BPBD Kobar Gelar Rakor Pascabanjir di Empat Wilayah

BPBD Kobar Gelar Rakor Pascabanjir di Empat Wilayah
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - BPBD Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) antarkelurahan dan instansi dalam rangka Penyusunan Rencana Rehabilitasi pascabanjir di Wilayah Kecamatan Arsel yang meliputi 4 Kelurahan.
Beberapa lokasi yang banjir tersebut yakni Kelurahan Sidorejo, Madurejo, Mendawai dan Baru. Rapat Dihadiri oleh 32 undangan termasuk di dalamnya ketua RT terdampak banjir se Kecamatan Arut Selatan.
Rakor dibuka langsung kepala pelaksana BPBD Kobar, Petrus Rinda. Dalam sambutannya Petrus Rinda menyampaikan tujuan digelarnya rakor adalah sebagai koordinasi lintas instansi dan pelibatan warga masyarakat dalam perencanaan awal perbaikan dan tindak lanjut pemulihan pasca bencana. "Dengan adanya rapat ini diharapkan semua pihak mampu berperan aktif sesuai fungsi dan tugasnya," ujar Petrus.
Dalam rakor ini disimpulkan sumber dari segala sumber permasalahan pada banjir genangan adalah saluran drainase. Sehingga diperlukan perbaikan, pembenahan dan pemeliharaan saluran drainase tersebut.
Rapat menghasilkan 5 butir kesepakatan, yakni merencanakan bersama perbaikan dan tindak lanjut pemulihan pascabencana, berkoordinasi dalam melaksanakan perbaikan dan penanganan pasca banjir. "Untuk meningkatkan komunikasi dan pelaporan pascabencana, menyusun rencana rehabilitasi dan rekonstruksi serta mengaktifkan kembali kegiatan jumat bersih di kelurahan-kelurahan," pungkasnya.
Beberapa lokasi yang banjir tersebut yakni Kelurahan Sidorejo, Madurejo, Mendawai dan Baru. Rapat Dihadiri oleh 32 undangan termasuk di dalamnya ketua RT terdampak banjir se Kecamatan Arut Selatan.
Rakor dibuka langsung kepala pelaksana BPBD Kobar, Petrus Rinda. Dalam sambutannya Petrus Rinda menyampaikan tujuan digelarnya rakor adalah sebagai koordinasi lintas instansi dan pelibatan warga masyarakat dalam perencanaan awal perbaikan dan tindak lanjut pemulihan pasca bencana. "Dengan adanya rapat ini diharapkan semua pihak mampu berperan aktif sesuai fungsi dan tugasnya," ujar Petrus.
Dalam rakor ini disimpulkan sumber dari segala sumber permasalahan pada banjir genangan adalah saluran drainase. Sehingga diperlukan perbaikan, pembenahan dan pemeliharaan saluran drainase tersebut.
Rapat menghasilkan 5 butir kesepakatan, yakni merencanakan bersama perbaikan dan tindak lanjut pemulihan pascabencana, berkoordinasi dalam melaksanakan perbaikan dan penanganan pasca banjir. "Untuk meningkatkan komunikasi dan pelaporan pascabencana, menyusun rencana rehabilitasi dan rekonstruksi serta mengaktifkan kembali kegiatan jumat bersih di kelurahan-kelurahan," pungkasnya.
(nag)