Forkopimda Musi Banyuasin Fokus Cegah Karhutla
A
A
A
SEKAYU - Langkah antisipasi pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran hutan, kebun dan lahan di Kabupaten Musi Banyuasin terus dilakukan Pemkab Muba. Mencegah kebakaran hutan merupakan kegiatan rutin yang menjadi tanggung jawab seluruh stakeholder terkait di Musi Banyuasin.
Pemkab Muba, FKPD Muba dan perusahaan yang berdomisili di Muba menggelar rapat koordinasi khusus Karhutlah tahun 2019 bersama BMKG Sumsel, BPBD Sumsel, Dinas Kehutanan, FKPD Muba, Parangkat Daerah terkait, seluruh Camat, KPHP, Manggala Agni dan pihak Perusahaan bertempat di Auditorium Pemkab Muba, Kamis (14/03/2019).
Wakil Bupati Muba Beni Hernedi dalam kesempatan tersebut menjelaskan, berdasarkan informasi dari BMKG Sumsel, selama bulan April tingkat hujan diperkirakan akan menurun dan diprediksi awal musim kemarau dimulai pada minggu terakhir Mei. Untuk itulah perlu dilakukan rakor pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran hutan, kebun dan lahan untuk menyamakan persepsi strategi penanganan, meningkatkan sinergitas dengan seluruh pemangku kepentingan dan Mencari solusi yang efektif dalam penanganan karhutlah.
"Kita sudah sangat sadar bahwa Muba ini adalah daerah yang sangat rentan terjadi Karhutlah, karena daerah kita termasuk daerah gambut dan sangat rawan kebakaran hutan, untuk itulah kita perlu bersinergi dan mencari solusi menanggulangi bencana tahunan yang melanda Muba ini," kata Beni.
Dia mengatakan, dalam mencegah kebakaran hutan, lahan dan kebun bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan perlu peran serta dunia usaha, terutama perusahaan perkebunan dan kehutanan. "Termasuk kesadaran kita masyarakat Muba seluruhya untuk waspada kebakaran pasca-musim kemarau, jangan membakar lahan."
Menurut Beni, pada level FKPD sangat concern mencegah karhutlah terjadi di Muba. Dia menginstruksikan para camat dan forkompincam di lapangan dan perusahaan di Muba wajib antisipasi dan mendukung penanggulangan karhutlah dengan segera melakukan revitalisasi kelompok masyarakat peduli api beserta posko-poskonya, membuat sekat kanal, sumur bor dan memenuhi sarpras Karhutlah.
Sementara itu Plt kepala BPBD Muba Indita Purnama dalam laporannya menyebutkan untuk mendukung pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran hutan, kebun dan lahan di Kabupaten Musi Banyuasin, BPBD telah menyiapkan 133 orang Satgas TRC khusus pencegahan dan pengendalian karhutlah berserta peralatan yang lengkap.
Adapun upaya yang dilakukan BPBD bersama TNI, Polri, manggala Agni dan Kelompok Tani Peduli Api dalam pencegahan dan pengendalian karhutlah antara lain Patroli dan sosialisasi mandiri, memaksimalkan penjagaan pos pantau, desa tangguh bencana, upaya tindakan hukum, pengawasan perusahaan dan bekerjasama dengan badan restorasi gambut.
"Upaya pencegahan dan pengendalian kami dilapangan seringkali terkendala dengan sulitnya akses yang sulit dijangkau, terbatasnya sumber air, terbatasnya kemampuan pemadaman di malam hari dan masih adanya kebiasaan masyarakat membuka lahan dengan cara membakar", tetapi kita secara tupoksi akan mensosialisasikan dan segera menindaklanjuti hasil keputusan kegiatan hari ini tutur Indita.
Sementara itu, Kapolres Muba Muba AKBP Andes Purwanti SE MM mengatakan kebakaran yang terjadi 3 tahun terakhir telah jauh berkurang dibanding tahun 2015 yang menyebabkan kabut asap hingga sampai menyelimuti negara tetangga. Kebakaran yang terjadi tahun lalu diakibatkan dari alam sendiri (suhu panas) bukan dari masyarakat.
"Pengendalian sudah bisa kita dilakukan, namun kita perlu memikirkan solusi bagaimana cara masyarakat membuka lahan tanpa membakar", katanya.
Senada Dandim 0401 Muba Letkol Arm M Saufudin Khoiruzzamani SSos juga menyarankan untuk mendukung pencegahan dan pengendalian karhutlah agar pada tahun ini Kepala Desa menggunakan ADD (membeli sarpras pemadam) untuk mensupport tim dilapangan.
