Utang Piutang Jadi Pemicu Bos Money Changer Tikam WN Malaysia
A
A
A
BATAM - Kelvin Hong, Warga Negara (WN) Malaysia yang menjadi korban penikamam Ketua Afiliasi Pedagang Valuta Asing (APVA) Indonesia, Amat Tantoso, masih menjalani perawatan dan menunggu untuk dioperasi di Rumah Sakit.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki mengatakan, sangkur yang digunakan Amat Tantoso menikam korban masih menempel di bagian pinggang korban."Kondisi korban masih kritis dan menunggu pihak medis melakukan operasi guna mengangkat sangkur yang masih menempel di pinggang bagian kiri korban" kata Hengki saat dihubungi MNC Media pada Rabu malam.
Menurut dia, penikaman ini berawal saat pelaku dan korban bertemu di sebuah restoran di kawasan Harbour Bay, Batu Ampar, Batam pada Rabu (10/4/2019) sore, Pertemuan tersebut membahas persoalan utang piutang antara korban dengan pelaku.( Baca: Bos Money Changer Tikam Warga Malaysia hingga Sekarat )
Adanya informasi yang memicu keributan tersebut akibat adanya hutang piutang. Pelaku mengaku korban meminjam uang perusahan melalui karyawannya yang juga kekasih korban. "Hal itu masih kami dalami. Terduga masih diperiksa secara intensif," ucap Hengki.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki mengatakan, sangkur yang digunakan Amat Tantoso menikam korban masih menempel di bagian pinggang korban."Kondisi korban masih kritis dan menunggu pihak medis melakukan operasi guna mengangkat sangkur yang masih menempel di pinggang bagian kiri korban" kata Hengki saat dihubungi MNC Media pada Rabu malam.
Menurut dia, penikaman ini berawal saat pelaku dan korban bertemu di sebuah restoran di kawasan Harbour Bay, Batu Ampar, Batam pada Rabu (10/4/2019) sore, Pertemuan tersebut membahas persoalan utang piutang antara korban dengan pelaku.( Baca: Bos Money Changer Tikam Warga Malaysia hingga Sekarat )
Adanya informasi yang memicu keributan tersebut akibat adanya hutang piutang. Pelaku mengaku korban meminjam uang perusahan melalui karyawannya yang juga kekasih korban. "Hal itu masih kami dalami. Terduga masih diperiksa secara intensif," ucap Hengki.
(whb)