Rekapitulasi Suara Pemilu di Kota Waisai Raja Ampat Dilanjutkan Hari ini
Rekapitulasi Suara Pemilu di Kota Waisai Raja Ampat Dilanjutkan Hari ini
A
A
A
RAJA AMPAT - Setelah molor sejak, Sabtu (20/4/2019) pukul 13.00 WIT sesuai rencana PPD, rekapitulasi hasil perhitungan suara tingkat Distrik kota Waisai yang digelar di Gedung Wanita, Syalome Syeben, akhirnya di skors hingga, Minggu (21/4/2019) pukul 14.00 WIT.
Rencana pleno rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara tingkat distrik pada Pemilu tahun 2019, di Gedung Wanita Syalome Syeben Waisai, Sabtu (20/4/2019) awalnya dibuka pukul 20.00 WIT.
Dari pantauan, setelah dibuka sekitar pukul 20.00 WIT, rapat pleno tingkat distrik kota Waisai tersebut sempat terjadi perdebatan alot antar PPD dengan saksi penerima mandat perwakilan partai politik peserta pemilu 2019 mengenai beberapa hal.
Perdebatan tersebut diantaranya mengenai waktu pelaksanaan rapat pleno yang terkesan diundur dari sebelumnya yang tercantum dalam undangan yang diberikan yakni Sabtu (20/4/2019) pukul 13.00 WIT baru dibuka pukul 20.00 WIT.
Selain itu mengenai data rekapan sejumlah KPPS yang perlu diperhatikan kembali yang membuat sejumlah saksi menilai pelaksanaan pleno tidak sesuai dengan PKPU, serta poin ketiga tentang perayaan Paskah umat Nasrani yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, (21/4/2019) besok.
Selain itu juga mengenai kondisi kesehatan para saksi parpol yang masih perlu beristirahat dimana tenaga mereka terkuras sejak pelaksanaan pemilu 17 April 2019 lalu, juga menjadi perhatian dalam perdebatan tersebut.
Dari perdebatan tersebut akhirnya pihak PPD dan para saksi Parpol bersepakat dimana keputusan rapat pleno tersebut di skorsing hingga hari Minggu, (21/4/2019) pukul 14.00 WIT besok.
Dalam rapat pleno tingkat Distrik Kota Waisai, Aparat gabungan Polri dan TNI yang terdiri atas personil polres raja Ampat, pasukan Brimob Polda Papua Barat, TNI AD dan AL telah berada dan mengamankan seluruh logistik pemilu yang berada di aula Gedung wanita Syalome Syeben Waisai dan pelaksanaan kegiatan pleno tersebut.
Menurut rencana pelaksanaan rekapitulasi tingkat distrik ini akan dilakukan serentak di 24 distrik di seluruh wilayah kabupaten Raja Ampat.
Khusus untuk Distrik kota Waisai, ibu kota kabupaten Raja Ampat, Panitia Pemilihan Distrik akan melakukan rekapitulasi suara dari 34 TPS yang tersebar di empat kelurahan.
Sehari jelang pemilu sejumlah elite dari Koalisi Parpol, masing-masing, Partai Hanura, PKB, Nasdem, Golkar, Perindo dan sejumlah Parpol lainnya mengancam menolak seluruh hasil Pemilu 2019 di Raja Ampat, Karena terindikasi terjadi banyak sekali kecurangan yang diduga kuat dilakukan sejumlah oknum untuk memenangkan partai politik tertentu.
Menurut rencana pelaksanaan rekapitulasi tingkat distrik ini akan dilakukan serentak di 24 distrik di seluruh wilayah Kabupaten Raja Ampat.
Khusus untuk Distrik Kota Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat, Panitia Pemilihan Distrik akan melakukan rekapitulasi suara dari 34 TPS yang tersebar di empat kelurahan.
