Bocah Perempuan di Pekalongan Meninggal Setelah Konsumsi Jajanan Cokelat
A
A
A
PEKALONGAN - Seorang bocah perempuan Jesika Putri (5), warga Panjang Wetan, Gang I, Kecamatan Pekalongan Utara, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, meninggal setelah mengonsumsi jajan cokelat stik, Kamis (25/4/2019). Sedangkan rekannya, Nur Syafia Rahma (5), masih dirawat intensif di RS Budi Rahayu, Pekalongan, karena kondisinya lemas setelah mengonsumsi jajanan cokelat.
Taufik, ayah Jesika menyebutkan, putrinya merasa mual, pusing, dan muntah, setelah mengonsumsi cokelat yang dibelinya. Setelah itu, kondisinya semakin lemah dan segera dibawa ke puskesmas, lalu dirujuk ke rumah sakit Bendan.
“Namun, kondisinya semakin drop sehingga jiwanya tidak tertolong,“ jelas Taufik. Dia berharap penegak hukum bisa mengusut penyebab kematian putri ketiganya itu. Korban meninggal Kamis (25/4/2019) dan sudah dimakamkan sore hari.
Cokelat yang diduga menjadi penyebab seorang bocah meninggal, sudah diamankan polisi dan akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa kandungan zat di dalamnya. Tampilan cokelat ini memang menarik, dikemas bungkus warna-warni dengan gambar putri duyung, dan harganya Rp500.
“Barang bukti cokelat sudah kami amankan dan akan dibawa ke laboratorium forensik Polda Jawa Tengah, untuk memastikan kandungannya,” jelas Waka Polres Pekalongan Kota, Kompol I Wayan Yudy. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan dan korban juga akan diautopsi untuk memastikan penyebab meninggalnya.
Sedangkan, Nur Syafia Rahma terlihat lemas di ruang perawatan anak RS Budi Rahayu. Tangan kirinya masih terpasang selang infus dan ditunggu ibunya, Nur Rose Firdaus.
“Anak saya masih lemas dan mengeluhkan pusing serta mual, namun mulai membaik. Dia membeli cokelat bareng dengan teman-teman mainnya. Setelah makan langsung mual, muntah, dan lemas, sehingga saya bawa langsung ke rumah sakit Budi Rahayu,” jelas Nur.
Taufik, ayah Jesika menyebutkan, putrinya merasa mual, pusing, dan muntah, setelah mengonsumsi cokelat yang dibelinya. Setelah itu, kondisinya semakin lemah dan segera dibawa ke puskesmas, lalu dirujuk ke rumah sakit Bendan.
“Namun, kondisinya semakin drop sehingga jiwanya tidak tertolong,“ jelas Taufik. Dia berharap penegak hukum bisa mengusut penyebab kematian putri ketiganya itu. Korban meninggal Kamis (25/4/2019) dan sudah dimakamkan sore hari.
Cokelat yang diduga menjadi penyebab seorang bocah meninggal, sudah diamankan polisi dan akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa kandungan zat di dalamnya. Tampilan cokelat ini memang menarik, dikemas bungkus warna-warni dengan gambar putri duyung, dan harganya Rp500.
“Barang bukti cokelat sudah kami amankan dan akan dibawa ke laboratorium forensik Polda Jawa Tengah, untuk memastikan kandungannya,” jelas Waka Polres Pekalongan Kota, Kompol I Wayan Yudy. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan dan korban juga akan diautopsi untuk memastikan penyebab meninggalnya.
Sedangkan, Nur Syafia Rahma terlihat lemas di ruang perawatan anak RS Budi Rahayu. Tangan kirinya masih terpasang selang infus dan ditunggu ibunya, Nur Rose Firdaus.
“Anak saya masih lemas dan mengeluhkan pusing serta mual, namun mulai membaik. Dia membeli cokelat bareng dengan teman-teman mainnya. Setelah makan langsung mual, muntah, dan lemas, sehingga saya bawa langsung ke rumah sakit Budi Rahayu,” jelas Nur.
(wib)