Peluncuran GNSTA di Muba, Pertama di Sumsel

Jum'at, 12 April 2019 - 13:13 WIB
Peluncuran GNSTA di Muba, Pertama di Sumsel
Peluncuran GNSTA di Muba, Pertama di Sumsel
A A A
SEKAYU - Keseriusan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) untuk tertib arsip ditunjukkan dengan meluncurkan Gerakan Nasional Sadar dan Tertib Arsip (GNSTA). Peluncuran GNSTA dihadiri oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Mustari Irawan, Kamis (11/4/2019) di Auditorium Pemkab Muba.

"Pertama untuk di Provinsi Sumsel, Muba melakukan pencanangan ini. Maka saya apresiasi atas terselenggaranya ini, dukungan dari Bupati dan OPD sangat menentukan kearsipan baik atau tidak, dengan pencanangan ini kami ucapkan terimakasih dan sangat berharap, mudah-mudahan gerakan ini akan dilanjutkan gugus-gugus hingga ke Kecamatan dan Desa," ujar Mustari Irawan.

Dikatakan Mustari, tiga pilar yang menjadi tujuan pembentukan GNSTA adalah, pertama, membangun kesadaran pentingnya mengelola arsip. Kedua, membangun penyelenggaraan tertib arsip. Ketiga, menyelamatkan arsip di seluruh Kementrian/Lembaga. "Alhamdullilah di Kabupaten Muba sudah ada Dinas Kearsipan, terlepas dari itu fungsi kearsipan bagian dari Pemerintahan.

"Saya yakin banyak arsip kegiatan Pemerintah yang bisa menjadi penting ke depan bisa Membangun apa yang menjadi kearifan lokal daerah masing-masing," imbuhnya.

Ia menegaskan, latar belakang perlunya diadakan program kegiatan GNSTA, yaitu kenyataan di masyarakat yang ada saat ini arsip masih dipandang sebelah mata serta arsip masih belum bisa dirasakan atau dinikmati manfaatnya oleh masyarakat.

"Dipandang sebelah mata karena arsip belum memiliki peranan dalam sebuah organisasi maupun birokrasi pemerintahan, masih belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena akses yang terbatas diwarnai pengolaan arsip ( yang dianggap tidak perlu dan tidak penting) tidak tertib pula," terangnya.

Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, bukan hanya di pemerintahan butuh arsip, tapi di lembaga pendidikan juga.

"Memang dibutuhkan memori kolektif sebagai jati diri kita untuk melestarikan sumber-sumber yang ada, arsip selama ini kita melihatnya tidak terlalu komprehensif, belum sepenuhnya jelas dan mengerti apa itu arsip," imbuhnya.

"Ditingkat paling sederhana ini, kita simpan foto/percakapan di ponsel itulah bentuk arsip paling sederhana yang sekarang dijalankan masyarakat. Nah, Kesadaran itu kita arahkan secara konstitusional, kita konsolidasikan dan diintegrasikan sehingga bisa jadi bukti kedepan bahwa dengan melihat arsip kita bisa evaluasi dan kita tingkatkan kinerja di pemerintahan," ucapnya.

Menurutnya, arsip menjadi bukti nantinya di masa depan untuk anak-anak agar ke depan memandang arsip adalah penting. "Arsip adalah informasi, saya minya kepada OPD untuk segera mengintegrasikan dan mengimpelmentasikannya segera, kecamatan yang telah melakukan pencanangan hari ini diharapkan bukan hanya ceremony saja, gerakan ini menjadi komitmen bersama," ulasnya.

Saat ini Muba sudah memiliki duta baca di setiap Kecamatan dan Bunda Baca. "Hari ini dikukuhkan Duta Baca Pelajar, tularkan minat baca kepada teman-teman dan keluarga disekitar kalian. Perspustakaan di Muba harus menjadi perpustakan terbaik, fasilitas harus dilengkapi, koleksi buku-bukunya dan jaringan aksesnya, jika kita teredukasi kepada masyarakat untuk punya minat baca, pastilah arsip akan bisa diaplikasikan oleh mereka," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Pemkab Muba juga melakukan Perjanjian Kerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Rahmaniyah Sekayu serta mengukuhkan Duta Baca yakni diantaranya Fazli Maula dari SMP Negeri 6 Sekayu, Lia Anjelina dari SMP Negeri 9 Sungai Keruh, Ragil Litfia dari SMP Negeri 2 Plakat Tinggi dan Reni Aprianti dari SMP Negeri 2 Lawang Wetan.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9994 seconds (0.1#10.140)