total lalu Iintas mencapai 172.768 kendaraan atau meningkat 18,54 persen dari lalu lintas harian rata-rata (LHR) 145.749 kendaraan.
"Record traffic kendaraan pada musim libur lebaran terjadi di Tol Tangerang Merak dengan jumlah kendaraan pada H-7 dengan total sebanyak 172.768 kendaraan," kata Haryanto Akbar.
Haryanto juga menyebutkan, selama periode arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 2019, tercatat sebanyak 3.022.915 kendaraan melintas di ruas Tol Tangerang-Merak. "Untuk total kendaraan yang melintas di Tol Tangerang Merak berjumlah 3 juta kendaraan. Angka naik 2,44 persen atau sebanyak 72.005 dibanding momen yang sama pada tahun sebelumnya," terangnya.
Kepala Divisi Hukum dan Humas, Indah Permanasari mengatakan, saat arus mudik berjalan lancar. Karena untuk sarana pendukung mudik beberapa waktu lalu ASTRA Tol Tangerang Merak telah menambah dua lajur transaksi di Gerbang Tol Serang Timur dan Merak.
ASTRA Tol Tangerang-Merak juga memaksimalkan operasional 95 gardu regular yang terdapat pada 10 Gerbang Tol, terdiri atas tujuh gardu reversible dan lima gardu tandem dengan komposisi Gardu Tol Otomatis (GTO) sebanyak 29 gardu terdiri atas 15 Gardu Entrance, 11 Gardu Exit dan tiga Gardu Ramp serta pengotimalan sembilan mobile reader.
Penambahan dua lajur transaksi yang dilakukan di Gerbang Tol Merak dan Serang Timur kami rasakan sangat efekif. Dengan penambahan 2 gardu GTO exit di Serang Tsmur, meskipun kondisi trafik dalam keadaan peak hour namun tidak sampai terjadi antrean panjang di Gerbang Tol Serang Timur.
"Keberhasilan ASTRA Tol Tangerang-Merak dalam menciptakan mudik lebaran yang lancar, aman, dan nyaman tentunya merupakan dukungan dari berbagai pihak seperti kepolisian dan dinas terkait lainnya," terang Indah Permanasari.
Data dari ASTRA Tol Tangerang-Merak, terjadi penurunan trafik keluar di dua gerbang tol yaitu Cilegon Barat dan Cilegon Timur saat libur Idul Fitri 2019 jika dibandingkan dengan libur Idul Fitri 2018 lalu.
Untuk Cilegon Timur menurun 1,26 % yaitu dari 31.577 pada 2018, dan pada 2019 menjadi 31.025. Untuk Cilegon Barat terjadi penurunan hingga 33,74% dari 23.939 kendaraan pada 2018 lalu menjadi 12.761 kendaraan."Kami yakinkan jumlah penurunan pada kunjungan wisatawan karena terjadi penurunan jumlah bis yang keluar di gerbang tersebut," kata Haryanto Akbar, Kepala Divisi Operasional PT Marga Mandalasakti.
Menurutnya, kemungkinan terdapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan kunjungan ke kawasan wisata selain tsunami, yaitu liburan sekolah dan lainya. "Banyak faktor juga yang harus dilihat akibat penurunan jumlah pengunjung. Memang kondisi tempat wisata sangat ramai tetapi itu wisatawan lokal," kata Haryanto Akbar, Jumat (21/6/2019).
Selain itu, ASTRA Tol Tangerang-Merak memperoleh pencapaian rekor trafik tertinggi selama arus mudik dan Iebaran 2019. Pencapalan rekor trafik lni terjadi pada H-7 atau 29 Mei 2019, dengan total lalu Iintas mencapai 172.768 kendaraan atau meningkat 18,54 persen dari lalu lintas harian rata-rata (LHR) 145.749 kendaraan.
"Record traffic kendaraan pada musim libur lebaran terjadi di Tol Tangerang Merak dengan jumlah kendaraan pada H-7 dengan total sebanyak 172.768 kendaraan," kata Haryanto Akbar.
Haryanto juga menyebutkan, selama periode arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 2019, tercatat sebanyak 3.022.915 kendaraan melintas di ruas Tol Tangerang-Merak. "Untuk total kendaraan yang melintas di Tol Tangerang Merak berjumlah 3 juta kendaraan. Angka naik 2,44 persen atau sebanyak 72.005 dibanding momen yang sama pada tahun sebelumnya," terangnya.
Kepala Divisi Hukum dan Humas, Indah Permanasari mengatakan, saat arus mudik berjalan lancar. Karena untuk sarana pendukung mudik beberapa waktu lalu ASTRA Tol Tangerang Merak telah menambah dua lajur transaksi di Gerbang Tol Serang Timur dan Merak.
ASTRA Tol Tangerang-Merak juga memaksimalkan operasional 95 gardu regular yang terdapat pada 10 Gerbang Tol, terdiri atas tujuh gardu reversible dan lima gardu tandem dengan komposisi Gardu Tol Otomatis (GTO) sebanyak 29 gardu terdiri atas 15 Gardu Entrance, 11 Gardu Exit dan tiga Gardu Ramp serta pengotimalan sembilan mobile reader.
Penambahan dua lajur transaksi yang dilakukan di Gerbang Tol Merak dan Serang Timur kami rasakan sangat efekif. Dengan penambahan 2 gardu GTO exit di Serang Tsmur, meskipun kondisi trafik dalam keadaan peak hour namun tidak sampai terjadi antrean panjang di Gerbang Tol Serang Timur.
"Keberhasilan ASTRA Tol Tangerang-Merak dalam menciptakan mudik lebaran yang lancar, aman, dan nyaman tentunya merupakan dukungan dari berbagai pihak seperti kepolisian dan dinas terkait lainnya," terang Indah Permanasari.
(rhs)