KRL Anjlok di Bogor, Menhub: Investigasi KNKT karena Faktor Internal
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan investigasi Komite Nasional Keelamatan Transportasi (KNKT), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan bahwa penyebab KRL anjlok di perlintasan Kebon Pedes, Tanah Sereal, Bogor akibat faktor internal.
"KRL sudah selesai dan sudah beroperasi, kita turunkan tim dan KNKT telusuri penyebabnya. Dari hasil penelitian tidak ada penyebab eksternal, baru internal," ungkap Budi Karya seusai menghadiri acara Seminar Nasional Himpuni di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/3/2019). (Baca Juga: Penyebab Pasti Kereta Anjlok di Kebon Pedes, KCI Tunggu Investigasi KNKT)
Namun demikian, Menhub tidak menjelaskan secara detail penyebab internal tergulingnya KRL KA 1722 relasi Jatinegara-Bogor. Pihaknya menyatakan, saat ini proses investigasi masih dilakukan oleh timnya bersama KNKT.
Seperti diketahui, kecelakaan KRL yang terjadi di perlintasan Kebon Pedes, Minggu (10/3/2019) telah menyebabkan tiga gerbong rangkaian KRL keluar dari rel perlintasan. Akibatnya, sebanyak 19 orang penumpang menjadi korban luka.
Peristiwa itu juga mengakibatkan perjalanan KRL Jakarta-Bogor terganggu. Namun Perjalanan KRL kembali normal pada Senin 11 Maret 2019.
"KRL sudah selesai dan sudah beroperasi, kita turunkan tim dan KNKT telusuri penyebabnya. Dari hasil penelitian tidak ada penyebab eksternal, baru internal," ungkap Budi Karya seusai menghadiri acara Seminar Nasional Himpuni di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/3/2019). (Baca Juga: Penyebab Pasti Kereta Anjlok di Kebon Pedes, KCI Tunggu Investigasi KNKT)
Namun demikian, Menhub tidak menjelaskan secara detail penyebab internal tergulingnya KRL KA 1722 relasi Jatinegara-Bogor. Pihaknya menyatakan, saat ini proses investigasi masih dilakukan oleh timnya bersama KNKT.
Seperti diketahui, kecelakaan KRL yang terjadi di perlintasan Kebon Pedes, Minggu (10/3/2019) telah menyebabkan tiga gerbong rangkaian KRL keluar dari rel perlintasan. Akibatnya, sebanyak 19 orang penumpang menjadi korban luka.
Peristiwa itu juga mengakibatkan perjalanan KRL Jakarta-Bogor terganggu. Namun Perjalanan KRL kembali normal pada Senin 11 Maret 2019.
(ysw)