Sehari usai pelaksanaan pemilu sejumlah elite dari Koalisi Parpol, masing-masing, Partai Hanura, PKB, Nasdem, Golkar, Perindo dan sejumlah Parpol lainnya mengancam menolak seluruh hasil Pemilu 2019 di Raja Ampat, Karana terindikasi terjadi banyak sekali kecurangan yang diduga kuat dilakukan sejumlah oknum untuk memenangkan partai politik tertentu.
Rencana pleno rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara tingkat distrik pada Pemilu tahun 2019, di Gedung Wanita Syalome Syeben Waisai, Sabtu (20/4/2019) awalnya dibuka pukul 20.00 WIT.
Dari pantauan, setelah dibuka sekitar pukul 20.00 WIT, rapat pleno tingkat distrik kota Waisai tersebut sempat terjadi perdebatan alot antar PPD dengan saksi penerima mandat perwakilan partai politik peserta pemilu 2019 mengenai beberapa hal.
Perdebatan tersebut diantaranya mengenai waktu pelaksanaan rapat pleno yang terkesan diundur dari sebelumnya yang tercantum dalam undangan yang diberikan yakni Sabtu (20/4/2019) pukul 13.00 WIT baru dibuka pukul 20.00 WIT.
Selain itu mengenai data rekapan sejumlah KPPS yang perlu diperhatikan kembali yang membuat sejumlah saksi menilai pelaksanaan pleno tidak sesuai dengan PKPU, serta poin ketiga tentang perayaan Paskah umat Nasrani yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, (21/4/2019) besok.
Selain itu juga mengenai kondisi kesehatan para saksi parpol yang masih perlu beristirahat dimana tenaga mereka terkuras sejak pelaksanaan pemilu 17 April 2019 lalu, juga menjadi perhatian dalam perdebatan tersebut.
Dari perdebatan tersebut akhirnya pihak PPD dan para saksi Parpol bersepakat dimana keputusan rapat pleno tersebut di skorsing hingga hari Minggu, (21/4/2019) pukul 14.00 WIT besok.
Dalam rapat pleno tingkat Distrik Kota Waisai, Aparat gabungan Polri dan TNI yang terdiri atas personil polres raja Ampat, pasukan Brimob Polda Papua Barat, TNI AD dan AL telah berada dan mengamankan seluruh logistik pemilu yang berada di aula Gedung wanita Syalome Syeben Waisai dan pelaksanaan kegiatan pleno tersebut.
Menurut rencana pelaksanaan rekapitulasi tingkat distrik ini akan dilakukan serentak di 24 distrik di seluruh wilayah kabupaten Raja Ampat.
Khusus untuk Distrik kota Waisai, ibu kota kabupaten Raja Ampat, Panitia Pemilihan Distrik akan melakukan rekapitulasi suara dari 34 TPS yang tersebar di empat kelurahan.
Sehari jelang pemilu sejumlah elite dari Koalisi Parpol, masing-masing, Partai Hanura, PKB, Nasdem, Golkar, Perindo dan sejumlah Parpol lainnya mengancam menolak seluruh hasil Pemilu 2019 di Raja Ampat, Karena terindikasi terjadi banyak sekali kecurangan yang diduga kuat dilakukan sejumlah oknum untuk memenangkan partai politik tertentu.
Menurut rencana pelaksanaan rekapitulasi tingkat distrik ini akan dilakukan serentak di 24 distrik di seluruh wilayah Kabupaten Raja Ampat.
Khusus untuk Distrik Kota Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat, Panitia Pemilihan Distrik akan melakukan rekapitulasi suara dari 34 TPS yang tersebar di empat kelurahan.
Sehari usai pelaksanaan pemilu sejumlah elite dari Koalisi Parpol, masing-masing, Partai Hanura, PKB, Nasdem, Golkar, Perindo dan sejumlah Parpol lainnya mengancam menolak seluruh hasil Pemilu 2019 di Raja Ampat, Karana terindikasi terjadi banyak sekali kecurangan yang diduga kuat dilakukan sejumlah oknum untuk memenangkan partai politik tertentu.
(sms)
Explore More