"Bencana ini terjadi tiap tahun, kendalanya pun sama kita sering kali terkendala dengan jarak dan perlengkapan," ungkapnya.
Pemkab Muba, FKPD Muba dan perusahaan yang berdomisili di Muba menggelar rapat koordinasi khusus Karhutlah tahun 2019 bersama BMKG Sumsel, BPBD Sumsel, Dinas Kehutanan, FKPD Muba, Parangkat Daerah terkait, seluruh Camat, KPHP, Manggala Agni dan pihak Perusahaan bertempat di Auditorium Pemkab Muba, Kamis (14/03/2019).
Wakil Bupati Muba Beni Hernedi dalam kesempatan tersebut menjelaskan, berdasarkan informasi dari BMKG Sumsel, selama bulan April tingkat hujan diperkirakan akan menurun dan diprediksi awal musim kemarau dimulai pada minggu terakhir Mei. Untuk itulah perlu dilakukan rakor pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran hutan, kebun dan lahan untuk menyamakan persepsi strategi penanganan, meningkatkan sinergitas dengan seluruh pemangku kepentingan dan Mencari solusi yang efektif dalam penanganan karhutlah.
"Kita sudah sangat sadar bahwa Muba ini adalah daerah yang sangat rentan terjadi Karhutlah, karena daerah kita termasuk daerah gambut dan sangat rawan kebakaran hutan, untuk itulah kita perlu bersinergi dan mencari solusi menanggulangi bencana tahunan yang melanda Muba ini," kata Beni.
Dia mengatakan, dalam mencegah kebakaran hutan, lahan dan kebun bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan perlu peran serta dunia usaha, terutama perusahaan perkebunan dan kehutanan. "Termasuk kesadaran kita masyarakat Muba seluruhya untuk waspada kebakaran pasca-musim kemarau, jangan membakar lahan."
Menurut Beni, pada level FKPD sangat concern mencegah karhutlah terjadi di Muba. Dia menginstruksikan para camat dan forkompincam di lapangan dan perusahaan di Muba wajib antisipasi dan mendukung penanggulangan karhutlah dengan segera melakukan revitalisasi kelompok masyarakat peduli api beserta posko-poskonya, membuat sekat kanal, sumur bor dan memenuhi sarpras Karhutlah.
Sementara itu Plt kepala BPBD Muba Indita Purnama dalam laporannya menyebutkan untuk mendukung pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran hutan, kebun dan lahan di Kabupaten Musi Banyuasin, BPBD telah menyiapkan 133 orang Satgas TRC khusus pencegahan dan pengendalian karhutlah berserta peralatan yang lengkap.
Adapun upaya yang dilakukan BPBD bersama TNI, Polri, manggala Agni dan Kelompok Tani Peduli Api dalam pencegahan dan pengendalian karhutlah antara lain Patroli dan sosialisasi mandiri, memaksimalkan penjagaan pos pantau, desa tangguh bencana, upaya tindakan hukum, pengawasan perusahaan dan bekerjasama dengan badan restorasi gambut.
"Upaya pencegahan dan pengendalian kami dilapangan seringkali terkendala dengan sulitnya akses yang sulit dijangkau, terbatasnya sumber air, terbatasnya kemampuan pemadaman di malam hari dan masih adanya kebiasaan masyarakat membuka lahan dengan cara membakar", tetapi kita secara tupoksi akan mensosialisasikan dan segera menindaklanjuti hasil keputusan kegiatan hari ini tutur Indita.
Sementara itu, Kapolres Muba Muba AKBP Andes Purwanti SE MM mengatakan kebakaran yang terjadi 3 tahun terakhir telah jauh berkurang dibanding tahun 2015 yang menyebabkan kabut asap hingga sampai menyelimuti negara tetangga. Kebakaran yang terjadi tahun lalu diakibatkan dari alam sendiri (suhu panas) bukan dari masyarakat.
"Pengendalian sudah bisa kita dilakukan, namun kita perlu memikirkan solusi bagaimana cara masyarakat membuka lahan tanpa membakar", katanya.
Senada Dandim 0401 Muba Letkol Arm M Saufudin Khoiruzzamani SSos juga menyarankan untuk mendukung pencegahan dan pengendalian karhutlah agar pada tahun ini Kepala Desa menggunakan ADD (membeli sarpras pemadam) untuk mensupport tim dilapangan.
"Bencana ini terjadi tiap tahun, kendalanya pun sama kita sering kali terkendala dengan jarak dan perlengkapan," ungkapnya.
(akn)