Gara-gara Buah Pisang, Pemuda Nekat Bacok Sepupunya
Gara-gara Buah Pisang, Pemuda Nekat Bacok Sepupunya
A
A
A
BENGKULU UTARA - AY warga Desa Gunung Selan, Kecamatan Kota Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, diamankan polisi, pada Senin (18/3/2019). Pemuda berusia 24 tahun ini diamankan aparat usai membacok Roza (17) yang tak lain merupakan sepupunya sendiri.
"Kami amankan guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan," kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara, AKP Jufri.
Dari keterangan pihak Kepolisian, keributan terjadi usai AY menebang batang pohon pisang yang tumbuh tepat di perbatasan milik keluarga korban dan pelaku. Sempat cekcok mulut, pelaku mendatangi korban dan langsung membacok korban dua kali.
Akibat sabetan senjata tajam, korban mengalami luka pada lengan bagian belakang dan luka mengganga pada lutut kaki bagian kiri. Korban dilarikan ke rumah sakit oleh warga setempat untuk mendapatkan perawatan medis.
"Korban dan pelaku merupakan saudara sepupu dan akan diupayakan mediasi untuk perdamaian mengingat keduanya masih keluarga," kata Jufri.
Sementara itu, kepada MNC Media, AY menuturkan, meski tanahnya merupakan peninggalan sang kakek, namun saat berbuah keluarganya mengaku tak pernah mendapat bagian buah pisang tersebut dari keluarga korban.
"Itu peninggalan kakek. Tapi kami tak pernah dikasih setiap panen. Dari pada buat sakit hati mending saya tebang," sesal AY.
"Kami amankan guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan," kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara, AKP Jufri.
Dari keterangan pihak Kepolisian, keributan terjadi usai AY menebang batang pohon pisang yang tumbuh tepat di perbatasan milik keluarga korban dan pelaku. Sempat cekcok mulut, pelaku mendatangi korban dan langsung membacok korban dua kali.
Akibat sabetan senjata tajam, korban mengalami luka pada lengan bagian belakang dan luka mengganga pada lutut kaki bagian kiri. Korban dilarikan ke rumah sakit oleh warga setempat untuk mendapatkan perawatan medis.
"Korban dan pelaku merupakan saudara sepupu dan akan diupayakan mediasi untuk perdamaian mengingat keduanya masih keluarga," kata Jufri.
Sementara itu, kepada MNC Media, AY menuturkan, meski tanahnya merupakan peninggalan sang kakek, namun saat berbuah keluarganya mengaku tak pernah mendapat bagian buah pisang tersebut dari keluarga korban.
"Itu peninggalan kakek. Tapi kami tak pernah dikasih setiap panen. Dari pada buat sakit hati mending saya tebang," sesal AY.
(sms)
Explore More