Dukung Program Jokowi-JK, Rizayati Bangun 1.500 Rumah Bersubsidi
A
A
A
BANTEN - Progran pemerintah Joko Widodo (Jokowi) -Jusuf Kalla dengan membangun sejuta rumah di Indonesia didukung berbagai kalangan dalam bentuk konkrit.
Salah satunya dilakukan Rizayati yang membangun rumah bersubsidi di tiga daerah, yakni Aceh, Manado, dan Lampung.
Pengusaha sekaligus caleg DPR dari Partai NasDem No 4 dari daerah pemilihan Jabar V Kabupaten Bogor ini, secara bertahap sudah membangun rumah bersubsidi, dan akhirnya sekitar 1.500 unit di tiga daerah tersebut sudah terbangun.
"Rumah-rumah subsidi itu saya bangun untuk warga miskin atau berpenghasilan rendah. Mereka menyerahkan dana Rp10 juta-Rp12 juta untuk mendapatkan rumah seharga Rp75 juta, atau Rp35 juta untuk rumah seharga Rp135 juta," ungkap Rizayati di Banten, Senin (8/4/2019) dalam siaran pers yang diterima.
Untuk membangun rumah bersubsidi, Rizayati mengaku mengerahkan semua sumber daya yang ia miliki. "Karena dana program itu dibayar pemerintah belakangan, saya mencari sumber dana dengan menghubungi relasi di luar negeri. Alhamdulillah, mereka percaya dan menyediakan dana untuk saya," sambungnya.
Rizayati mengaku memiliki banyak relasi yang bersedia menjadi penyandang dana untuk program yang ia gagas demi kemakmuran rakyat Indonesia. Mereka berasal dari Korea, China, Arab Saudi dan Dubai.
"Mereka siap membantu anggaran demi menyejahterakan rakyat Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi," tegasnya.
Dengan dana sendiri dan bentuk tanggung jawab sosial, Rizayati juga menggelar program rehabilitasi rumah warga kurang mampu. Ada 100 rumah sudah diperbaiki di 4 daerah, salah satunya di Madura.
Namun, jalan untuk meringankan warga yang kurang beruntung itu tidak berjalan mulus. Di Manado, Aceh maupun Lampung, ia harus berhadapan dengan onak duri.
"Di Aceh dan Lampung, orang-orang yang tidak bertanggung jawab memungut uang kepada masyarakat, namun tidak disetorkan ke perusahaan. Di Manado, saya membatalkan janji membangun rumah subsidi untuk salah satu komunitas, karena ternyata calon penerimanya orang-orang yang secara ekonomi tergolong mampu dan mapan," tambah pengusaha berdarah Aceh itu.
Tahun ini, Rizayati kembali menggulirkan program Desa Terang. "Kami bekerja di 20 kabupaten. Setiap daerah akan mendapat 2.000 unit lampu penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS)," tutur Rizayati.
Perjanjian kerja sama dengan daerah sudah ditandatangani. Bulan depan, program ini sudah berjalan untuk semua daerah. "Saya juga memprioritaskan PJU-TS untuk daerah pemilihan saya Kabupaten Bogor. Ini salah satu bentuk upaya nyata saya memajukan Kabupaten Bogor," tandasnya.
.
Salah satunya dilakukan Rizayati yang membangun rumah bersubsidi di tiga daerah, yakni Aceh, Manado, dan Lampung.
Pengusaha sekaligus caleg DPR dari Partai NasDem No 4 dari daerah pemilihan Jabar V Kabupaten Bogor ini, secara bertahap sudah membangun rumah bersubsidi, dan akhirnya sekitar 1.500 unit di tiga daerah tersebut sudah terbangun.
"Rumah-rumah subsidi itu saya bangun untuk warga miskin atau berpenghasilan rendah. Mereka menyerahkan dana Rp10 juta-Rp12 juta untuk mendapatkan rumah seharga Rp75 juta, atau Rp35 juta untuk rumah seharga Rp135 juta," ungkap Rizayati di Banten, Senin (8/4/2019) dalam siaran pers yang diterima.
Untuk membangun rumah bersubsidi, Rizayati mengaku mengerahkan semua sumber daya yang ia miliki. "Karena dana program itu dibayar pemerintah belakangan, saya mencari sumber dana dengan menghubungi relasi di luar negeri. Alhamdulillah, mereka percaya dan menyediakan dana untuk saya," sambungnya.
Rizayati mengaku memiliki banyak relasi yang bersedia menjadi penyandang dana untuk program yang ia gagas demi kemakmuran rakyat Indonesia. Mereka berasal dari Korea, China, Arab Saudi dan Dubai.
"Mereka siap membantu anggaran demi menyejahterakan rakyat Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi," tegasnya.
Dengan dana sendiri dan bentuk tanggung jawab sosial, Rizayati juga menggelar program rehabilitasi rumah warga kurang mampu. Ada 100 rumah sudah diperbaiki di 4 daerah, salah satunya di Madura.
Namun, jalan untuk meringankan warga yang kurang beruntung itu tidak berjalan mulus. Di Manado, Aceh maupun Lampung, ia harus berhadapan dengan onak duri.
"Di Aceh dan Lampung, orang-orang yang tidak bertanggung jawab memungut uang kepada masyarakat, namun tidak disetorkan ke perusahaan. Di Manado, saya membatalkan janji membangun rumah subsidi untuk salah satu komunitas, karena ternyata calon penerimanya orang-orang yang secara ekonomi tergolong mampu dan mapan," tambah pengusaha berdarah Aceh itu.
Tahun ini, Rizayati kembali menggulirkan program Desa Terang. "Kami bekerja di 20 kabupaten. Setiap daerah akan mendapat 2.000 unit lampu penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS)," tutur Rizayati.
Perjanjian kerja sama dengan daerah sudah ditandatangani. Bulan depan, program ini sudah berjalan untuk semua daerah. "Saya juga memprioritaskan PJU-TS untuk daerah pemilihan saya Kabupaten Bogor. Ini salah satu bentuk upaya nyata saya memajukan Kabupaten Bogor," tandasnya.
.
(vhs)