Pangdam dan Komnas HAM Membesuk Korban Kerusuhan Fayit Papua

Minggu, 02 Juni 2019 - 19:22 WIB
Pangdam dan Komnas HAM...
Pangdam dan Komnas HAM Membesuk Korban Kerusuhan Fayit Papua
A A A
JAYAPURA - Seperti diberitakan sebelumnya bahwa pada 27 Mei 2019 telah terjadi kerusuhan anarkis di Distrik Fayit Kabupaten Asmat, Papua yang berujung pada penembakan oleh anggota TNI Serka Fajar dan mengakibatkan jatuhnya korban 4 orang perusuh meninggal dan satu orang luka tembak di tangan.

Atas peristiwa tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih mengambil langkah cepat untuk dilaksanakan investigasi gabungan TNI, Polri dan Komnas HAM RI Perwakilan Papua/Papua barat serta pemerintah daerah Kabupaten Asmat untuk menemukan fakta-fakta sebenarnya yang terjadi.

Dimana fakta tersebut mulai dari penyebab kerusuhan anarkis upaya himbaun secara persuasif kemudian tembakan peringatan hingga akhirnya pelaku Serka Fajar terpojok pada sudut bangunan dan dihadapkan pada pilihan bahwa yang bersangkutan akan menjadi korban atau menjatuhkan korban.

"Peristiwa tersebut, tentunya meninggalkan duka bagi semua pihak, terutama pihak pelaku kerusuhan sekaligus korban dan pihak TNI sendiri. Rekonsiliasi pun telah dilaksanakan untuk saling memaafkan dan menghormati. Sementara proses hukum tetap berjalan baik terhadap anggota TNI yang melakukan penembakan maupun terhadap pelaku kerusuhan terutama provokator atau pemicu kerusuhan tersebut," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf. Muhammad Aidi.

Dijelaskan, pada Sabtu (1/6/ 2019) korban penembakan yang mengalami luka di tangan yakni Jhon Tatai (26) telah dievakuasi ke RS. Bhayangkara Jayapura dalam rangka mendapatkan perawatan terbaik. "Sekitar pukul 21.00 WIT Pangdam XVII/Cen Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring didampingi para staf bersama Ketua Komnas HAM RI perwakilan Papua/Papua Barat Frits Ramanday membesuk korban," ujar Kapendam. (Baca: Ratusan Massa Serang Kantor Distrik di Papua, 4 Tewas Tertembak).

Dalam kunjungan tersebut Pangdam menyampaikan rasa prihatin yang mendalam dan sikap berbela sungkawa yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut teruma terhadap seluruh korban termasuk Jhon Tatai yang mengalali luka tembak di kedua tangannya dan mengakibatkan tangan kiri harus diamputasi sampai ke siku.

Pangdam juga mewakili seluruh prajurit TNI Kodam XVII/Cend terutama pelaku penembakan Serka Fajar menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut. "Kita semuanya selaku anak-anak Tuhan tidak ada yang menghendaki hal ini terjadi, namun hal ini sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa dan harus kita terima dengan berlapang dada ujar Pangdam kepada Jhon Tatai dan segenap yang hadir dalam kegiatan tersebut," jelas Kapendam.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam juga menegaskan bahwa Kodam XVII/Cenderawasih akan menanggung segala biaya pengobatan dan transportasi kembali ke kampung halamannya kelak setelah sembuh. Termasuk biaya makan korban dan keluarga yang mendampingi selama menjalani perawatan.

"Jhon tidak perlu berpikir macam-macam, bagaimana biaya, bagaimana nanti kembali ke kampung dan lain-lain. Semuanya kami yang tanggung, Jhon cukup berdo’a, makan dan berusaha agar cepat sembuh. Jhon akan ditangani oleh dokter-dokter ahli dan akan dirawat dengan sebaik-baiknya. Himbau Pangdam kepada Saudara Jhon. Bila ada kebutuhan tolong sampaikan saja kepada kami," tutur Kapendam mengutip ucapan Pangdam saat mengunjungi korban.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6258 seconds (0.1#10.140)